Share This Article
Bicara soal penyakit pada usus, mungkin kamu hanya sering mendengar usus buntu. Tidak hanya itu, ternyata ada sejumlah gangguan kesehatan yang menyerang usus, seperti irritable bowel syndrome (IBS). Seperti apa penyakitnya, yuk lanjut membanca artikel ini.
Baca Juga: Jangan Dilanggar! Ini Sejumlah Pantangan Diabetes agar Tetap Sehat
Irritable Bowel Syndrome (IBS), penyakit apakah itu?
Irritable Bowel Syndrome (IBS) adalah gangguan pada sistem pencernaan yang menyerang usus besar dan biasanya berlangsung dalam jangka panjang.
Hanya sedikit orang yang memiliki gejala penyakit ini yang parah karena gejala seperti kembung dan gas biasanya akan hilang setelah buang air besar.
Gejala umum
Gejala IBS tidak selalu persisten. Pada banyak kasus, IBS dapat dikendalikan dengan mengatur pola makan, gaya hidup dan cara mengelola stres.
Gejala penyakit ini bervariasi dalam tingkat keparahan dan durasi. Meskipun pada beberapa kasus yang tidak umum, IBS dapat menyebabkan kerusakan usus.
Namun, irritable bowel syndrome tidak meningkatkan risiko kanker gastrointestinal pada kesehatan kamu.
Gejala umum yang dialami oleh orang yang menderita IBS bisa diketahui dari beberapa kondisi berikut:
- Kram
- Sakit perut
- Perut kembung dan gas dalam perut
- Sembelit
- Diare
- Tinja disertai lendir
- Mual
- Nafsu makan turun
- Mudah lelah
- Rasa panas di dada.
Irritable bowel syndrome pada wanita
Mengutip dari healthline.com, sebuah penelitian yang diterbitkan oleh International Foundation for Functional Gastrointestinal Disorders (IFFGD) menunjukkan bahwa kemungkinan wanita lebih besar terkena penyakit ini dibandingkan pria.
Wanita pada umumnya didiagnosis menderita irritable bowel syndrome selama masa suburnya. Wanita yang mengalami kondisi seperti ini diyakini juga memiliki banyak kelainan ginekologis.
Banyak wanita dengan diagnosis penyakit ini mengatakan bahwa gejala yang dialami bervariasi sesuai dengan siklus menstruasi.
Sebelum dan selama periode menstruasi, wanita dengan kondisi penyakit ini akan mengalami lebih banyak kondisi sakit perut dan diare. Setelah masa ovulasi, wanita dengan kondisi penyakit ini akan merasa lebih sering kembung dan sembelit.
Efek irritable bowel syndrome pada wanita
Wanita yang menderita IBS akan mengalami kondisi, seperti:
- Mudah lelah
- Insomnia
- Sensitiv pada makanan
- Sakit punggung
- Menstruasi yang menyakitkan
- Sindrom pramenstruasi (PMS).
Irritable bowel syndrome pada pria
Gejala IBS pada pria masih jarang diketahui. Beberapa laporan medis terkait gejala penyakit ini mengatakan bahwa pria memiliki risiko lebih kecil dibandingkan wanita.
Kondisi seperti ini terjadi karena pria jarang sekali melaporkan kondisi yang dialami pada dokter.
Efek irritable bowel syndrome pada pria
Pria dengan penyakit ini akan mengalami gangguan pada aktivitas sehari-hari. Pria akan mudah mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajiban pekerjaan dan sosialnya. Pada beberapa kasus bahkan menyebabkan depresi.
Faktor penyebab IBS
Hingga saat ini, masih belum diketahui apa penyebab pasti dari penyakit yang menyerang usus besar ini. Namun ada beberapa faktor yang diyakini sebagai pemicu munculnya penyakit ini.
Beberapa di antaranya, seperti:
Kontraksi otot di usus
Dinding usus manusia dilapisi dengan lapisan otot yang berkontraksi saat memindahkan makanan melalui saluran pencernaan.
Kontraksi yang lebih kuat dan bertahan lebih lama dari biasanya dapat menghasilkan gas dan menyebabkan kembung dan diare.
Sedangkan kontraksi usus yang lemah dapat memperlambat perjalanan makanan dan menyebabkan tinja yang keras dan kering.
Sistem saraf
Kelainan pada saraf di sistem pencernaan juga dapat menyebabkan kamu mengalami rasa tidak nyaman yang lebih kuat dari biasanya.
Sinyal yang terkoordinasi dengan buruk antara otak dan usus dapat menyebabkan tubuh melakukan reaksi yang berlebihan.
Reaksi ini mengakibatkan perubahan yang biasanya terjadi pada proses pencernaan, hingga akhirnya mengakibatkan rasa sakit, diare, atau sembelit.
Infeksi berat
Irritable bowel syndrome dapat berkembang setelah kamu mengalami serangan diare yang parah (gastroenteritis) yang disebabkan oleh bakteri atau virus.
Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini
Faktor genetik juga memiliki peran sebagai pemicu munculnya penyakit ini.
Masalah kesehatan mental
Masalah kecemasan, depresi dan masalah kesehatan mental lainnya juga memiliki hubungan yang erat dengan faktor pemicu munculnya penyakit ini
Baca Juga: Kenali Penyebab Gula Darah Tinggi, Gejala dan Cara Mengatasinya
Saran pengobatan
Jika gejala yang kamu alami tidak kunjung membaik dan perubahan gaya hidup atau pola makan tidak memengaruhi kondisi kamu, dokter mungkin akan menyarankan penggunaan obat-obatan sesuai kondisi yang kamu alami.
Obat-obatan yang mungkin akan disarankan untuk meredakan gejala penyakit kamu adalah obat-obatan yang digunakan untuk mengendalikan kejang otot, obat-obatan antikonstipasi, antidepresan trisiklik untuk meringankan rasa sakit, dan antibiotik.
Jika gejala utama kamu adalah sembelit, maka dua obat seperti linaclotide dan lubiprostone adalah obat yang direkomendasikan oleh American College of Gastroenterology (ACG) untuk dikonsumsi.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!