Diare Saat Puasa? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Diare saat puasa bisa dialami oleh siapa aja. Diare merupakan penyakit yang ditandai dengan tinja encer dan berair atau sering buang air besar.
Diare terjadi saat makanan dan nutrisi yang melewati saluran gastrointestinal (GI) bergerak terlalu cepat dan keluar dari tubuh tanpa diserap.
Kalau kamu mengalami diare saat puasa ada baiknya segera akhiri puasamu. Jika dilanjutkan, diare saat puasa hanya dapat memperburuk kondisi tubuhmu. Di samping itu, diare saat puasa juga dapat menimbulkan efek samping lainnya, seperti:
- dehidrasi
- kekurangan gizi
- malabsorpsi
- kram
- mual
- pusing
Saat berpuasa, tubuhmu sudah cenderung merasakan pusing, lelah, dan mual. Jika kamu diare, tentu itu memperburuk tubuhmu yang sedang berpuasa.
Penyebab terjadinya diare saat puasa
Selama menjalani puasa, diare bisa saja terjadi. Diare terjadi karena terlalu banyak air dan garam di saluran pencernaan.
Sejumlah pemicu dapat menyebabkan hal ini, apalagi kalau kamu meminum minuman yang kurang tepat selama sahur atau berbuka. Terutama minuman yang memiliki kandungan kafein tinggi, seperti teh atau kopi.
Padahal, seharusnya puasa tidak menyebabkan diare. Justru potensi terjadinya diare lebih besar saat kamu berbuka puasa daripada saat berpuasa.
Selain asupan makanan yang kurang tepat, penyebab umum diare lainnya adalah:
- Diet yang buruk
- Intoleransi laktosa (produk susu)
- Kekurangan mineral
- Radang usus besar
- Penyakit Crohn
- Infeksi
- Alergi makanan atau obat-obatan
Namun, pada kasus tertentu diare menyerang orang-orang yang baru menjalankan puasa. Terutama mereka yang berpuasa setelah mengkonsumsi banyak makanan yang mengandung karbohidrat.
Diare mungkin juga terjadi akibat penurunan kadar insulin yang memberi sinyal ke ginjal untuk mengeluarkan air berlebih.
Cara mengatasi diare saat puasa
Berikut adalah langkah yang bisa kamu coba jika diare menyerang kamu saat puasa:
- Minum banyak air putih
Selama puasa, tubuhmu sudah kehilangan asupan cairan. Apalagi jika kamu masih mengalami diare. Untuk itu, minumlah air putih yang banyak saat sahur dan berbuka agar kamu terhindar dari dehidrasi.
- Hindari minuman manis dan berkafein
Minuman seperti kopi dan teh yang mengandung kafein tinggi hanya akan memperburuk situasi perutmu.Hindari juga minuman dengan pemanis buatan seperti soda dan sebagainya.
- Minum cairan pengganti elektrolit
Selama diare, elektrolit dalam tubuh juga ikut hilang. Untuk mengganti elektrolit yang hilang, kamu bisa konsumsi oralit atau membuatnya sendiri di rumah.
- Konsumsi makanan tinggi kalium
Pilihlah makanan yang mengandung kalium seperti pisang, kentang, dan tomat. Kalium mampu mengembalikan keseimbangan cairan dalam tubuh.
- Minum obat diare
Minumlah obat diare untuk membantu mengatasi diare yang kamu rasakan. Obat yang umum digunakan untuk mengatasi saat perut diare adalah Imodium.
Tips berbuka puasa saat mengalami diare
Jika kamu baru saja mengalami diare dan akan membatalkan puasamu, ada baiknya ikut tips di bawah ini.
- Makanlah dalam porsi kecil
Saat berbuka, jangan langsung mengisi perut dengan makanan porsi besar. Sistem pencernaan dalam tubuh butuh penyesuaian setelah melewati puasa dan diare. Untuk itu makanlah pelan-pelan dan dalam porsi kecil.
- Hindari makanan yang digoreng
Usahakan makan makanan berkuah daripada makanan yang digoreng. Makanan yang berkuah seperti sup ayam mampu memperbaiki suasana perutmu agar lebih baik.
- Hindari makanan yang menyebabkan gas, seperti kacang-kacangan dan brokoli
Makanan dengan gas tinggi mampu memperparah rasa kembung pada perutmu. Untuk itu hindari dulu makanan yang mengandung gas.
Perhatikan kondisi diare yang kamu alami
Kalau diare yang kamu alami semakin parah dan frekuensi untuk buang air semakin tinggi ada baiknya kamu segera konsultasi pada dokter. Selain frekuensi buang air yang tinggi, apabila kamu mengalami gejala berikut segeralah hubungi dokter.
- tinja berdarah
- rasa sakit saat buang air besar
- bengkak di sekitar usus
Sebenarnya diare adalah penyakit yang cukup umum dan bisa menyerang semua orang. Kalau kamu mengalami diare saat puasa sebaiknya segeralah batalkan puasamu. Kamu masih bisa melanjutkan puasa ketika perutmu sudah tidak mengalami diare.
Kalau kamu diare disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, seperti pusing, kehilangan kesadaran, mual, muntah, atau tinja berdarah, segeralah hubungi dokter.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.
- Healthline. Diarrhea During Fasting and Other Side Effects
- Dietdoctor. Common side effects of fasting
- Leung, D. T., Das, S. K., Malek, M. A., Qadri, F., Faruque, A. S., & Ryan, E. T. (2014). Impact of Ramadan on clinical and microbiologic parameters of patients seen at a diarrheal hospital in urban Dhaka, Bangladesh, 1996-2012. The American journal of tropical medicine and hygiene, 90(2), 294–298. https://doi.org/10.4269/ajtmh.13-0513
