Share This Article
Seseorang yang menderita batuk, kehilangan bau atau rasa, dan demam selama pandemi selalu diindikasikan memiliki COVID-19. Perlu diketahui, beberapa gejala ini bisa dirasakan penderita COVID-19 hingga 4 bulan.
Bahkan, beberapa orang masih akan merasakan gejala COVID-19 setelah dinyatakan sembuh. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai durasi waktu gejala COVID-19, yuk, simak penjelasannya berikut.
Baca juga: Mengapa Vaksin COVID-19 Harus Disuntikkan di Lengan? Ini Jawabannya
Benarkah gejala COVID-19 bisa bertahan hingga 4 bulan?
Dilansir dari Imperial College London, mayoritas orang membawa antibodi penetral 16 hingga 18 minggu setelah infeksi SARS-CoV-2 ringan. Karena itu, beberapa penderita COVID-19 bisa mengalami gejala hingga 4 bulan.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di Science Immunology dilakukan pada 136 petugas kesehatan di London. Studi ini menganalisis antibodi dan respons sel T pada responden di mana sekitar 76 di antaranya memiliki infeksi ringan atau tanpa gejala.
Tim menemukan bahwa 89 persen peserta yang dianalisis masih memiliki antibodi penetral selama 16 hingga 18 minggu setelah infeksi dan ini biasanya dilengkapi dengan respons sel T (multi pronged).
Namun, penelitian juga menunjukkan bahwa kedua lengan kekebalan protektif ini dapat menjadi tidak terhubung, dengan beberapa individu menunjukkan kekebalan sel T tetapi tidak ada bukti antibodi, dan sebaliknya.
Penelitian lain mengenai gejala COVID-19
Sebuah studi baru-baru ini dari American Academy of Neurology menemukan bahwa kebanyakan orang yang ditanyakan telah pulih dari COVID-19 masih memiliki gejala. Salah satu gejalanya adalah hilangnya indra penciuman hingga 5 bulan kemudian.
Penelitian ini melibatkan 813 petugas kesehatan yang dites positif COVID-19. Dari jumlah tersebut, 580 orang kehilangan indra penciuman selama infeksi awal.
Studi tersebut menemukan bahwa hampir 300 peserta atau 51 persen masih belum mendapatkan kembali indra penciumannya 5 bulan kemudian.
Tak hanya itu, dari jumlah total peserta sebanyak 527 orang telah kehilangan indra perasa dan 200 orang atau 38 persen masih belum pulih 5 bulan setelahnya.
Para peneliti mengungkapkan jika sebagian besar dari peserta yang diuji tidak mendapatkan kembali indra penciuman sepenuhnya.
Perawatan pasca terinfeksi COVID-19
Ada berbagai hal mudah yang bisa kamu lakukan setelah dinyatakan pulih dari COVID-19. Beberapa langkah perawatan pasca positif terinfeksi virus COVID-19, antara lain sebagai berikut:
Olahraga secara konsisten
Berolahraga setelah masa pemulihan dari COVID-19 memang cukup merepotkan karena tubuh masih lemah. Namun, latihan secara bertahap akan membuat tubuh kembali sehat secara fisik dan mental.
Miliki rutinitas makan yang bergizi
Gejala setelah pulih dari COVID-19 dapat terjadi sehingga praktik dasar, seperti memiliki pola makan yang sehat bisa dilakukan. Cobalah untuk mengatur pola makan dengan menambahkan produk organik, sayuran, telur, dan unggas yang aman guna mengimbangi nafsu makan.
Mendapatkan kembali memori
Virus diketahui dapat merusak sel-sel memori sehingga kamu perlu mendapatkan kembali perhatian yang hilang dan kemampuan berpikir kognitif. Investasikan sebagian waktu untuk bermain teka-teki, permainan memori, dan aktivitas yang membuat kamu berpikir lebih keras.
Meski telah pulih, kamu juga tetap harus menerapkan protokol kesehatan untuk mengurangi risiko penularan virus kembali. Ketika berada di luar rumah, pastikan untuk selalu menggunakan masker, menjaga jarak sosial, dan rutin mencuci tangan dengan sabun atau pembersih berbasis alkohol.
Jangan sepelekan gejala COVID-19 karena jika dibiarkan bisa berlanjut pada tahap yang lebih serius. Apabila gejala COVID-19 yang dirasakan sudah cukup mengganggu, segera lakukan pemeriksaan bersama petugas kesehatan terdekat.
Baca juga: Masker Ganda Lebih Efektif Tangkal Paparan COVID-19? Ini Penjelasannya!
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!