Bolehkah Urut Perut saat Hamil? Simak Risiko dan Manfaatnya!
Pegal-pegal adalah keluhan umum yang sering dirasakan ibu hamil. Akan tetapi, banyak ibu hamil yang khawatir melakukan urut, terutama di bagian perut dapat berpengaruh pada janin. Lantas apakah urut perut saat hamil boleh dilakukan?
Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Kerokan untuk Atasi Nyeri Punggung? Ini Risikonya!
Mengenal urut saat hamil
Urut atau pijat kehamilan adalah jenis terapi pijat yang dirancang khusus untuk digunakan selama kehamilan. Pijat kehamilan disebut juga sebagai pijat prenatal.
Urut kehamilan biasanya berlangsung selama satu jam, dan harus dilakukan oleh seorang profesional yang kompeten dan berpengalaman.
Perlu kamu tahu, urut kehamilan memiliki beberapa manfaat, misalnya saja dapat membantu meredakan rasa sakit atau nyeri yang terjadi pada masa kehamilan. Akan tetapi, terapi ini memiliki beberapa risiko dan tidak cocok dilakukan oleh beberapa orang atau masa kehamilan tertentu.
Manfaat urut kehamilan
Pertumbuhan janin selama kehamilan dapat memberikan tekanan pada punggung, leher, otot perut, atau bahkan bahu. Terdapat beberapa manfaat dari urut kehamilan di antaranya adalah:
1. Meredakan nyeri
Ketika perut membesar selama kehamilan, postur tubuh berubah untuk kembali ke pusat gravitasi di atas pinggul. Pada beberapa wanita hamil, tekanan pada persendian dan otot dapat menyebabkan nyeri pada punggung bagian bawah, leher, serta bahu.
Nah, urut kehamilan yang dilakukan oleh seorang profesional dapat membantu meredakan nyeri yang dialami selama kehamilan.
2. Mengurangi pembengkakan
Melansir dari laman American Pregnancy Association, edema atau pembengkakan sendi selama kehamilan, seringkali disebabkan oleh kurangnya sirkulasi darah dan meningkatnya tekanan pada pembuluh darah utama oleh rahim yang kian membesar.
Urut dapat membantu menstimulasi jaringan lunak untuk mengurangi penumpukan cairan pada beberapa persendian.
3. Kualitas tidur yang lebih baik
Sulit untuk tidur adalah masalah yang tak jarang dialami oleh ibu hamil. Ini dapat disebabkan oleh ketidaknyamanan fisik atau kecemasan. Urut saat hamil dapat membantu meningkatkan kualitas tidur serta mengurangi insomnia yang terjadi selama kehamilan.
4. Relaksasi
Manfaat terakhir dari pijat prenatal adalah dapat meningkatkan suasana hati dan membuat rileks secara keseluruhan.
Dalam sebuah penelitian yang mengukur tingkat stres wanita hamil dan fungsi sistem kekebalan menunjukkan bahwa wanita yang melakukan pijat prenatal memiliki penurunan kadar hormon stres yang signifikan serta peningkatan fungsi sistem kekebalan.
Kapan urut kehamilan harus dihindari?
Sebelum melakukan urut selama kehamilan, bicarakanlah terlebih dahulu pada dokter. Sebab, ada beberapa kondisi yang harus sangat diperhatikan, seperti misalnya saja jika kamu mengalami:
- Mual atau muntah
- Berisiko tinggi mengalami keguguran
- Mengalami kehamilan berisiko tinggi, seperti solusio plasenta (plasenta sedikit lepas dari dinding rahim) atau persalinan prematur
- Preeklamsia atau tekanan darah tinggi
- Gangguan pembekuan darah
Apakah urut perut saat hamil diperbolehkan?
Urut saat hamil atau pijat prenatal memang memiliki banyak manfaat. Akan tetapi, tidak semua anggota tubuh boleh dipijat. Anggota tubuh yang tidak boleh dipijat selama kehamilan di antaranya adalah:
Pergelangan kaki
Titik tekanan di dekat pergelangan kaki dikontraindikasikan selama kehamilan. Jika pijatanan di area ini dilakukan, ditakutkan dapat menyebabkan rahim berkontraksi. Kontraksi yang terjadi jauh sebelum waktu melahirkan dapat menyebabkan persalinan prematur.
Beberapa area di tangan

Ada dua titik di area tangan yang tidak boleh disentuh selama sesi pijat atau akupresur. Titik pertama disebut dengan titik Hegu (LI4), yang merupakan titik di antara ibu jari dan telunjuk.
