Share This Article
Mungkin masih belum banyak orang yang mengetahui tentang imunisasi BIAS ini. Agar lebih memahaminya yuk kita pahami secara mendalam mengenai imunisasi BIAS atau Bulan Imunisasi Anak Sekolah di bawah ini!
Baca Juga: Ini 15 Daftar Imunisasi Wajib untuk Anak Agar Terhindar dari Penyakit
Apa yang dimaksud dengan imunisasi BIAS?
Imunisasi merupakan proses untuk membuat seseorang menjadi imun atau kebal terhadap suatu penyakit. Proses ini dilakukan dengan pemberian vaksin yang merangsang sistem kekebalan tubuh agar kebal terhadap penyakit tersebut.
Imunisasi BIAS adalah Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang diadakan 2 kali dalam setahun dan dilakukan secara serentak di seluruh kota di Indonesia.
Program imunisasi BIAS ini dilakukan untuk memberikan perlindungan kepada anak-anak usia SD terhadap penyakit campak, difteri dan tetanus. Para guru dan orangtua perlu memberikan dukungan jika anaknya mendapat imunisasi di sekolah oleh petugas Puskesmas setempat.
Namun, hanya 3 imunisasi wajib berulang yang akan diberikan pada saat BIAS, antara lain:
Imunisasi campak
Dilansir dari Kementerian Kesehatan Indonesia, Presiden RI Joko Widodo mengingatkan pentingnya pemberian imunisasi measles rubella (MR) untuk menghindarkan anak dari risiko cacat hingga kematian.
Dengan pemberian vaksin campak melalui program tahunan ini, pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menghilangkan penularan dan populasi virus campak dan Rubella di tahun 2020 dan Indonesia bebas penyakit campak dan Rubella.
Imunisasi difteri tetanus (DT)
Biasanya pemberian imunisasi difteri tetanus (DT) juga diberikan secara berulang pada anak sekolah kelas 1 SD. Selanjutnya, imunisasi DT juga dapat diberikan lagi saat anak berusia 12 tahun.
Imunisasi ini sangat penting diberikan karena difteri merupakan penyakit infeksi bakteri yang menyerang selaput lendir pada hidung serta tenggorokan.
Tidak hanya itu saja, penyakit ini membentuk lapisan tebal berwarna abu-abu pada tenggorokan, yang dapat membuat anak sulit makan dan bernapas. Bahkan yang lebih parahnya lagi bisa menyebabkan kerusakan saraf, ginjal, dan jantung.
Imunisasi tetanus (Td)
Vaksin TD (tetanus dan difteri) merupakan vaksin lanjutan dan diberikan sebagai dosis keenam dan ketujuh pada anak yang sebelumnya rutin menerima vaksin DPT atau DPT/Hib. Pemberiannya dilakukan ketika anak berusia 10–12 tahun dan 18 tahun.
Penyakit tetanus ini merupakan hal yang serius karena disebabkan oleh infeksi bakteri Clostridium tetani. Bakteri ini banyak terdapat di tanah, lumpur, dan kotoran hewan atau manusia.
Bakteri penyebab tetanus dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka atau area terbuka pada kulit, misalnya akibat luka tusukan benda tajam yang kotor.
Kuman tetanus akan mengeluarkan racun yang dapat merusak saraf tubuh, sehingga menyebabkan kekakuan dan kelumpuhan otot atau bahkan kematian.
Pentingnya imunisasi BIAS
Pemerintah sangat berharap jika imunisasi BIAS ini dilakukan secara rutin. Mengingat banyaknya virus sekarang ini yang seringkali menyerang anak-anak usia 9 bulan hingga kurang dari 15 tahun.
Instansi pendidikan setara SD sampai SMP menjadi tempat yang rentan penyebaran virus ini. Namun, sekolah juga menjadi tempat paling strategis dalam mencegah penyebaran virus-virus ini.
Selain itu, program imunisasi gratis ini juga mendapat dukungan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan United Nations Children’s Fund (UNICEF).
Tidak hanya itu saja, secara global pun upaya memerangi wabah campak dan Rubella dapat mencapai pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Pemerintah juga berkomitmen untuk mendukung Indonesia dalam kampanye imunisasi ini sangat penting, agar wabah campak dan cacat bawaan saat lahir akibat Rubella dapat dicegah.
Tidak hanya virus campak saja, tetapi termasuk virus difteri dan tetanus yang dapat membahayakan bagi anak-anak di kemudian hari.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!