Kanker Payudara

Radioterapi untuk Kanker, Apa Efek Samping yang Perlu Diperhatikan?

May 18, 2021 | Nik Nik Fadlah | dr. Pitoyo Marbun
feature image

Radioterapi adalah salah satu perawatan yang dilakukan untuk menangani kanker. Akan tetapi, radioterapi bisa menimbulkan efek samping tertentu. Lantas, apa saja efek samping radioterapi yang perlu diperhatikan?

Baca juga: Mengenal Perawatan Paliatif, Perawatan Holistik untuk Penyembuhan Kanker

Apa itu radioterapi?

Radioterapi atau terapi radiasi adalah jenis pengobatan kanker yang dilakukan dengan menggunakan bantuan pancaran energi kuat untuk membunuh sel kanker. Radioterapi paling sering menggunakan bantuan sinar X, proton, atau jenis energi lain juga dapat digunakan.

Radioterapi adalah terapi penting untuk menangani kanker dan seringkali digunakan bersamaan dengan terapi lain, seperti kemoterapi atau operasi pengangkatkan tumor. Dikutip dari laman Healthline, tujuan utama dari radioterapi adalah mengecilkan ukuran tumor dan membunuh sel kanker.

Radioterapi dapat digunakan untuk meringangkan gejala kanker stadium lanjut, sebagai pengobatan utama untuk kanker, ataupun mengecilkan tumor sebelum operasi.

Radioterapi bekerja dengan cara mengganggu sel dan menghancurkan materi genetik yang mengontrol bagaimana sel tumbuh dan membelah.

Meskipun demikian, radioterapi bukan dapat memengaruhi sel kanker saja, melainkan juga sel normal. Namun, sel normal dapat kembali pulih ketika terapi radiasi berhenti dilakukan.

Efek samping dari radioterapi

Radioterapi dapat menyebabkan efek samping. Namun, efek samping yang ditimbulkan dapat menghilang ketika terapi radiasi berhenti dilakukan.

Perlu kamu ketahui bahwa masing-masing individu berekasi berbeda terhadap pengobatan, bergantung dari kondisinya. Efek samping yang ditimbulkan juga bergantung dari jenis, lokasi kanker, dosis radiasi yang diberikan, serta riwayat kesehatan pasien.

Dikutip dari laman National Helath Services (NHS), berikut ini adalah beberapa efek samping radioterapi.

1. Masalah pada kulit

Pada sebagian orang, efek samping radioterapi dapat menyebabkan masalah pada kulit, seperti kulit perih, kemerahan, kulit berwarna gelap dibandingkan biasanya, serta kulit kering ataupun gatal. Kondisi ini cenderung dimulai 1-2 minggu setelah perawatan dimulai.

Masalah pada kulit biasanya cenderung selesai dalam 2-4 minggu ketika perawatan selesai dilakukan.

Baca juga: Tes Darah untuk Deteksi Kanker, Bagaimana Tingkat Keakuratannya?

2. Kelelahan

Beberapa orang yang menjalani radioterapi juga merasa sering lelah dibandingkan dengan biasanya atau menjadi mudah lelah ketika melakukan aktivitas sehari-hari. Biasanya, kondisi ini dimulai selama perawatan dan dapat berlanjut selama beberapa minggu setelah perawatan selesai.

3. Rambut rontok

Rambut rontok atau menipis merupakan efek samping radioterapi yang paling umum. Namun, tak seperti rambut rontok akibat kemoterapi, rambut rontok pada radioterapi hanya melibatkan area yang terpengaruh saja.

Rambut biasanya akan mulai rontok 2 hingga 3 minggu setelah perawatan dimulai. Namun, rambut akan tumbuh kembali setelah perawatan berakhir.

4. Kesulitan untuk menelan

Radioterapi pada dada dapat mengiritasi kerongkongan yang dapat membuatmu merasa tidak nyaman untuk sementara waktu. Kesulitan untuk menelan biasanya akan membaik setelah perawatan selesai dilakukan.

5. Diare

Efek samping radioerapi umum pada area perut atau panggul adalah diare. Kondisi ini dapat dimulai setelah beberapa hari ketika pengobatan dimulai. Obat untuk diare dapat membantu untuk menangani kondisi ini.

Efek samping ini, dapat menghilang dalam beberapa minggu setelah pengobatan selesai. Namun, jika diare tak kunjung sembuh atau kamu melihat adaanya darah dalam kotoran, sebaiknya segeralah hubungi dokter.

6. Kaku pada sendi dan otot

Terkadang, radioterapi juga dapat menyebabkan persendian dan otot diarea yang dirawat terasa kaku, bengkak, atau tidak nyaman. Untuk mencegah rasa kaku pada sendi dan otot, olahraga ringan dapat membantu.

7. Rasa nyeri pada mulut

Salah satu efek samping dari terapi ini yang dilakukan pada bagian kepala atau leher yakni bisa menyebabkan lapisan mulut terasa sakit atau iritasi. Kondisi ini dikenal sebagai mukositis. Gejala yang ditimbulkan dapat terjadi dalam beberapa minggu setelang pengobatan dimulai.

Gejala yang ditimbulkan juga dapat meliputi:

  • Mulut bagian dalam terasa sakit
  • Sariawan
  • Ketidaknyamanan saat makan, minum, atau berbicara
  • Mulut terasa sakit
  • Berkurangnya indera perasa
  • Bau mulut

Efek samping radioterapi ini, dapat membaik dalam beberapa minggu setelah pengobatan selesai dilakukan. Namun, mulut kering juga dapat menjadi masalah dalam jangka panjang.

Itulah beberapa informasi mengenai efek samping dari radioterapi. Jika kamu memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar efek samping radioterapi lainnya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, ya.

Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!

Reference

American Cancer Society (2020). Diakses pada 17 Mei 2021. Radiation Therapy Side Effects

Healthline (2020). Diakses pada 17 Mei 2021. Radiation Therapy

Mayo Clinic (2020). Diakses pada 17 Mei 2021. Radiation therapy

NHS (2020). Diakses pada 17 Mei 2021. Radiotherapy 

    register-docotr