Share This Article
BAB berwarna hitam umumnya memiliki penampilan yang berbeda dan terkadang menandakan kondisi kesehatan tertentu. Untuk itu, perlu diperhatikan jika memiliki tinja atau feses yang berwarna hitam.
Terdapat banyak alasan mengapa tinja atau feses bisa berubah warna menjadi hitam yang perlu diketahui. Nah, untuk mengetahui penyebab BAB berwarna hitam lebih lanjut yuk simak penjelasan berikut.
Baca juga: Ciri-Ciri Kekurangan Sel Darah Merah yang Tidak Boleh Diabaikan
Apakah BAB berwarna hitam normal?
Perubahan feses berwarna hitam tidak selalu menjadi pertanda adanya masalah besar sehingga normal saja terjadi. Dilansir dari Medical News Today, beragam makanan dan obat-obatan dapat membuat feses seseorang berubah menjadi hitam.
Selain itu, kondisi ini juga berlaku pada orang yang pernah menjalani operasi ostomi atau kolektomi. Hal tersebut dikarenakan makanan tidak dapat dicerna sepenuhnya seperti pada orang yang belum pernah menjalani operasi perut.
Penyebab BAB berwarna hitam
Terdapat beberapa penyebab BAB berwarna hitam lainnya, yakni sebagai berikut:
Suplemen zat besi
Penyebab BAB berwarna hitam bisa dikarenakan efek samping dari pil zat besi yang dikonsumsi untuk anemia. Anemia ini sendiri merupakan kondisi yang terjadi ketika kamu tidak memiliki cukup sel darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Beberapa efek samping lain dari konsumsi suplemen zat besi, yakni sakit perut, mual, sembelit, dan maag. Untuk itu, segera beritahu dokter jika kamu melihat ada masalah setelah mengonsumsi suplemen zat besi.
Makanan berwarna gelap
Terkadang, makanan berwarna gelap juga bisa membuat BAB berwarna hitam. Beberapa makanan yang dimaksud, seperti licorice hitam, kue lapis cokelat, bluberi, jus anggur, serta buah bit.
Karena itu, warna gelap pada feses bisa hilang setelah berhenti mengonsumsi makanan yang menyebabkannya.
Obat sakit perut
Obat sakit perut, seperti bismuth subsalicylate atau Peptobismol dan Kaopectate mengandung bismuth untuk menenangkan perut. Bismuth ini dapat membuat lidah dan kotoran berubah menjadi warna hitam.
Gejala ini umumnya tidak berbahaya dan akan menghilang setelah berhenti minum obat. Namun, kamu perlu menghubungi dokter dan berhenti mengonsumsi obat jika memiliki suara berdenging di telinga atau tidak dapat mendengar dan merasa lebih buruk setelah mengonsumsi bismuth.
Tukak lambung atau maag
Maag merupakan jenis sakit pada selaput perut yang bisa menyebabkan perdarahan dan memicu BAB berwarna hitam. Tukak lambung ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri yang disebut Helicobacter pylori atau H.pylori.
Penggunaan obat nyeri jangka panjang yang dikenal sebagai obat antiinflamasi nonsteroid atau NSAID adalah penyebab lain dari sakit maag. NSAID dapat mengiritasi lambung dengan melemahkan kemampuan lapisan untuk melawan asam yang dibuat di dalam perut.
Varises esofagus
Varises adalah pembuluh darah yang membengkak di kerongkongan, yakni saluran untuk mengalirkan makanan dari tenggorokan ke perut. Pembuluh darah abnormal ini terkadang bisa mengeluarkan darah atau pecah. Biasanya, kondisi ini lebih sering terjadi pada orang dengan penyakit hati.
Untuk itu, jika varises adalah penyebab tinja berwarna hitam maka mungkin kamu akan mengalami beberapa gejala. Gejala atau tanda dari varises esofagus, antara lain kulit dan mata kuning, memar, perut bengkak, memuntahkan darah, pusing, pingsan, dan perdarahan di kerongkongan.
Penanganan terhadap feses berwarna hitam
Dalam kebanyakan kasus, BAB berwarna hitam akibat dari mengonsumsi makanan umumnya bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Namun jika kamu memiliki tinja berwarna hitam yang tidak ada kaitannya dengan makanan atau suplemen zat besi maka segera temui dokter.
Untuk tukak yang berdarah, biasanya dokter akan meresepkan obat pengurang asam untuk mengobatinya. Antibiotik dan obat imunosupresan juga dapat membantu menenangkan infeksi yang terjadi.
Feses yang berwarna hitam bisa diatasi dengan minum banyak air dan konsumsi makanan berserat. Air dan serat bisa membantu melunakkan feses atau tinja sehingga memudahkannya keluar dari tubuh.
Beberapa makanan yang mengandung serat, antara lain raspberry, buah pir, biji-bijan, dan kacang polong.
Namun, kamu perlu berkonsultasi terlebih dahulu jika ingin memutuskan diet tinggi serat karena beberapa buah-buahan termasuk beri bisa mengiritasi dan menyebabkan peradangan pada lambung.
Baca juga: Warna dan Tekstur Kotoran Telinga Kamu Menandakan Kondisi Kesehatan Tertentu Lho!
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!