Share This Article
Tiap 29 Juni diperingati sebagai Hari Keluarga Berencana Nasional. Momentum ini sekaligus menjadi pengingat bahwa keluarga berencana adalah suatu upaya untuk mendukung serta menciptakan sebuah keluarga yang bahagia.
Lantas, apa sebenarnya program keluarga berencana itu? Apa tujuan dan manfaatnya? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Apa itu keluarga berencana?
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun 2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, keluarga berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, dan mengatur kehamilan.
Semua hal tersebut dilakukan melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Keluarga berencana juga ada hubungannya dengan kontrol demografi atau populasi di negara ini.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 juga sebelumnya mendefinisikan keluarga berencana sebagai upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga beserta kesejahteraannya.
Baca juga: KB Suntik 1 Bulan Atau 3 Bulan, Manakah yang Lebih Baik?
Tujuan keluarga berencana
Menurut Kementerian Kesehatan, keluarga berencana mempunyai beberapa tujuan utama, baik dari skala negara hingga ke tingkat keluarga kecil, yaitu:
- Mencegah terjadinya ledakan penduduk dengan cara menekan laju pertumbuhannya. Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali dikhawatirkan memicu kesenjangan di banyak hal, salah satunya bahan pangan.
- Mengatur kehamilan dengan cara menunda usia perkawinan hingga benar-benar matang, termasuk menghentikan kehamilan jika sebuah keluarga kecil dirasa telah memiliki cukup anak.
- Membantu dan mengobati infertilitas atau kemandulan bagi pasangan yang telah menikah lebih dari satu tahun dan ingin punya anak tapi belum mendapatkannya.
- Berperan sebagai penasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang akan menikah. Harapannya, pasangan tersebut memiliki pengetahuan yang cukup untuk membentuk keluarga yang sejahtera dan berkualitas.
- Tercapainya norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera, serta terbentuknya keluarga yang berkualitas.
Manfaat keluarga berencana
Keluarga berencana secara umum dapat memberi manfaat untuk keluarga kecil yang terdiri dari suami, istri, dan anak. Berikut manfaat yang bisa didapatkan dari program keluarga berencana:
Manfaat untuk istri
Dengan mengikuti program keluarga berencana, seorang istri dapat tercegah dari kehamilan berulang dalam jangka waktu yang terlalu pendek. Kehamilan berulang dengan jarak yang dekat bisa mengganggu kesehatan organ reproduksi wanita.
Selain itu, program keluarga berencana juga diharapkan dapat meningkatkan kesehatan mental dan sosial seorang istri dengan tersedianya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anak.
Manfaat untuk suami
Dengan mengikuti program keluarga berencana, seorang suami dapat memperbaiki kesehatan fisiknya. Tak hanya itu, keluarga berencana juga diharapkan bisa mengurangi beban ekonomi keluarga yang ditanggung oleh suami.
Manfaat untuk keluarga kecil
Program keluarga berencana dapat meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan sosial setiap anggota keluarga, termasuk anak. Anak bisa memperoleh kesempatan yang lebih besar dalam hal pendidikan dan kasih sayang dari kedua orangtuanya.
Kehidupan yang harmonis diharapkan bisa tercipta pada keluarga kecil yang menjalankan program ini. Sebab, salah satu tujuan dari keluarga berencana adalah penguatan kehidupan keluarga kecil yang berkualitas.
Penggunaan alat kontrasepsi
Kontrasepsi adalah sebuah metode yang digunakan untuk mencegah kehamilan, sering digunakan bagi pasangan suami-istri yang mengikuti program keluarga berencana. Beberapa alat kontrasepsi yang paling umum dan sering dipilih adalah:
- Kondom: Ketika dipasang secara benar, kondom bisa lebih dari 80 persen efektif mencegah kehamilan.
- Pil keluarga berencana (KB): Efektivitas pil KB dalam mencegah kehamilan mencapai 90 persen. Pil bisa terdiri dari campuran estrogen dan progestin atau progestin saja.
- KB spiral: Alat kontrasepsi ini bernama intrauterine device (IUD), berbentuk seperti huruf T yang dipasang atau ditanam di dalam rahim. Efek pencegahan kehamilan bisa berlangsung cukup lama, sekitar 3 hingga 5 tahun.
- KB suntik: Metode kontrasepsi ini tidak sepopuler pil KB atau KB spiral. Jika memilih metode ini, senyawa progestin akan disuntikkan langsung ke lengan bagian atas setiap tiga bulan sekali.
- Sterilisasi permanen: Jika ingin menghentikan kehamilan secara total, sterilisasi permanen adalah solusinya. Cara ini menggunakan prosedur tubektomi (memotong saluran indung telur) untuk wanita dan vasektomi (memutus saluran sperma) untuk pria.
Nah, itulah ulasan tentang pentingnya keluarga berencana beserta manfaat dan jenis kontrasepsi yang sering digunakan. Jadi, apakah kamu tertarik untuk mengikuti program tersebut?
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!