Share This Article
Bahaya bedak tabur pada kemaluan cukup beragam sehingga penggunaannya perlu diperhatikan. Bedak tabur ini umumnya sering digunakan untuk mencegah atau mengobati ruam popok dan mengurangi bau feminin di sekitar kemaluan wanita.
Namun, diketahui jika penggunaan bedak tabur ini menimbulkan kontroversi salah satunya memengaruhi kesehatan. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai bahaya bedak tabur pada kemaluan yuk simak penjelasannya berikut.
Baca juga: Apakah KB IUD Bergeser Berbahaya? Ketahui Ini Beberapa Penyebabnya!
Bahaya bedak tabur pada kemaluan wanita
Dilansir dari Healthline, bedak tabur atau bedak bayi yang biasa digunakan oleh wanita mengandung mineral tanah liat atau talc, jagung, dan garut atau bubuk lain.
Banyak penelitian ilmiah yang diterbitkan sejak 1970-an menunjukkan bahwa penggunaan bedak bayi dalam jangka panjang pada alat kelamin dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker ovarium meski sedikit.
Meskipun begitu, bahaya bedak tabur pada kemaluan wanita berupa kanker ovarium masih kurang jelas. Para ilmuwan pertama kali mulai menyelidiki kemungkinan hubungan antara penggunaan bedak dan kanker akibat menemukan bedak di tumor ovarium wanita.
Dalam satu ulasan di 2018 dari puluhan makalah tentang penelitian ini, para ilmuwan menemukan hubungan yang paling lemah antara penggunaan bedak pada alat kelamin dan kanker ovarium. Semakin banyak bedak bayi yang digunakan, maka semakin kuat hubungannya dengan kanker ovarium.
Karena itu, penggunaan bedak tabur pada alat kelamin tidak dianggap sebagai penyebab dari munculnya penyakit kanker ovarium.
Terdapat beberapa faktor risiko yang mungkin memengaruhi peluang wanita terkena kanker ovarium, seperti usia yang lebih tua, mutasi gen yang diwariskan, sejarah keluarga, serta penggunaan terapi hormon jangka panjang.
Bagaimana penggunaan bedak tabur pada bayi?
Ilmuwan belum memiliki cukup bukti untuk mengetahui apakah terdapat bahaya bedak tabur pada kemaluan bayi. Namun, terdapat bahaya akibat menghirup bedak tabur yakni dapat menyebabkan gangguan pernapasan jika masuk ke paru-paru terutama pada bayi.
American Academy of Pediatrics atau AAP merekomendasikan untuk tidak menggunakan bedak karena bayi tidak benar-benar membutuhkannya. Hal ini dikarenakan penggunaan bedak terkadang dapat mengiritasi kulit bayi yang masih sensitif.
Bedak bayi berbahan dasar tepung jagung mungkin juga bermasalah karena bahan utamanya dapat memperburuk ruam popok akibat candida. Untuk itu, kamu sebaiknya tidak menggunakan bedak pada bayi terutama karena ada cara lain yang lebih aman dan efektif untuk mencegah ruam popok.
Cara aman menggunakan bedak tabur pada bayi
Jika kamu khawatir tentang paparan bedak tabur terhadap kesehatan, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan agar lebih aman. Hal-hal yang perlu kamu lakukan, antara lain sebagai berikut:
- Hindari membubuhkan bedak langsung pada kemaluan. Sebagai gantinya, tepuk lembut lapisan tipis pada kulit di sekitar alat kelamin dan di kaki.
- Hindari bedak bayi dari mata bayi. Bedak bisa berbahaya jika masuk ke mata karena berisiko menyebabkan iritasi.
- Jauhkan bedak dari wajah. Hal ini bertujuan untuk membantu menghindari kemungkinan terhirup dan masuk ke sistem pernapasan.
- Jangan mengocok bedak langsung ke bayi. Kocok bedak di atas kain lalu gunakan kain tersebut untuk menepuk-nepuk bedak dengan lembut ke kulit bayi.
Beberapa tips untuk mencegah ruam popok, antara lain sering mengganti popok, pastikan area kemaluan bayi sudah benar-benar kering, dan berikan waktu satu menit sebelum menggunakan popok kembali.
Jika bayi sangat rentan terhadap ruam, maka kamu sebaiknya menghindari penggunaan bedak . Hal ini bertujuan sebagai pelindung untuk kulit bayi yang masih sensitif.
Baca juga: Menopause Dini, Apakah Bisa Dicegah? Yuk Ladies Ketahui Tipsnya
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!