Share This Article
Mifepristone seperti halnya Cytotec, keduanya digunakan untuk tujuan yang sama, meskipun mungkin obat ini tidak terlalu dikenal seperti cytotec.
Obat ini tidak dijual bebas dan harus ada persetujuan tertulis khusus sebelum menebusnya. Meskipun, masih sering dijumpai obat ini banyak disalahgunakan.
Berikut ini beberapa informasi untuk apa obat mifepristone, manfaat, dosis, cara penggunaan, dan risiko efek samping yang mungkin terjadi.
Untuk apa obat mifepristone?
Mifepristone adalah obat yang sering digunakan untuk menggugurkan kandungan atau aborsi secara mandiri. Obat ini biasa digunakan bersama misoprostol atau cytotec.
Selain itu, obat ini efektif digunakan selama 63 hari pertama kehamilan atau trisemester pertama dan dievaluasi selama dua minggu penggunaan. Tersedia dalam bentuk sediaan tablet dan diminum secara oral.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan mifepristone dan misoprostol (cytotec) sebagai obat aborsi yang cukup aman.
Ketentuan penggunaan kedua obat ini telah terangkum lengkap dalam panduan melakukan tindakan aborsi aman. Ketentuan penggunaan tersebut telah dikeluarkan WHO dalam beberapa tahun sebelumnya.
Apa fungsi dan manfaat obat mifepristone?
Mifepristone berfungsi menghentikan produksi progesteron, hormon penting yang dibutuhkan untuk perkembangan kehamilan.
Saat dikombinasikan dengan misoprostol, maka misoprostol berperan merangsang kontraksi rahim sehingga mendorong janin keluar.
Obat ini tidak boleh digunakan sendiri tanpa adanya pengawasan dokter. Penggunaan secara tidak terkontrol dapat menyebabkan pendarahan parah, ditambah risiko penggunaan kombinasi dari misoprostol.
Selain sebagai antiprogestogen, mifepristone juga merupakan antiglukokortikoid dan antiandrogen lemah.
Obat ini dua kali lebih kuat daripada progesteron itu sendiri dan tiga kali lebih efektif dari deksametason dalam mengikat reseptor glukokortikoid.
Dalam dunia kesehatan, mifepristone memiliki manfaat untuk mengatasi beberapa kondisi berikut:
1. Aborsi
Mifepristone digunakan dengan kombinasi obat-obatan analog prostaglandin (misoprostol atau gemeprost) yang ditujukan untuk aborsi medis.
Organisasi medis dunia telah menyatakan kombinasi ini aman dan efektif melalui beberapa tahan uji penelitian.
Royal College of Obstetricians and Gynecologists juga mengungkapkan aborsi medis dengan menggunakan mifepristone dan misoprostol sebagai hal yang efektif dan sesuai untuk semua usia kehamilan.
Organisasi Kesehatan Dunia dan Kongres Ahli Obstetri dan Ginekologi Amerika merekomendasikan mifepristone dengan misoprostol untuk aborsi medis trimester pertama dan kedua.
Mifepristone (RU-486) berbentuk sangat mirip dengan molekul progesteron. RU-486 dapat memenuhi reseptor progesteron di rahim dan mencegah progesteron dalam kehamilan.
Obat ini (RU-486) juga dapat meningkatkan produksi prostaglandin (yang merangsang kontraksi uterus) dan sensitivitas uterus terhadap prostaglandin.
Adanya obat ini menjadi analog kompetitor progesteron yang asli dapat mencegah produksi hormon ini yang berperan dalam kehamilan. Meskipun, penggunaan obat ini sebagai obat tunggal kurang begitu efektif jika dibandingkan dengan kombinasi misoprostol.
2. Sindrom Cushing
Mifepristone dapat digunakan untuk pengobatan pasien gula darah tinggi yang disebabkan oleh kadar kortisol yang tinggi dalam darah (hiperkortisolisme).
Mifepristone merupakan obat antagonis kuat reseptor glukokortikoid dan progesteron. Penggunaan mifepristone dalam pengobatan sindrom Cushing masih dalam tahap awal.
Beberapa kasus sindrom Cushing sulit untuk didiagnosis. Obat ini mungkin sama bermanfaatnya dengan agonis glukokortikoid (seperti deksametason).
