Kesehatan Anak

Angka Gagal Ginjal Akut di Indonesia Tembus 206 Kasus, Berikut Cara Mengobati Demam Anak di Rumah

November 3, 2022 | Santi Andriani | dr. Elizabeth C. Palar
feature image

Kasus gangguan ginjal akut yang menyerang anak-anak belakangan membuat masyarakat khawatir. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun mengeluarkan imbauan penghentian sementara pemberian obat sirup untuk anak-anak. Karena itu, Moms perlu mencari tahu cara mengobati demam anak selain langkah pengobatan yang biasa dilakukan.

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan RI, Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril melaporkan, hingga kini sudah ada 206 kasus gangguan ginjal akut misterius yang menyerang anak-anak. Kasus tersebut terjadi di 20 provinsi di Indonesia, termasuk DKI Jakarta dan Jawa Barat. Dari total 206 anak, sebanyak 99 anak di antaranya meninggal dunia.

Kemenkes menyebut adanya peningkatan kasus gangguan ginjal akut yang terjadi pada anak usia 0-18 tahun, dengan mayoritas terjadi pada usia balita.

Baca Juga: Gagal Ginjal

Imbauan pemerintah untuk tidak memberikan obat sirup sebagai pengobatan anak-anak

Dengan melonjaknya kasus tersebut, Kemenkes mengimbau masyarakat untuk tidak memberikan obat sirup tanpa resep dokter kepada anak-anak yang sedang sakit.

“Kemenkes mengimbau masyarakat untuk pengobatan anak, sementara waktu tidak mengonsumsi obat dalam bentuk cair/sirup tanpa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan,” tutur dr Syahril dalam siaran pers Kemenkes.

Imbauan itu berdasarkan surat edaran tatalaksana pasien anak dengan Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Atypical Progressive Acute Kidney Injury yang dikeluarkan oleh Kemenkes pada Selasa, 18 Oktober 2022.

Kemenkes menegaskan, ini termasuk segala jenis obat dengan sediaan sirup atau cair, bukan hanya obat yang mengandung parasetamol sediaan cair atau sirup saja.

cara mengobati demam anak selain dengan obat penurun panas sirup

Larangan sementara untuk tenaga kesehatan dan apotek agar tidak meresepkan serta menjual obat-obatan sirup

Kemenkes juga meminta tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan untuk tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sirup.

“Tenaga Kesehatan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk sementara tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sediaan cair/syrup sampai dilakukan pengumuman resmi dari pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,” bunyi surat edaran tersebut.

Begitu juga dengan seluruh apotek di Indonesia, sementara dilarang  menjual paracetamol maupun obat lainnya dalam bentuk sirup.

“Seluruh apotek untuk sementara tidak menjual obat bebas dan/atau bebas terbatas dalam bentuk sirup kepada masyarakat sampai dilakukan pengumuman resmi dari pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,” isi surat tersebut.

Berbagai gejala gangguan ginjal akut

Gejala yang menyertai gangguan ginjal misterius itu adalah gejala anuria atau oliguria yang terjadi secara tiba-tiba. Melansir Cleveland Clinic, anuria adalah kondisi saat ginjal tidak memproduksi urin atau tidak buang air. Anuria adalah bentuk dari oliguria yang paling parah, yang berarti ginjal tidak menghasilkan cukup urin.

Plt. Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan, dr. Yanti Herman, MH. Kes, menjelaskan diperlukan penegakan diagnosis dalam menangani pasien gagal ginjal akut. Yakni dengan mengamati gejala dan tanda klinis yang dialami pasien, salah satunya terjadi penurunan jumlah buang air kecil (oliguria) atau tidak ada sama sekali urin (anuria) secara cepat dan tiba-tiba.

“Bila anak mengalami gejala dan tanda disertai dengan volume urine berkurang atau tidak ada urine selama 6-8 jam (saat siang hari), segera bawa anak anda ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” lanjut dr. Yanti. Ia menambahakan, gejala awal gangguan ginjal akut mencakup infeksi saluran cerna dan gejala ISPA.

