Share This Article
Sinestesia merupakan kondisi yang dapat menyebabkan otak memproses informasi dalam beberapa indra sekaligus. Sebagai contoh, seseorang dengan kondisi ini mendengarkan musik dan secara bersamaan merasakan suara sebagai pusaran atau pola warna tertentu.
Sinestesia merupakan suatu kondisi yang jarang terjadi dan seringkali disamakan dengan indra keenam. Nah, agar kamu lebih memahami mengenai sinestesia, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
Baca juga: Suka Menulis Bagus untuk Kesehatan Mental Lho! Ini Sederet Manfaatnya
Apa itu sinestesia?
Sinestesia adalah suatu kondisi neurologis di mana informasi yang dimaksudkan hanya untuk merangsang salah satu indra, tetapi justru merangsang beberapa indra lainnya.
Secara singkat, ketika satu pancaindra diaktifkan, indra lain yang tidak terkait diaktifkan pada saat yang bersamaan. Sebagai contoh, seseorang dengan kondisi ini mendengar suara sambil melihatnya sebagai pusaran warna-warni atau mendengar musik sambil melihat berbagai bentuk.
Sinestesia bukanlah merupakan penyakit atau gangguan mental. Sebaliknya, ini merupakan perpaduan indra yang unik bagi individu.
Berdasarkan American Psychological Association (APA) sinestesia merupakan kondisi yang tidak umum. Sebab, ini hanya memengaruhi sekitar 1 dari 2.000 orang.
Di sisi lain, kondisi ini lebih banyak dialami oleh seniman, penulis, dan musisi, sekitar 20-25 persen mereka yang menjalani profesi ini memiliki sinestesia.
Tipe-tipe sinestesia
Setidaknya, terdapat sebanyak 60 hingga 80 subtipe dari sinestesia. Sebagian orang dengan kondisi ini merasakan tekstur sebagai respons terhadap penglihatan, merasakan suara sebagai respons terhadap bau, atau mengasosiasikan bentuk sebagai rasa.
Melansir laman Psychology Today, berikut ini adalah beberapa tipe dari sinestesia yang paling umum:
- Auditory-tactile synesthesia: Terjadi ketika suara tertentu memicu respons tubuh, misalnya saja sensasi kesemutan
- Chromesthesia: Tipe ini terjadi ketika suara tertentu dapat memicu seseorang untuk melihat warna
- Grapheme-color synesthesia: Sinestesia tipe ini terjadi ketika huruf dan angka dikaitkan dengan warna yang spesifik
- Mirror-touch synesthesia: Tipe ini digambarkan sebagai bentuk empati yang sangat kuat. Seseorang dapat merasa tersentuh jika ia menyaksikan kejadian yang dialami oleh orang lain
- Spatial sequence synesthesia: Tipe ini melibatkan melihat angka atau urutan numerik sebagai titik dalam ruang, sebagai contoh titik dekat atau jauh
Di antara banyaknya tipe dari sinestesia, grapheme-color synesthesia dan chromesthesia merupakan tipe dari sinestesia yang paling umum.
Apa penyebab sinestesia?
Penyebab pasti sinestesia masih belum diketahui. Namun, sinestesia biasanya berkembang pada masa kanak-kanak. Seseorang dengan sinestesia juga bisa memiliki kondisi ini sejak lahir. Dikutip dari Healthline, penelitian menunjukkan bahwa sinestesia dapat diwariskan secara genetik.
Dalam survei tahun 2017 terhadap 11.000 mahasiswa, peneliti menemukan bahwa anak-anak yang tumbuh dengan mendengar atau berbicara dalam dua bahasa di usia yang sangat muda cenderung lebih mengembangkan sinestesia. Demikian dilansir Livescience.
Dalam kasus yang jarang terjadi, sinestesia dapat berkembang di kemudian hari, baik merupakan efek dari penggunaan obat-obatan psikedelik yang berlangsung sementara, atau secara permanen akibat trauma kepala, stroke, atau tumor otak.
Baca juga: Apa Itu Xenophobia dan Bagaimana Ciri-cirinya?
Ciri-ciri sinestesia
Perlu diketahui bahwa masing-masing tipe dari sinestesia memiliki ciri-ciri yang berbeda. Seseorang mungkin saja dapat memiliki satu tipe sinestesia atau memiliki kombinasi dari beberapa tipe sinestesia.
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri dari sinestesia, seperti dilansir Webmd:
- Respons yang ditimbulkan langsung terjadi, bahkan sekalipun itu merupakan pengalaman yang baru. Sebagai contoh, jika kamu mendengar musik baru, kamu mungkin akan melihat warna atau rasa tertentu yang terjadi begitu saja
- Sebagian besar sinestesia terjadi secara internal, warna yang ditimbulkan sebagai respons dari kondisi ini hanya terjadi di pikiran saja. Meskipun demikian, seseorang dengan kondisi ini juga bisa melihat warna di luar tubuh, namun jarang terjadi
- Gejala sinestesia akan tetap sama dari waktu ke waktu. Misalnya saja, ketika kamu melihat huruf A berwarna hijau, respons ini akan tetap sama di kemudian hari ketika kamu melihat huruf A
Sinestesia tampaknya lebih banyak memengaruhi wanita dibandingkan dengan pria, namun beberapa peneliti mengatakan bahwa ini tidaklah benar. Tak hanya itu, seseorang dengan kondisi ini juga cenderung memiliki hobi dalam bidang kreatif, seperti melukis, musik, atau menulis.
Apakah kondisi ini dapat diobati?
Pada dasarnya, tidak ada pengobatan untuk kondisi ini. Seseorang dengan kondisi ini memiliki kemampuan untuk menggambarkan persepsi kepada orang lain. Akan tetapi, beberapa orang mungkin saja merasa kesulitan menjelaskan pengalaman indranya.
Berbicara dengan seorang profesional dapat membantu untuk menemukan nilai atau kelebihan lain dari sinestesia, sehingga dapat ditambahkan dalam kehidupan.
Nah, itulah beberapa informasi mengenai sinestesia. Jika kamu memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar kondisi ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan seorang profesional, ya.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!