Salah satu masalah utama seputar penggunaan mifepristone pada kasus sindrom Cushing adalah waktu paruh obat yang lama.
Masalah yang lain mungkin titrasi dosis dengan hati-hati dengan cara mengevaluasi penggunaan dan menghindari tanda dan gejala defisiensi glukokortikoid.
Gejala tersebut berguna untuk penyesuaian dosis dan pemantauan rasio risiko terhadap manfaat pengobatan mifepristone pada sindrom Cushing.
Sayangnya, penggunaan mifepristone untuk tujuan ini masih terhalang kontroversi akan efek utamanya sebagai obat aborsi.
3. Kontrasepsi darurat
Mifepristone dalam dosis kecil dapat digunakan sebagai obat kontrasepsi darurat. Biasanya, obat ini dapat digunakan saat berhubungan intim tidak memakai alat kontrasepsi.
Berbeda dengan aborsi yang berupaya membunuh janin, maka obat ini mencegah bertemunya sel sperma dan sel telur sehingga tidak terbentuk zigot.
Untuk kondisi ini, mifepristone dosis kecil diklaim dapat mencegah 92-100% kehamilan dengan profil efek samping yang dapat ditoleransi.
Cara kerja kontrasepsi darurat dengan mifepristone terutama dikaitkan dengan penghambatan ovulasi daripada pencegahan implantasi.
Namun, dosis mifepristone standar yang optimal belum ditetapkan untuk aplikasi sebagai obat kontrasepsi darurat dalam praktik klinis biasa.
4. Leiomyoma
Mifepristone secara efektif dapat mengurangi volume uterus dan leiomyoma serta meringankan gejala leiomyoma. Gejala ini termasuk hipermenore, volume darah menstruasi di bawah rata-rata, nyeri panggul, tekanan panggul, anemia, dan dismenore.
Dosis obat yang direkomendasikan adalah 2,5mg mifepristone yang diberikan setiap hari selama 3 atau 6 bulan sebagai pengobatan klinis yang optimal untuk leiomyoma.
Obat ini diklaim dapat muncul efek samping pada beberapa subjek penelitian. Namun, belum ada cukup bukti bahwa pengobatan mifepristone menyebabkan hiperplasia endometrium atipikal.
Merek dan harga obat mifepristone
Pengembangan dan ketersediaan mifepristone telah sangat dibatasi karena kontroversi seputar kemampuannya untuk berfungsi sebagai obat aborsi.
Di Indonesia, mifepristone masih belum terdaftar secara resmi dengan nama dagang. Beberapa merek mifepristone didatangkan dari luar negeri, seperti: Mifeprex, Korlym, Mifegyne, dan lain-lain.
Obat ini tersedia sebagai tablet oral dosis tunggal dengan kekuatan 300mg dan kadang diberikan dosis yang lebih kecil. Biasanya, obat ini didapatkan sebagai kombinasi obat misoprostol dengan harga sekitar Rp700.000-Rp1.000.000,-
Bagaimana cara minum obat mifepristone?
Sebelum meminum obat ini, pastikan usia kehamilan kamu masih dalam 11 minggu pertama atau 77 hari.
Pastikan kamu meminum obat ini di bawah pengawasan tenaga medis atau dokter. Dikhawatirkan apabila terjadi keadaan darurat sehingga kondisi kamu lebih terkontrol dan lebih mudah ditangani.
Minum dosis obat sesuai yang telah diarahkan oleh dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis dari yang telah ditetapkan oleh dokter.
Untuk meminum obat ini apabila dikombinasikan dengan misoprostol, langkah-langkah yang perlu kamu lakukan adalah sebagai berikut:
- Minum satu tablet mifepristone (dosis lazim 200mg) dengan air. Minum obat bisa sebelum atau sesudah makan. Jika memiliki keluhan lambung, maka bisa diminum bersama dengan makanan.
- Tunggu 24-48 jam. Kamu harus menunggu 24 jam sebelum menggunakan misoprostol, tetapi tunggu tidak lebih dari 48 jam. Sementara menunggu, kamu bisa lakukan aktivitas lain yang bisa mengalihkan pikiran.