Penanganan dan perawatan utamakan dengan non farmakologis

Dalam surat tatalaksana di atas, Kemenkes juga meminta Dinas Kesehatan Daerah Provinsi, Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota, dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai beberapa hal ini:

1. Perlunya kewaspadaan orang tua memiliki anak (terutama usia < 6 tahun) dengan gejala penurunan volume/frekuensi urin atau tidak ada urin, dengan atau tanpa demam/gejala prodromal lain untuk segera dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat.
2. Orang tua yang memiliki anak terutama usia balita untuk sementara tidak mengkonsumsi obat-obatan yang didapatkan secara bebas tanpa anjuran dari tenaga kesehatan yang kompeten sampai dilakukan pengumuman resmi dari pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Perawatan anak sakit yang menderita demam di rumah lebih mengedepankan tatalaksana non farmakologis atau selain obat-obatan seperti mencukupi kebutuhan cairan, kompres air hangat, dan menggunakan pakaian tipis. Jika terdapat tanda-tanda bahaya segera bawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

Bagaimana orang tua harus menyikapi?

Saat menghadapi kondisi anak demam, orang tua disarankan untuk tidak panik dan tetap tenang. Di tengah situasi penghentian sementara obat-obatan sirup, termasuk paracetamol sirup, mengetahui cara mengobati demam anak diluar penggunaan obat cukup penting.

Perlu Moms ketahui, demam adalah reaksi umum saat tubuh melawan infeksi virus. Respons sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi ini sering kali membuat suhu tubuh meningkat, sehingga terjadilah demam.

Melansir Healthline, suhu tubuh dianggap demam jika mencapai di atas 37,5 derajat Celcius atau lebih.

Penanganan demam di rumah

Jika anak demam, Moms bisa mengatasinya dengan cara lain selain mengonsumsi paracetamol sirup. Untuk mengobati demam anak bisa dilakukan dengan cara alami di rumah.

Berikut beberapa cara mengobati demam di rumah:

1. Minum banyak cairan
Demam yang diakibatkan oleh virus membuat tubuh lebih hangat dari biasanya. Hal ini menyebabkan tubuh berkeringat sebagai upaya untuk mendinginkan. Tapi hal ini dapat menyebabkan kehilangan cairan yang bisa menyebabkan dehidrasi.

Salah satu cara mengobati demam anak adalah minum cairan sebanyak mungkin untuk mengisi kembali cairan tubuh yang hilang. Tidak hanya air putih, bisa menggunakan cairan lainnya seperti berikut:
– jus
– minuman olahraga
– kaldu
– sup
– teh tanpa kafein.

2. Perbanyak istirahat

Demam menandakan bahwa tubuh bekerja keras untuk melawan infeksi. Untuk mengatasinya, beristirahatlah sebanyak mungkin. Jika tidak bisa berbaring seharian di tempat tidur, cobalah menghindari aktivitas fisik sebanyak mungkin.

Di malam hari, tidur delapan sampai sembilan jam. Sementara di siang hari, cobalah untuk bersantai. Cara tersebut ampuh mengobati demam anak.

3. Buat suhu ruangan lebih dingin
Moms dapat membantu mendinginkan tubuh anak dengan membuat suhu ruangan lebih dingin, namun tidak berlebihan. Jika anak mulai menggigil, segera hentikan. Menggigil dapat menyebabkan demam meningkat.

Coba lakukan beberapa hal untuk mendinginkan tubuh anak dengan aman:

1. Duduk di bak mandi berisi air hangat, yang akan membuat tubuh terasa lebih sejuk saat demam. Sebaliknya, air dingin justru akan membuat tubuh lebih hangat dan dapat meningkatkan demam
2. Mandi menggunakan spons dan air hangat
3. Kenakan piyama atau pakaian yang tipis
4. Tidak menggunakan terlalu banyak selimut ekstra saat kedinginan
5. Minum banyak air dingin atau air dengan suhu kamar
6. Makan es loli
7. Gunakan kipas angin untuk menjaga sirkulasi udara.

Cara mengobati demam anak dengan kompres atau sponge bath

Jika anak mengalami demam, Moms dapat lakukan kompres atau memandikan anak dengan menggunakan air hangat (sponge bath).

Dilansir dari Kaiser Permanente, perhatikan langkah-langkah untuk memandikan anak saat demam:
1. Gunakan air suam-suam kuku (sekitar 32,2 derajat Celcius hingga 35 derajat Celcius).
2. Jangan gunakan air dingin, es, atau alkohol gosok yang akan menurunkan suhu tubuh anak terlalu cepat.
3. Mandikan dengan spons selama 20 hingga 30 menit.
4. Hentikan jika anak mulai menggigil.

