Share This Article
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang biasanya menyerang paru, tapi bisa juga menyerang organ tubuh lain. Penyakit tuberkulosis ini dapat menyerang orang dewasa atau anak.
TB adalah penyakit yang dapat menular dan dapat dengan mudah ditularkan. Seseorang penderita tuberkulosis dapat menularkan penyakit tersebut saat batuk, bersin, bicara atau bernyanyi.
Bakteri akan terbawa dalam droplet yang bercampur dengan udara. Apabila ada orang lain yang menghirupnya, maka akan ikut terinfeksi. Kondisi ini berlaku untuk anak-anak maupun orang dewasa.
Perbedaan tuberkulosis pada anak dan orang dewasa
Menurut U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC), perbedaan yang mungkin terjadi adalah, anak-anak lebih cepat sakit saat terpapar bakteri Mycobacterium tuberculosis dari orang lain.
Selain itu, meski anak lebih cepat menjadi sakit, tetapi memastikan diagnosis tuberkulosis pada anak-anak cenderung lebih sulit.
Alasannya, tes TB yang paling umum adalah melalui tes dahak di laboratorium. Sedangkan, mengumpulkan dahak dari bayi dan anak-anak lebih sulit dibandingkan melakukan tes tersebut pada orang dewasa.
Selain itu, anak-anak mungkin tertular bakteri dalam jumlah yang lebih sedikit. Sehingga saat tes dahak di laboratorium seringkali tidak terdeteksi.
Karena itu, diagnosis penyakit tuberkulosis pada anak seringkali dibuat tanpa konfirmasi dari laboratorium. Melainkan diagnosis dibuat dari hasil berbagai faktor, di antaranya:
- Tanda dan gejala klinis yang umum terjadi pada pasien TB
- Tes kulit tuberkulin positif atau tes darah TB
- Foto rontgen dada yang hasilnya menunjukkan pola yang biasa dikaitkan dengan TB
- Mencari tahu riwayat kontak anak dengan pasien TB
Gejala dan ciri-ciri penyakit TB
Perbedaan tuberkulosis pada anak-anak dan orang dewasa, hanya pada kemungkinan sakit yang lebih cepat dan perbedaan tes. Selebihnya, tidak berbeda jauh. Keduanya hampir sama, yakni:
Gejala Tuberkulosis pada anak
- Batuk
- Perasaan sakit atau lemah
- Lesu
- Berkurangnya keinginan bermain
- Penurunan berat badan atau gagal tumbuh
- Demam
- Keringat malam
Gejala Tuberkulosis pada orang dewasa
- Batuk selama tiga minggu atau lebih
- Batuk darah
- Keringat malam
- Nyeri dada, atau nyeri saat bernapas
- Penurunan berat badan
- Kelelahan
- Demam
- Panas dingin
- Kehilangan selera makan
Pada anak dan orang dewasa, mungkin juga terjadi TB laten, di mana bakteri ada di dalam tubuh tetapi dalam keadaan “tertidur”. Sehingga tidak menyebabkan gejala, sakit dan tidak menular.
Pengobatan TB pada anak-anak dan orang dewasa
Jika anak-anak terdiagnosis TB laten, akan dianjurkan untuk melakukan pengobatan. Pengobatan ini demi mencegah TB laten menjadi aktif.
Anak-anak di atas usia 2 tahun dapat diobati untuk infeksi TB laten dengan isoniazid-rifapentin sekali seminggu selama 12 minggu. Pengobatan alternatif untuk infeksi TB laten pada anak-anak termasuk rifampisin harian selama 4 bulan atau isoniazid harian selama 9 bulan.
Sedangkan jika terdiagnosis TB aktif, anak akan diberikan pengobatan selama 6 hingga 9 bulan, tergantung kondisinya. Orang tua harus memastikan pengobatan dilakukan sampai selesai.
Jika berhenti sebelum waktunya, akan membuat penyakit TB kebal dengan anti TB, dan akan lebih sulit untuk diobati lagi. TB yang kebal atau resisten membutuhkan waktu lebih lama untuk diobati. Setidaknya pengobatan harus dilakukan selama 18 sampai 24 bulan.
Waktu pengobatan tersebut juga berlaku untuk pasien TB dewasa. Pada orang dewasa, pengobatan juga harus dilakukan sampai selesai. Jika berhenti di tengah pengobatan, akan menyebabkan resistensi obat,
Orang dewasa yang mengalami resistensi obat juga membutuhkan pengobatan ulang, yang memakan waktu selama 18 hingga 24 bulan.
Pencegahan tuberkulosis
Untuk poin ini, berlaku untuk anak-anak dan orang dewasa. Pencegahan yang paling penting tentunya untuk berhati-hati atau membatasi kontak dengan pasien yang sudah terdiagnosis TB.
Kamu juga harus melakukan vaksin Bacillus Calmette-Guerin atau BCG, untuk melindungi diri dari penularan TB. Sementara jika kamu adalah orang yang terdiagnosis TB aktif, sebaiknya membatasi kontak dengan orang lain, sebagai tindakan pencegahan penularan.
Demikian beberapa perbedaan dari tuberkulosis pada anak dan orang dewasa. Punya pertanyaan lebih lanjut?
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!