- Letakkan 4 tablet misoprostol (masing-masing 200mcg) di bawah lidah. Tahan di bawah lidah selama 30 menit. Misoprostol mungkin membuat mulut kamu terasa kering atau berkapur saat larut.
- Jangan makan atau minum apapun selama 30 menit setelah meletakkan tablet misoprostol di bawah lidah. Setelah 30 menit, minum air dan semua tablet yang tersisa.
- Jika mungkin kamu muntah selama 30 menit saat tablet misoprostol berada di bawah lidah, kemungkinan besar obat tersebut tidak akan bekerja. Sebisa mungkin tahan rasa pahit dan jangan dikeluarkan.
- Apabila terlanjur muntah, kamu harus segera mengulangi langkah 3. Jika kamu muntah setelah tablet berada di bawah lidah selama 30 menit, tidak perlu mengulangi langkah tersebut, karena obat sudah terserap ke dalam sistem peredaran darah.
- Kamu mungkin akan mengalami pendarahan pada waktu 3 jam setelah menggunakan 4 tablet misoprostol. Pendarahannya bisa sama atau lebih berat dari periode menstruasi normal yang kamu alami biasanya. Hal ini menandakan bahwa aborsi berhasil
- Jika kamu hamil 9-11 minggu atau mengalami sedikit atau tidak ada pendarahan 3 jam, maka langkah 3 bisa diulangi. Apabila masih tidak mengalami pendarahan, maka hubungi dokter untuk konsultasi lebih lanjut.
Penentuan dosis obat disesuaikan dengan kekuatan tablet obat yang tersedia. Dokter akan memberikan ketentuan sesuai usia kehamilan. Misoprostol akan diberikan setelah terapi mifepristone diberikan lebih awal.
Sediaan tablet biasa sebaiknya tidak dikuyah atau dihancurkan. Telan sekaligus dengan air putih. Hindari alkohol, teh, kopi, atau soda.
Sediaan tablet yang diletakkan di bawah lidah (sublingual) bisa dihancurkan lebih dahulu sebelum ditelakkan di bawah lidah untuk mempercepat penyerapan obat dalam sistem pembuluh darah. Jangan minum air putih hingga 30 menit berikutnya.
Simpan obat di suhu ruangan jauh dari kelembapan dan sinar matahari setelah digunakan.
Berapa dosis obat mifepristone?
Dosis dewasa
Sindrom Cushing
Dosis awal: 300mg satu kali sehari. Dapat ditingkatkan dengan jumlah 300mg dengan interval 2-4 minggu.
Takaran dosis maksimal: 1,2 gram diminum sekali sehari dengan catatan tidak lebih dari 20 mg per kilogram berat badan sehari.
Penghentian kehamilan (durasi 49 hari atau kurang)
Dosis lazim: 600mg sebagai dosis tunggal, diikuti dengan prostaglandin (misoprostol 400mcg per oral atau gemeprost 1mg pervaginam) diminum 36-48 jam kemudian.
Takaran dosis alternatif: 200mg sebagai dosis tunggal, diikuti dengan gemeprost 1mg pervaginam yang diminum 36-48 jam kemudian.
Penghentian kehamilan antara usia gestasi 13-24 minggu
Dosis obat tambahan untuk prostaglandin: 600mg sebagai dosis tunggal diberikan 36-48 jam sebelum terapi prostaglandin.
Leiomyoma
Dosis lazim: 600mg setiap hari selama 2 hari berturut-turut.
Penghentian kehamilan hingga 63 hari
Dosis lazim: 600mg sebagai dosis tunggal diikuti oleh gemeprost 1mg per vaginam 36-48 jam kemudian.
Obat ini tidak diperuntukkan untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun. Penggunaan untuk anak-anak mengikuti aturan yang ditetapkan oleh dokter secara khusus.
Apakah mifepristone aman untuk ibu hamil dan menyusui?
U.S. Food and Drug Administration (FDA) memasukkan obat ini dalam golongan obat kategori X.
Studi penelitian pada hewan percobaan dan manusia telah menunjukkan risiko merugikan pada janin (teratogenik), bahkan pendarahan parah. Obat ini tidak diperuntukkan (dikontraindikasikan) pada wanita hamil.
Obat ini telah terbukti dapat terserap dalam ASI, sehingga tidak untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui.
Apa efek samping mifepristone yang mungkin terjadi?
