Kulit & Perawatan Tubuh

Tips Ampuh Cegah dan Atasi Kulit Iritasi Akibat Hand Sanitizer!

April 1, 2021 | Arianti Khairina | dr. Pitoyo Marbun
feature image

Sejak pandemi COVID-19 penggunaan hand sanitizer atau melakukan cuci tangan menjadi hal yang dianjurkan sebagai upaya mencegah penularan virus.

Namun sayangnya, akibat pemakaian hand sanitizer yang terlalu sering tangan menjadi iritasi. Simak yuk tips mencegah dan mengatasi peradangan kulit akibat hand sanitizer. 

Tips mencegah peradangan kulit akibat hand sanitizer 

Kebersihan tangan adalah langkah kesehatan masyarakat yang penting dalam memerangi penyebaran penyakit, terutama selama pandemi.

Lebih dari sebelumnya, masyarakat diimbau untuk mencuci tangan secara teratur dan rajin dengan sabun dan air untuk membantu mencegah penyebaran virus corona.

Sebagai alternatif pemakaian hand sanitizer pun juga disarankan ketika kamu kesulitan mendapatkan air bersih untuk cuci tangan. Hand sanitizer atau pembersih tangan ini umumnya berbahan dasar alkohol mudah digunakan, nyaman, dan seringkali mudah ditemukan.

Berikut ini beberapa cara mencegah peradangan kulit akibat pemakaian hand sanitizer: 

Gosok tangan selama 20 detik 

Sebuah studi yang dilansir dari laman Times of India, menunjukkan bahwa mencuci tangan dengan sabun dan air atau hand sanitizer disarankan selama 20 detik saja. 

Gunakan pelembab tangan membersihkan tangan

Melembabkan tangan dan menggunakan tabir surya juga bisa meminimalkan peradangan atau iritasi pada kulit. Saat kamu mencuci tangan dengan sabun, bisa langsung dilembabkan menggunakan pelembab berbahan dasar gliserin. 

Tetapi jika menggunakan antiseptik atau hand sanitizer yang berbahan dasar alkohol, tunggu hingga antiseptik benar-benar kering sebelum mengoleskan pelembap, ya. 

Pelembab sangat penting untuk mengobati dermatitis tangan serta membantu memperbaiki kulit luar yang rusak dan mengunci kelembaban di dalamnya.

Gunakan tabir surya

Selain itu, kamu juga disarankan untuk menggunakan tabir surya yang bagus di tangan jika keluar rumah. Jangan lupa untuk mengoleskan kembali tabir surya jika berada di luar ruangan dalam jangka waktu yang lama.

Cara mengatasi peradangan kulit akibat hand sanitizer 

Gunakan hand sanitizer yang mengandung moisturizer

Perlu kamu perhatikan saat ingin menggunakan hand sanitizer, pastikan mengandung moisturizer. Jadi tidak hanya kandungan alkoholnya saja yang kamu perhatikan, kandungan lain adalah moisturizer.

Tujuan kandungan moisturizer dalam hand sanitizer ini dapat mencegah kulit kering dan iritasi pada tangan.

Gunakan aloe vera 

Setelah menggunakan hand sanitizer, tunggu sampai benar-benar kering dan disarankan kamu menggunakan produk pelembab aloe vera. Kandungan antioksidan, vitamin A dan enzim di dalamnya, membuat aloe vera dianggap mampu melembutkan dan melembapkan kulit.

Krim tangan 

Demi menyelamatkan tanganmu dari kekeringan atau iritasi akibat pemakaian hand sanitizer. Krim tangan dinilai lebih baik daripada lotion tubuh, karena krim tangan umumnya mengandung oil yang manfaatnya mampu mengembalikan kelembapan kulit. 

Perlu kamu ketahui bahwa krim tangan yang baik adalah yang tidak mengandung retinol, serum anti aging, allergen atau wewangian lainnya, ya. 

Kapan hand sanitizer tidak boleh digunakan? 

Pembersih tangan tidak boleh digunakan sebagai pengganti sabun dan air saat:

  • Tangan berminyak atau terlihat kotor.
  • Memiliki bahan kimia di tangan.
  • Kamu mungkin telah terpapar agen infeksius yang tidak terbunuh oleh pembersih tangan.
  • Berada dalam situasi infeksi tinggi.

Untuk menjaga kesehatan dan keluarga, sangat penting untuk membersihkan tangan setelah ke kamar kecil atau saat menyiapkan makanan. Paling baik mencuci tangan dengan air hangat dan sabun selama 20 detik.

Mengapa menggunakan hand sanitizer berlebihan bisa sebabkan iritasi kulit? 

Menurut jurnal Contact Dermatitis pada tahun 2005, menjelaskan bahwa paparan bahan iritan, seperti deterjen dan larutan berbahan alkohol dalam hand sanitizer dapat meningkatkan risiko dermatitis kontak. 

Umumnya penyakit kulit ini ditandai dengan peradangan berupa ruam kemerahan pada kulit, yang terasa gatal, akibat kontak langsung dengan zat tertentu yang dapat mengiritasi kulit.

Bagaimana hand sanitizer bekerja? 

Bahan aktif dalam hand sanitizer adalah alkohol isopropil (alkohol gosok), alkohol etanol atau n-propanol, atau kombinasi keduanya.

Alkohol telah lama diketahui dapat membunuh mikroba dengan melarutkan lapisan terluar pelindungnya dari protein dan mengganggu metabolisme mereka

Menurut CDC yang dilansir dari Very Well Health, penelitian menunjukkan bahwa pembersih tangan atau hand sanitizer membunuh kuman sama efektifnya dengan mencuci tangan dengan sabun dan air kecuali tangan terlihat kotor atau berminyak.

Namun mereka juga tidak menghilangkan bahan kimia yang berpotensi berbahaya. Pembersih tangan tidak membunuh beberapa kuman yang biasa dibasmi oleh sabun dan air, seperti:

  • Cryptosporidium
  • Clostridium difficile
  • Norovirus

Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!

Reference
  1. Time.com  (2020) diakses pada 31 Maret 2021. How to Take Care of Your Hands When You’re Washing Them So Much to Prevent Coronaviru
  2. Medicalnewstoday.com (2020) diakses pada 31 Maret 2021. Hand washing: Expert advice for people with skin conditions
  3. Health.ucdavis.edu (2020) diakses pada 31 Maret 2021. Preventing another COVID-19 problem: Skin irritation from hand washing
  4. Fda.gov (2020) diakses pada 31 Maret 2021. Safely Using Hand Sanitizer
  5. Verywellhealth.com (2020) diakses pada 31 Maret 2021. How to Properly Use Hand Sanitizer
  6. Timesofindia.indiatimes.com (2020) diakses pada 31 Maret 2021. The use of hand sanitizer: Safety vs effects on skin
  7. Cdc.gov (2020) diakses pada 31 Maret 2021. Show Me the Science – When & How to Use Hand Sanitizer in Community Settings
  8. Cdc.gov (2020) diakses pada 31 Maret 2021. Hand Sanitizer Use Out and About
  9. Pubmed.ncbi.nlm.nih.gov (2005) diakses pada 31 Maret 2021.  Short-term effects of alcohol-based disinfectant and detergent on skin irritation
    register-docotr