Share This Article
Nyeri haid atau dismenore bisa muncul sejak beberapa hari sebelum menstruasi dimulai atau sejak hari pertama. Untuk mengurangi nyeri tersebut, tak jarang wanita membutuhkan obat nyeri haid.
Ada beberapa pilihan pengobatan yang bisa kamu terapkan. Mulai dari konsumsi obat medis, hingga menggunakan obat alami. Berikut penjelasannya:
Pilihan obat nyeri haid yang bisa digunakan
Ada banyak jenis penghilang rasa sakit yang dijual bebas. Ada juga obat pereda nyeri yang bisa didapatkan jika menggunakan resep. Obat tersebut antara lain:
Obat medis dengan bahan kimia
1. Ibuprofen
Obat ini banyak digunakan untuk mengobati peradangan yang menyebabkan nyeri seperti radang sendi, sakit gigi atau cedera ringan. Di luar itu, obat ini juga bisa digunakan sebagai pereda nyeri haid atau obat penghilang rasa sakit setelah operasi.
Karena termasuk dalam obat bebas, maka kamu bisa mendapatkan obat ini di apotek. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, kapsul dan sirup.
2. Parasetamol
Parasetamol adalah obat anti radang yang dapat digunakan untuk mengatasi rasa nyeri, sakit kepala, radang sendi, sakit gigi, demam, pilek, nyeri otot termasuk juga obat nyeri haid.
Sama seperti obat bebas lainya, kamu bisa mendapatkan parasetamol di apotek atau di toko swalayan. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, kapsul dan sirup.
Obat ini aman dikonsumsi selama penggunaan sesuai dengan dosis yang tertera pada kemasan. Untuk memastikan keamanannya, sebelum meminum obat ini baca informasi yang terdapat pada kemasan obat secara lengkap.
Salah satu contoh merek obat nyeri haid dengan bahan parasetamol yang bisa kamu pilih misalnya Feminax, Panadol, atau Sanmol.
3. Aspirin
Obat ini seringkali disebut obat serbabisa, karena dapat berfungsi sebagai obat antinyeri dan obat pencegah penggumpalan darah.
Di antara beberapa kegunaannya itu, aspirin juga seringkali digunakan untuk mengatasi nyeri haid. Jika ingin menggunakannya, kamu perlu tahu jika obat ini tidak direkomendasikan untuk kondisi tertentu.
Misalnya jika kamu memiliki riwayat tukak lambung, kelainan perdarahan, alergi aspirin dan dalam masa perawatan gigi.
4. Asam mefenamat
Jika obat-obatan di atas bisa dibeli dengan bebas, asam mefenamat bisa kamu dapatkan setelah mendapatkan resep dari dokter.
Sama seperti yang lainnya, obat ini juga dapat mengatasi nyeri haid atau yang juga disebut kram menstruasi.
Obat nyeri haid rumahan dan alami
Selain minum obat penghilang nyeri berbahan kimia, kamu juga bisa mengurangi nyeri haid dengan cara-cara alami. Beberapa di antaranya yaitu:
1. Kompres air hangat
Kamu bisa mengompres bagian perut atau punggung bagian bawah dengan kain hangat. Dilansir Healthline, kompres hangat dengan suhu 40 derajat celcius akan sama efektifnya dengan ibuprofen pada nyeri haid.
2. Pijat dengan minyak esensial
Pijatan relaksasi di sekitar perut dan punggung bagian bawah dapat meringankan nyeri haid. Setidaknya pijatan menggunakan minyak esensial ini bisa dilakukan selama 20 menit.
Sementara minyak esensial yang digunakan juga ikut membantu mengurangi nyeri. Campuran sejumlah minyak esensial, termasuk minyak lavender dapat membantu mengurangi nyeri.
3. Mengatur pola makan
Beberapa jenis makanan ternyata berpengaruh pada nyeri haid yang dialami seseorang. Dengan mengurangi makanan tersebut, dipercaya akan membantu mengurangi keluhan nyeri haid. Makanan tersebut antara lain:
- Makanan berlemak
- Mengandung kafein
- Minuman berkarbonasi
- Beralkohol
- Serta makanan asin
Lebih baik kamu mencoba minum air jahe hangat atau beberapa jenis teh seperti mint atau chamomile yang memberikan efek menenangkan.
Demikian beberapa obat nyeri haid yang bisa kamu dapatkan di apotek ataupun obat alami yang bisa kamu lakukan sendiri di rumah. Semoga dapat membantu meringankan nyeri haid kamu, ya!
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.