Risiko efek samping mungkin terjadi akibat penggunaan obat yang tidak tepat dosis atau karena respons tubuh pasien.
Hentikan pemakaian dan hubungi dokter segera apabila risiko efek samping mifepristone berikut muncul setelah kamu meminum obat ini:
- Tanda-tanda reaksi alergi: gatal-gatal, sulit bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
- Mual
- Lemas atau stres yang tidak biasa
- Perasaan pusing seperti akan pingsan
- Perdarahan vagina yang abnormal
- Gula darah rendah ditandai dengan sakit kepala, lapar, lemas, berkeringat, kebingungan, mudah tersinggung, pusing, detak jantung cepat, atau perasaan gelisah.
- Kalium rendah ditandai dengan kram kaki, detak jantung tidak teratur, dada berdebar, kelemahan atau perasaan lemas.
- Infeksi yang serius
Efek samping mifepristone yang mungkin terjadi:
- Mual dan muntah
- Kehilangan nafsu makan
- Kalium rendah
- Perasaan lelah
- Sakit kepala
- Nyeri di lengan dan kaki
- Lapisan rahim menebal
- Bengkak di lengan dan kaki
- Tekanan darah tinggi
- Perdarahan dan kram uterus
- Menggigil
- Demam
- Malaise
- Diare
- Urtikaria
- Mengantuk
- Demam
- Dispnea
- Ansietas
Peringatan dan perhatian
Sebaiknya obat ini tidak dikonsumsi apabila sebelumnya kamu memiliki riwayat alergi mifepristone dan turunannya. Selain itu, jangan mengonsumsi obat ini apabila kamu memiliki kondisi rahim berikut:
- Hiperplasia endometrium (perubahan sel yang melapisi rahim)
- Kanker endometrium (kanker sel yang melapisi rahim)
- Pendarahan vagina yang tidak biasa atau tidak dapat dijelaskan.
Beritahu dokter apabila kamu mengonsumsi obat-obatan tertentu, terutama obat berikut:
- Siklosporin
- Dihydroergotamine atau ergotamine
- Fentanyl
- Lovastatin
- Simvastatin;
- Pimozide
- Quinidine
- Sirolimus
- Tacrolimus
- Obat steroid (deksametason, prednison, metilprednisolon, dan lain-lain).
- Obat antijamur (ketoconazole, dan lainnya);
- Antibiotik
- Antidepresan
- Obat antiviral untuk mengobati HIV/AIDS atau hepatitis C
- Obat tekanan darah
- Pengencer darah (Warfarin, Coumadin, Jantoven)
- Obat tiroid.
Untuk memastikan keamanan obat saat diminum, pastikan memberitahu dokter apabila kamu memiliki riwayat masalah kesehatan berikut:
- Rendahnya tingkat kalium dalam darah
- Penyakit jantung
- Gangguan pendarahan atau pembekuan darah
- Penyakit hati atau ginjal
- Transplantasi organ
- Masalah dengan kelenjar adrenal.
Kamu perlu memeriksakan kehamilan kembali sebelum menggunakan obat atau setelah dua minggu menggunakan obat.
Jangan gunakan mifepristone jika kamu sedang hamil. Obat ini bisa membahayakan bayi yang belum lahir atau menyebabkan keguguran. Gunakan kontrasepsi yang efektif untuk mencegah kehamilan saat menggunakan obat ini dan setidaknya 1 bulan setelah dosis terakhir Anda.
Mifepristone dapat membuat kontrasepsi hormonal menjadi kurang efektif, termasuk pil KB, suntikan, implan, penutup kulit, dan cincin vagina. Alat kontrasepsi yang disarankan adalah kondom, diafragma, penutup serviks, atau spons kontrasepsi.
Jangan menyusui saat menggunakan obat ini, dan setidaknya 21 hari setelah dosis terakhir minum.
Mifepristone tidak disetujui untuk digunakan oleh siapapun yang berusia di bawah 18 tahun.
Mifepristone dapat menyebabkan masalah jantung yang serius. Risiko mungkin lebih tinggi jika kamu juga menggunakan obat-obatan tertentu lainnya untuk infeksi, asma, masalah jantung, tekanan darah tinggi, depresi, penyakit mental, kanker, malaria, atau HIV.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.