Jika anak-anak tidak menyukai mandi menggunakan spons atau tidak merasa lebih baik setelah mandi, tidak perlu dilakukan kembali.

demam pada anak

Baca Juga: Yuk Kenali Perbedaan Fungsi Kompres Panas dan Dingin Berikut Ini

Cara mengobati demam anak sesuai usia

Di tengah larangan obat-obatan sirup, sebaiknya Moms memaksimalkan perawatan di rumah tanpa obat-obatan terlebih dahulu. Demam adalah tanda umum saat tubuh melawan infeksi, tetapi tidak selalu buruk.

Moms perlu mencari tahu cara merawat anak yang sedang sakit atau demam di rumah. Dilansir dari Mayo Clinic, berikut cara mengobati demam anak sesuai dengan usianya:

1. 0-3 bulan
Jika bayi mengalami demam dengan suhu 38 derajat Celcius hingga lebih, segera bawa ke dokter meski bayi tidak menunjukkan gejala lain.

2. 3-6 bulan
Jika suhu bayi mencapai 38,9 derajat Celcius, beri minum cairan yang banyak dan usahakan agar banyak beristirahat. Pada kondisi ini, Moms tidak memerlukan obat-obatan. Namun jika bayi demam disertai lesu, tidak nyaman, dan rewel, segera bawa ke dokter.

3. 6-24 bulan

Jika demam mencapai 38,9 derajat Celcius atau lebih, hubungi dokter untuk rekomendasi obat demam yang aman. Jika demam berlangsung lebih dari tiga hari segera bawa anak ke dokter. Jika tidak membaik dengan obat atau jika mengalami ruam, gelisah, diare, atau bahkan kejang, pastikan membawa anak ke RS lebih awal.
4. 2 – 17 tahun

Jika demam mencapai 38,9 derajat Celcius, dorong anak untuk istirahat dan minum banyak cairan. Hubungi dokter untuk rekomendasi obat yang aman.
Namun jika anak mulai mengeluh tidak nyaman, lemah, rewel, lesu, dan demam lebih dari tiga hari segera bawa ke dokter.

Dilansir dari Healthline, untuk anak-anak berusia 2 tahun ke atas, hubungi dokter jika mereka mengalami demam yang berulang kali di atas 40 derajat Celcius. Orangtua juga perlu membawa mereka ke dokter jika:

– Mereka tampak sangat lesu dan gelisah atau memiliki gejala berat lainnya
– Demam berlangsung lebih dari tiga hari
– Demam tidak merespons dengan obat-obatan yang direkomendasikan dokter sebelumnya
– Anak sulit atau tidak memiliki kontak mata dengan lawan bicara.

Demikian informasi mengenai cara mengobati demam anak serta cara mengatasinya secara alami. Ingat Moms, di tengah kondisi tingginya kasus anak dengan Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Atypical Progressive Acute Kidney Injury, jangan memberikan obat warung atau membeli obat tanpa resep dokter untuk anak-anak. Jika dirasa anak demam tinggi, segeralah ke dokter agar mendapatkan obat sesuai dengan saran ahlinya.

Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi jika anak mengalami demam di rumah. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!

Reference
  1. Kemkes.go.id, diakses 19 Oktober 2022. Kemenkes Terbitkan Tata Laksana Penanganan Gagal Ginjal Akut Pada Anak
  2. Mayo Clinic, diakses 19 Oktober 2022. Fever treatment: Quick guide to treating a fever.
  3. Cleveland Clinic. diakses 19 Oktober 2022. Anuria
  4. Kemkes.go.id, diakses 19 Oktober 2022. Kemenkes Ambil Kebijakan Antisipatif Untuk Cegah Gangguan Ginjal Pada Anak.
  5. Detikhealth, diakses 19 Oktober 2022. Kemenkes: Tak Cuma Sirup Parasetamol, Semua Obat Cair Disetop Sementara!
  6. Kaisar Permanente, diakses 19 Oktober 2022. Sponge Bath for a Child’s Fever

 

 

 

 

    register-docotr