Dikutip dari Hello Motherhood, menurut ahli akupunktur Diane Joswick, titik hegu dapat menyebabkan kontraksi pada wanita hamil jika dipijat atau dimanipulasi. Titik lain yang harus dihindari adalah pergelangan tangan.
Melakukan pijatan di titik-titik pergelangan tangan, dikhawatirkan dapat menyebabkan kontraksi uterus yang tidak aman pada tahap awal kehamilan.
Perut
Melansir dari laman NHS, urut perut saat hamil tidak boleh dilakukan selama 3 bulan pertama kehamilan. Tak hanya itu, urut perut saat hamil berisiko dapat menimbulkan komplikasi kehamilan yang serius.
Sebagai gantinya, gosok perlahan dengan minyak vitamin E untuk memberikan efek menenangkan. Ini juga dapat membantu untuk mencegah stretch mark.
Sebagai tambahan, Dr. Deborah Lee dari Dr Fox Online Pharmacy seperti dilansir dari Net Doctor mengatakan, titik tekanan di panggul juga harus dihindari.
Pada bagian kaki, segala macam bentuk pijatan dalam juga tidak boleh dilakukan. Sebab, terdapat potensi risiko menstimulasi bekuan darah.
Baca juga: Telapak Kaki Sakit saat Hamil, Apa Penyebab dan Bagaimana Cara Mengatasinya?
Apa bahaya melakukan urut saat hamil?
Pada trimester pertama, banyak terapis pijat yang tidak akan memberikan urut kehamilan, penyebabnya adalah potensi keguguran.
Karena risiko keguguran lebih tinggi pada trimester pertama, beberapa terapis pijat dan dokter menyarankan untuk tidak melakukan urut pada trimester pertama untuk menghindari risiko tersebut. Seperti dilansir dari Webmd.
Urut perut saat hamil memang tidak boleh dilakukan pada 3 bulan pertama kehamilan.
Akan tetapi, Dr. Ashfaq Khan yang merupakan seorang konsultan sekaligus pendiri Harley Street Gynecology mengatakan bahwa, pada trimester ketiga, khususnya setelah minggu ke-34, urut perut saat hamil harus dihindari.
Hal tersebut karena, memijat bagian atas rahim dapat memicu kontraksi, serta dapat memberikan perasaan tidak nyaman pada ibu.
Maka dari itu, sangat disarankan sebelum melakukan urut perut saat hamil atau urut di bagian tubuh manapun, sebaiknya bicarakanlah terlebih dahulu pada dokter. Hal ini berguna untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sebab, keselamatan calon buah hati harus sangat diperhatikan.
Punya pertanyaan lain seputar urut perut saat hamil? Silakan chat kami melalui Aplikasi Good Doctor. Mitra dokter kami siap membantumu dengan akses layanan 24/7. Jangan ragu untuk berkonsultasi, ya!
American Pregnancy Association (2018). Diakses pada 07 Desember 2020. Prenatal Massage Therapy
Healthlink BC (2019). Diakses pada 07 Desember 2020. Massage Therapy During Pregnancy
Healthline (2018). Diakses pada 07 Desember 2020. The Acupressure Points for Inducing Labor
Hello Motherhood (2017). Diakses pada 07 Desember 2020. Pressure Points to Avoid While Pregnant
NHS (2018). Diakses pada 07 Desember 2020. Are complementary therapies safe during pregnancy?
Net Doctor (2020). Diakses pada 07 Desember 2020. Pregnancy massage: a beginner’s guide
Webmd (2019). Diakses pada 07 Desember 2020. Pregnancy Massage
What to Expect (2018). Diakses pada 07 Desember 2020. Prenatal Massage
Very Well Family (2020). Diakses pada 07 Desember 2020. Benefits and Risks of Prenatal (Pregnancy) Massage
Chen, Pao-Ju, Cheng-Chen Chou (2017). Effects of Aromatherapy Massage on Pregnant Women’s Stress and Immune Function: A Longitudinal, Prospective, Randomized Controlled Trial. Mary Ann Liebert, Inc (diakses pada 07 Desember 2020)
- Kehamilan
Waspada, Berikut Ini Bahaya Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil!
- Kehamilan
Viral Anak Kembar Dilahirkan dengan Selisih Waktu 6 Tahun, Kok Bisa?
- Kehamilan
Tanpa Gejala, Kenali Lagi Tentang Penyakit Diabetes Gestasional
- Kehamilan
Efek Diabetes Gestasional yang Harus Moms Ketahui
- Kehamilan
Benarkah Makan Jeroan Mentah Bisa Bantu Tingkatkan Kesuburan?