Miliki Fungsi Berbeda, Ini 10 Golongan Obat Antibiotik yang Perlu Kamu Tahu

Untuk mengobati infeksi bakteri, biasanya dokter akan meresepkan antibiotik. Meski demikian, antibiotik merupakan golongan obat beragam. Oleh karenanya, fungsi yang dimiliki oleh masing-masing golongan tersebut pun berbeda.
Mengenal penggolongan antibiotik
Ada berbagai macam antibiotik yang tesedia dalam berbagai merek berbeda. Antibiotik biasanya digolongkan berdasarkan cara kerjanya. Yang perlu diketahui adalah, setiap jenis antibiotik hanya bekerja melawan jenis bakteri atau parasit tertentu.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah penggolongan antibiotik yang perlu kamu tahu.
Baca juga: Wajib Tahu! Ini Alasan Penting Mengapa Antibiotik Harus Dihabiskan
1. Penicillin
Penicilin adalah salah satu jenis antibiotik turunan Penicilium fungi. Antibiotik jenis ini biasanya menjadi pilihan pertama dokter untuk mengobati beberapa penyakit yang di sebabkan oleh bakteri.
Beberapa contoh penicillin termasuk:
- Amoxicillin
- Ampicillin
- Penicillin G
- Penicillin V
2. Tetracycline
Penggolongan antibiotik yang kedua adalah tetracycline. Tetracycline adalah golongan antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme rentan seperti bakteri gram positif dan negatif, klamidia, mikoplasmata, protozoa, serta riketsia.
Jenis antibiotik ini digunakan untuk mengobati infeksi seperti infeksi pernapasan, kulit, dan kelamin. Tak hanya itu, tetracycline juga dapat digunakan untuk mengobati infeksi yang tidak biasa, seperti penyakit Lyme, malaria, antraks, atau bahkan kolera.
Beberapa contoh tetracycline termasuk:
- Doxycycline
- Minocycline
- Tetracycline
3. Chepalosporin
Chepalosporin bersifat bakterisidial (membunuh bakteri) dan bekerja dengan cara yang mirip penicillin. Antibiotik golongan ini dapat membantu untuk mengobati berbagai infeksi, seperti radang tenggorokan, infeksi kulit, hingga infeksi serius seperti meningitis.
Beberapa contoh chepalosporin termasuk:
- Cefixime
- Cefpodoxime
- Cefuroxime
- Cephalexin
4. Quinolon
Quinolone atau yang juga dikenal sebagai fluoroquinolone merupakan golongan antibiotik aktif untuk melawan bakteri. Antibiotik ini dapat mengobati berbagai infeksi, termasuk infeksi mata, pneumonia, infeksi kulit, sinus, sendi, saluran kencing atau ginekologi dll.
Beberapa contoh quinolone termasuk:
- Ciprofloxacin
- Levofloxacin
- Moxifloxacin
5. Lincomycin
Golongan antibiotik ini digunakan untuk mengobati infeksi bakteri yang parah di mana seseorang tidak bisa mengonsumsi antibiotik penicillin. Lincomycin tidak dapat digunakan untuk mengobati infeksi virus, seperti pilek atau flu.
Beberapa contoh lincomycin termasuk:
- Lincomycin
- Clindamycin
6. Makrolid
Penggolongan antibiotik selanjutnya yang perlu kamu tahu adalah makrolid. Makrolid adalah antibiotik dengan spektrum aktivitas yang luas yang dapat melawan banyak bakteri gram positif.
Makrolid dapat digunakan secara luas untuk mengobati infeksi ringan hingga sedang, seperti infeksi saluran pernapasan, telinga, kulit, dan infeksi menular seksual. Jenis ini sangat berguna bagi orang yang alergi terhadap beta-laktam.
Beberapa contoh makrolid termasuk:
- Azithromycin
- Clarithromycin
- Erythromycin
7. Sulfonamide
Sulfonamide (sulfonamida) merupakan golongan antibiotik yang secara teknis tidak membunuh bakteri seperti antibiotik lainnya. Golongan ini bersifat bakteriostatik, yang berperan menghentikan pertumbuhan bakteri.
Sulfonamide sangat baik digunakan sebagai perawatan topikal untuk mengobati luka bakar dan infeksi vagina maupun mata serta mengobati infeksi saluran kemih dan diare.
Beberapa contoh sulfonamide termasuk:
- Sulfacetamide
- Sulfadiazine
- Sulfamethoxazole-Trimethoprim
8. Glycopeptide
Antibiotik golongan ini adalah jenis antibiotik yang bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan dinding sel bakteri dengan cara menghambat sintetis peptidoglikan.
Antibiotik jenis ini biasanya digunakan untuk mengobati infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri MRSA, Streptococcus, atau Enterococcus. Beberapa penyakit yang dapat diobati di antaranya adalah endokarditis, pneumonia, hingga infeksi kulit yang parah.
Beberapa contoh glycopeptide termasuk:
- Dalbavancin
- Oritavancin
- Teicoplanin
- Telavancin
9. Aminoglikosida
Aminoglikosida merupakan jenis antibiotik yang digunakan dalam pengobatan infeksi basil gram negatif aerobik. Meskipun demikian, golongan ini juga efektif dalam melawan bakteri lain seperti Staphylococci dan Mycobacterium tuberculosis.
Antibiotik jenis ini kurang efektif jika dikonsumsi dengan mulut, oleh karenanya aminoglikosida seringkali diberikan dalam bentuk injeksi oleh tenaga kesehatan.
Beberapa contoh aminoglikosida termasuk:
- Tobramycin
- Gentamicin
- Paromomycin
- Amikacin
- Neomycin
- Plazomicin
10. Carbapenem
Penggolongan antibiotik yang terakhir adalah carbapenem. Golongan ini bekerja dengan cara menghambat sintetis dinding sel dan menganggu pembentukan dinding sel.
Beberapa penyakit yang dapat diobati oleh antibiotik ini di antaranya adalah infekssi yang sedang sampai yang membahayakan jiwa.
Beberapa contoh carbapenem termasuk:
- Doripenem
- Iminepenem
- Meropenem
- Ertapenem
Itulah penggolongan antibiotik yang perlu kamu tahu. Antibiotik tidak boleh digunakan sembarangan. Maka dari itu, pastikan terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter ya.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!
Drugs.com (2019). Diakses pada 02 September 2020. Antibiotics Guide
Drugs.com. Diakses pada 02 September 2020. Carbapenems
Drugs.com. Diakses pada 02 September 2020. Aminoglycosides
Drugs.com. Diakses pada 02 September 2020. Glycopeptide Antibiotics
Drugs.com. Diakses pada 02 September 2020. Lincomycin Derivatives
Drugs.com (2018). Diakses pada 02 September 2020. Chepalosporins
Drugs.com (2018). Diakses pada 02 September 2020. Tetracyclines
Drugs.com (2018). Diakses pada 02 September 2020. Penicillins
