Share This Article
Lontong dan ketupat adalah 2 hidangan utama yang khas disajikan saat hari lebaran. Meski sama-sama terbuat dari beras, keduanya punya cita rasa yang agak berbeda.
Ketupat dibuat dengan cara memasukkan beras ke dalam daun kelapa yang sudah dibentuk sedemikian rupa. Sementara lontong biasanya diolah dengan cara dibungkus dengan daun pisang.
Namun ada juga yang menggantikan daun kelapa atau daun pisang dengan plastik. Lalu antara lontong dan ketupat, mana sih yang terbaik? Bagaimana dengan yang dibungkus plastik? Ini ulasannya!
Kandungan nutrisi lontong dan ketupat
Dari situs Fat secret, 1 buah ketupat mengandung setidaknya 176 kalori, 2,66 gram lemak, 33,4 gram karbohidrat, dan 3,6 gram protein.
Sementara dari situs Nutritionix, 1 buah lontong berukuran 355 gram mengandung 531 kalori, 70 gram karbohidrat, 8,7 gram protein, dan 25 gram lemak.
Perbedaan kedua nutrisi olahan ini dipengaruhi faktor cara pengolahan yang berbeda. Perbandingan penggunaan beras dan air saat memasak nasi menjadi lontong atau ketupat berpengaruh pada kandungan gizinya.
Baca Juga : Tips Makan Enak saat Lebaran Tanpa Khawatir Kolesterol Tinggi
Lontong dan ketupat, mana yang lebih sehat?
Baik lontong dan ketupat adalah pilihan yang lebih baik, karena kalorinya yang lebih rendah ketimbang nasi putih biasa.
Selain itu, di hari lebaran biasanya lontong dan ketupat juga disajikan dengan makanan yang tinggi kalori serta kolesterol. Seperti lontong sayur yang bersantan, dan juga rendang.
Jadi untuk agar tidak over kalori, lontong dan ketupat adalah pilihan tepat ketimbang nasi. Namun jangan makan dalam porsi berlebihan ya, cukup sesuai kebutuhan gizi harian kamu saja.
Bagaimana dengan lontong dan ketupat yang dibungkus plastik?
Untuk beberapa alasan, tidak sedikit orang yang memilih merebus beras dengan plastik sebagai pengganti daun pisang dan daun kelapa.
Lalu apakah membungkus ketupat dan lontong dengan plastik adalah tindakan yang aman? Jawabannya cukup rumit.
Kekhawatiran tersebut berasal dari fakta bahwa bahan kimia dalam beberapa plastik yakni, bisphenol A (BPA) dan ftalat akan larut dari plastik ke dalam makanan. Sebab bahan kimia lebih mungkin larut jika wadah telah dipanaskan.
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), berbagai jenis plastik bersifat tidak mudah bereaksi dan tidak menimbulkan bahaya pada kesehatan.
Namun, adanya bahan-bahan tambahan seperti pelicin, antioksidan, pewarna, dan sebagainya dalam proses pembuatan plastik, berisiko terhadap kesehatan. Ada beberapa jenis plastik yang boleh digunakan untuk mengemas lontong.
Baca Juga : Agar Tubuh Tetap Sehat saat Rayakan Idul Fitri, Ikuti Tips Ini Yuk!
Plastik yang boleh untuk membungkus lontong dan ketupat
Ada banyak jenis plastik yang beredar di pasaran dan punya sifat yang berbeda-beda. Mulai dari titik leleh, kelenturannya, kejernihannya, sampai ketahanannya terhadap suhu.
Jenis plastik yang boleh digunakan untuk membuat lontong dan ketupat adalah plastik yang memiliki titik leleh dan titik melunak yang tinggi di atas 100 derajat celsius.
Plastik yang masuk ke dalam kategori tersebut adalah plastik jenis:
- Linear Low Density Polyethylene (LLDPE)
- High Density Polyethylene (HDPE)
- Polypropylene (PP)
- Oriented Poly Propylene (OPP)
Jenis-jenis tersebut relatif aman jika digunakan dalam proses pengukusan lontong dan ketupat. Sebab, plastik LDPE misalnya punya titik melunak pada suhu 89-98 derajat celcius.
Jadi sebelum memutuskan membuat ketupat dan lontong dengan plastik, pastikan kamu sudah memilih jenis plastik yang tepat ya.
Baca Juga : Tetap Lezat saat Disantap, Ini Cara Membuat Ketupat Lebaran Sehat
Tips sajikan ketupat dan lontong yang aman
Jika kamu ingin menggunakan pembungkus daun baik daun kelapa atau daun pisang, pilihlah yang masih dalam kondisi baik dan pastikan kamu sudah membersihkannya terlebih dahulu ya.
Apalagi jika kamu membelinya sendiri di luar dan melewati kerumunan, pastikan kamu sudah melakukan sterilisasi juga.
Jika ingin menggunakan plastik, pilihlah jenis plastik yang aman. Selain kebersihan pembungkus, pastikan juga menjaga kebersihan bahan lain dan alat masak.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar kesehatan? Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!