Simak Ini Efek Samping Jangka Panjang Akibat Ganja

Share This Article

Ganja telah menjadi salah satu barang terlarang yang masih sering dikonsumsi, termasuk para artis. Biasanya, para artis yang menggunakan barang terlarang termasuk ganja ini karena berbagai alasan pribadi.

Padahal, ganja memiliki efek samping jangka panjang bagi kesehatan yang mungkin berbahaya. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai efek samping ganja yuk simak penjelasannya berikut.

Apa saja efek samping jangka panjang dari ganja?

Dilansir dari Very Well Mind, penggunaan ganja bisa mengakibatkan efek samping jangka panjang. Beberapa masalah kesehatan dari waktu ke waktu yang bisa terjadi, antara lain sebagai berikut:

Masalah kognitif

Bahan aktif dalam ganja, delta-9 tetrahydrocannabinol atau THC, bekerja pada reseptor cannabinoid yang ditemukan di daerah otak di mana memengaruhi pembelajaran, memori, nafsu makan, koordinasi, dan kesenangan.

Satu studi remaja menemukan gangguan konektivitas saraf di daerah otak tertentu yang terlibat dalam berbagai fungsi eksekutif seperti memotri, pembelajaran, dan kontrol impuls dibandingkan dengan non-pengguna.

Remaja yang merokok ganja secara teratur menunjukkan perubahan pada hippocampus, di mana merupakan bagian otak yang bertanggung jawab untuk memori jangka panjang.

Para peneliti menemukan bahwa semakin lama peserta menggunakan ganja, maka semakin tidak normal bentuk hippocampusnya.

Masalah pernapasan

Meskipun ganja dan tembakau adalah dua zat yang sama sekali berbeda, merokok bisa memiliki efek serupa pada paru-paru. Seperti tembakau, perokok ganja juga berisiko lebih besar terkena pilek, bronkitis, dan infeksi paru-paru.

Ganja sebelumnya diyakini aman daripada merokok, namun ternyata dapat menyebabkan cedera paru-paru terkait penggunaan produk vaping atau EVALI. EVALI merupakan suatu kondisi paru-paru yang menyebabkan kesulitan bernapas dan bahkan berisiko kematian.

Masalah pada sistem sirkulasi

THC bergerak dari paru-paru ke aliran darah dan ke seluruh tubuh. Dalam beberapa menit, detak jantung dapat meningkat 20 hingga 50 detak per menit. Detak jantung yang cepat itu bisa berlanjut hingga 3 jam.

Ini menempatkan permintaan oksigen ekstra di jantung. Jika kamu memiliki penyakit jantung, ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Salah satu tanda penggunaan ganja adalah mata merah yang diakibatkan melebarnya pembuluh darah dan terisi lebih banyak darah.

Masalah sistem pencernaan

Merokok ganja dapat menyebabkan rasa perih atau terbakar di mulut dan tenggorokan saat menghirupnya. Ganja dapat mengakibatkan masalah pencernaan jika dikonsumsi secara oral. Karena itu, penggunaan jangka panjang secara paradoks bisa menyebabkan mual dan muntah.

Kanker testis

Merokok ganja mungkin sangat berbahaya bagi pria yang lebih muda. Sebuah studi tahun 2015 di jurnal BMC Cancer menyimpulkan bahwa menggunakan ganja seminggu sekali atau selama lebih dari 10 tahun dikaitkan dengan peningkatan risiko tumor sel germinal testis atau TGCT.

Kesehatan tulang

Penelitian masih dilakukan untuk mengetahui dampak ganja pada kesehatan tulang. Menurut sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam American Journal of Medicine, penggunaan ganja secara teratur memiliki peningkatan risiko penurunan kepadatan tulang.

Kesehatan mental

Merokok kronis ganja potensi tinggi telah ditemukan dapat meningkatkan kemungkinan psikosis dibandingkan dengan yang tidak pernah menggunakan narkoba. Orang yang lebih muda di usia remaja dan awal dua puluhan sangat rentan mengenmbagkan psikosis.

Penggunaan ganja yang berlebihan pada masa remaja, terutama pada gadis juga telah ditemukan sebagai prediktor depresi dan kecemasan di kemudian hari.

Selain itu, ganja berpotensi membuat penggunanya menjadi ketagihan dan kemudian berdampak pada kesehatan mental jika keinginan tidak terpenuhi.

Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!