Share This Article
Penyakit mental adalah kondisi kesehatan yang memengaruhi perubahan emosi, pikiran, serta perilaku. Kondisi ini dapat menimbulkan beberapa gejala. Penyakit mental tidak boleh diabaikan dan harus segera ditangani.
Penyakit mental dapat membuatmu kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, baik di sekolah, tempat kerja, atau kehidupan sosial. Terdapat beberapa penyakit mental yang sering dialami. Berikut adalah penjelasan selengkapnya.
Depresi
Depresi dikategorikan sebagai gangguan mood. Ini dapat digambarkan sebagai perasaan sedih, kehilangan, serta kemarahan yang dapat menganggu kehidupan sehari-hari. Depresi sendiri merupakan gangguan mental yang paling sering terjadi.
Penyebab depresi
Depresi tidak terjadi begitu saja, kondisi ini dapat diakibatkan oleh beberapa faktor. Adapun penyebab depresi di antaranya adalah:
- Riwayat keluarga: Seseorang dapat memiliki risiko lebih tinggi terkena depresi jika orang tersebut memiliki riwayat keluarga dengan depresi atau gangguan mood lainnya
- Trauma masa kecil: Beberapa kejadian dapat memengaruhi reaksi tubuh terhadap ketakutan dan situasi yang penuh tekanan
- Struktur otak: Risiko depresi lebih besar jika lobus frontal otak kurang aktif
- Kondisi medis: Beberapa kondisi juga dapat menyebabkan seseorang terkena depresi, misalnya saja penyakit kronis, insomnia, atau ADHD
- Penggunaan obat-obatan: Penyalahgunaan obat dan alkohol juga dapat meningkatkan risiko depresi
Akibat depresi
Depresi dapat menimbulkan beberapa akibat serta gejala pada penderitanya. Gejala depresi ini harus sangat diperhatikan, berikut gejalanya:
- Perasaan tidak berdaya dan putus asa: Memiliki pandangan yang suram terhadap suatu situasi
- Kehilangan minat dalam aktivitas keseharian: Tidak peduli terhadap hobi, hiburan, aktivitas sosial, atau bahkan dalam seks
- Perubahan berat badan: Penurunan berat badan yang signifikan
- Perubahan tidur: Insomnia, kurang tidur, kantuk berlebihan, atau tidak tidur sepanjang malam
- Perubahan suasana hati: Marah, mudah tersinggung, merasa gelisah, dan memiliki tingkat toleransi yang rendah
- Kehilangan energi: Merasa lelah, lesu, dan terkuras secara fisik
- Membenci diri sendiri: Perasaan tidak berharga atau bersalah yang kuat
Baca juga: Dampak Psikologis Korban Pelecehan Seksual: Depresi hingga Bunuh Diri
Gangguan kecemasan umum (generalized anxiety disorder)
Merasa cemas dan khawatir adalah sesuatu yang wajar, terutama dalam situasi yang penuh tekanan. Namun, jika kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan terus menerus terjadi, sulit dikendalikan, atau memengaruhi aktivitas sehari-hari, ini mungkin tanda dari gangguan kecemasan umum.
Penyebab gangguan kecemasan umum
Gangguan kecemasan umum ditandai dengan kekhawatiran yang terus menerus serta berlebihan tentang sejumlah hal yang berbeda. Sama seperti kebanyakan kondisi mental lainnya, gangguan kecemasan umum juga disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
- Riwayat keluarga dengan gangguan kecemasan
- Penggunaan kafein atau tembakau secara berlebihan, yang mana dapat memperburuk kecemasan yang ada
- Trauma masa kecil
- Perbedaan cara memandang suatu ancaman
Akibat gangguan kecemasan umum
Wanita didiagnosis dengan gangguan kecemasan umum lebih sering dibandingkan dengan pria. Beberapa gejala pun dapat ditimbulkan sebagai akibat dari gangguan kecemasan umum, seperti:
- Kekhawatiran yang berlangsung terus menerus
- Terlalu memikirkan rendana dan solusi untuk semua kemungkinan hasil kasus terburuk
- Kesulitan menangani ketidakpastian
- Sulit berkonsentrasi
- Kelelahan
- Gangguan tidur
- Gemetar atau merasa gugup
- Ketidakmampuan untuk rileks
- Merasa gelisah atau tertekan
Kecemasan, kekhawatiran, atau gejala fisik akibat kondisi ini dapat menyebabkan tekanan yang signifikan dalam sosial, pekerjaan, atau hal lainnya.
Post-traumatic stress disorder (PTSD)
Gangguan stres pascatrauma atau PTSD adalah kondisi kesehatan mental yang dipicu oleh peristiwa menakutkan, baik yang dialami atau yang hanya disaksikan.
Seseorang dengan PTSD memiliki pikiran dan perasaan yang intens yang mengganggu terkait dengan pengalaman mereka yang berlangsung lama setelah peristiwa traumatis berakhir.
Penyebab PTSD
Dilansir dari Mayo Clinic, berikut adalah beberapa faktor penyebab PTSD.
- Pengalaman yang membuat stres, termasuk jumlah dan tingkat keparahan yang kamu alami dalam kehidupan
- Risiko kesehatan mental yang diturunkan, seperti riwayat kecemasan dan depresi yang dialami keluarga
- Tempramen yang diturunkan
- Cara otak mengatur bahan kimia dan hormon yang dilepaskan tubuh sebagai respons terhadap stres
PTSD tidak mengenal usia, seseorang dari usia berapapun dapat mengalami PTSD. Meskipun demikian, beberapa faktor mungkin membuat seseorang lebih mengembangkan PTSD.
Akibat PTSD
Gejala akibat PTSD terbagi dalam 4 kategori. Gejala khusus dapat bervariasi dalam tingkat keparahannya Berikut adalah gejala akibat dari PTSD.
- Intrusi: Pikiran yang mengganggu seperti ingatan yang berulang dan tidak disengaja, mimpi yang menyedihkan, atau kilas balik peristiwa traumatis yang begitu jelas
- Penghindaran: Menghindari pengingat peristiwa traumatis, seperti menghindari orang, tempat, aktivitas, objek, serta situasi yang dapat memicu ingatan yang menyedihkan
- Perubahan kognisi dan suasana hati: Ketidakmampuan untuk mengingat aspek penting dari pengalaman traumatis, perasaan negatif terhadap diri sendiri atau orang lain, pemikiran yang menyimpang terhadap konsekuensi dari peristiwa yang membuat menyalahkan diri sendiri atau orang lain, tidak mampu mengeluarkan emosi positif
- Perubahan dalam gairah dan reaktivitas: Mudah tersinggung, sulit untuk berkonsentrasi, sulit untuk tidur, terlalu waspada terhadap lingkungan dengan cara mencurigai
Penyakit mental tidak boleh diabaikan, perawatan sedini mungkin harus segera dilakukan. Hal ini berguna untuk menghindari masalah serius yang juga dapat ditimbulkan.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter terkait dengan masalah kesehatan kamu di aplikasi Good Doctor. Dokter terpercaya kami akan membantu dengan layanan 24/7.