Mungkinkah Virus Corona Menular Lewat Kentut? Ini Penjelasannya!
Selama ini, penularan COVID-19 diketahui berasal dari percikan cairan tubuh atau droplet. Tapi, para ilmuwan terus melakukan penelitian tentang cara transmisi virus pemicunya, salah satunya adalah potensi Corona menular lewat kentut.
Mungkinkah seseorang bisa terinfeksi virus Corona dari kentut? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Baca juga: Nonton di Bioskop Berisiko Tertular COVID-19? Ini Penjelasannya
Sekilas tentang COVID-19
COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi SARS-CoV-2, salah satu jenisdari virus Corona. COVID-19 yang merupakan kependekan dari Coronavirus Disease 2019 merupakan penyakit yang menyerang dan memengaruhi saluran pernapasan, terutama paru-paru.
Penyakit ini sangat menular, karena virus pemicunya bisa menyebar ke udara. Transmisi dari orang ke orang membuat kasus COVID-19 terus meningkat. Pada kasus yang parah, seseorang bisa mengalami berbagai komplikasi serius yang dapat membahayakan nyawa.
Badan Kesehatan Dunia WHO menjelaskan, Corona merupakan virus yang bersifat zoonosis. Artinya, virus tersebut pertama kali berkembang pada hewan sebelum ditularkan ke manusia.
Begitu virus berada di dalam tubuh manusia, SARS-CoV-2 bisa menyebar ke orang lain melalui percikan air liur (droplet) ketika bersin, berbicara, atau batuk.
Awal munculnya kabar virus Corona menular lewat kentut
Cara penularan virus Corona terus diperbincangkan hingga kini, salah satunya adalah melalui gas yang dikeluarkan oleh manusia, yaitu kentut. Isu ini muncul ke permukaan setelah seorang dokter di Australia bernama Andy Tagg menemukan adanya SARS-CoV-2 yang menempel pada feses.
SARS-CoV-2 terdeteksi pada tinja orang yang positif COVID-19 tanpa gejala. Apalagi, kentut juga mengandung partikel kotoran kecil yang dapat menyebarkan bakteri.
Opini ini didukung oleh fakta bahwa kentut memiliki kekuatan untuk mengeluarkan gas dalam kecepatan yang tinggi. Sehingga, potensi penyebaran bakteri atau virus yang ada di dalamnya bisa meningkat.
Meski begitu, para ahli masih belum sependapat dengan apa yang diungkapkan oleh Dr. Andy Tagg. Menurut Dr. Sarah Jarvis, seorang dokter di Inggris, sangat kecil kemungkinan virus Corona menular lewat kentut.
Teori yang mendukung opini Corona menular lewat kentut
Menurut sebuah studi dari Association for Professionals in Infection Control and Epidemiology, percikan dari air yang digunakan untuk menyiram feses bisa mengandung partikel tinja. Partikel tersebut sangat mungkin terkontaminasi virus maupun zat mikroskopis lainnya.
Percikan air yang dinamakan toilet plume itu dapat terbang ketika kamu menekan tombol flush setelah buang air besar.
Jika kebersihan toilet tidak dijaga dengan benar, bukan tidak mungkin partikel yang menempel di dinding atau di dudukan kloset bisa menularkan penyakit dan infeksi ke orang lain.
Menurut saran Dr. Qingyan Chen yang terlibat dalam penelitian tersebut, pastikan penutup dudukan kloset tidak dalam kondisi terbuka ketika sedang menyiram feses (flushing). Hal ini dapat mencegah 80 persen partikel tinja yang beterbangan lalu menempel di banyak bagian toilet.
Teori yang membantah Corona menular lewat kentut
Pada 2001, Dr. Karl Kruszelnicki asal Australia bersama ahli mikrobiologi bernama Luke Tennent melakukan percobaan untuk mengetahui apakah kentut dapat menyebarkan penyakit.
Percobaan dilakukan menggunakan embusan angin ke dua cawan petri pada jarak lima sentimeter, dengan memakai celana dan tidak. Hasilnya, angin yang diembuskan dengan menggunakan pembatas kain tidak ditemukan adanya bakteri.
Sebaliknya, cawan yang mendapat embusan angin tanpa ada pembatas kain memiliki bakteri tak berbahaya, bukan virus. Tapi untuk cawan yang kedua ini, membutuhkan waktu semalaman untuk memastikan adanya bakteri tersebut.
Dari sini, belum ada penelitian yang secara valid menunjukkan bahwa virus Corona menular lewat kentut. Dengan demikin, anggapan virus corona menular lewat kentut belum bisa dibuktikan.
Langkah pencegahan

Meski belum ada bukti kuat tentang virus Corona menular lewat kentut, kamu tetap harus melakukan langkah pencegahan untuk meminimalkan risikonya, seperti:
- Menggunakan masker, agar gas dari kentut tak terhirup masuk ke dalam tubuh
- Gunakan celana yang terbuat dari kain tebal
- Selalu jaga kebersihan toilet
- Pastikan penutup pada dudukan kloset tidak dalam kondisi terbuka ketika sedang menyiram tinja
- Selalu cuci tangan menggunakan sabun setiap setelah menggunakan toilet
Nah, itulah ulasan tentang kemungkinan virus Corona menular lewat kentut yang perlu kamu tahu. Tetap patuhi protokol kesehatan untuk membantu memutus penyebaran virus Corona, ya!
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!
- News Medical, diakses 20 Oktober 2020, Lifting the lid on coronavirus flatulence.
- Healthwire, diakses 20 Oktober 2020, Coronavirus Could Be Spreading Through Farts: Doctors; Experts Unsure.
- The Sun, diakses 20 Oktober 2020, Doctor says coronavirus could be spreading through farts – but experts aren’t so sure.
- World Health Organization (WHO), diakses 20 Oktober 2020, Coronavirus disease 2019 (COVID-19) Situation Report – 94.
- National Center for Biotechnology Information (NCBI), diakses 20 Oktober 2020, Lifting the lid on toilet plume aerosol: A literature review with suggestions for future research.
- Covid-19
Gratis, Begini Cara Daftar Vaksin Booster 2 yang Wajib Diketahui!
- Covid-19
3 Cara Cek Oksigen dalam Darah, Salah Satunya Bisa Dilakukan di Rumah!
- Covid-19
Muncul Subvarian Baru di Singapura, Apa Saja Gejala Omicron XBB?
- Covid-19
Virus Corona Bisa Bertahan pada Anak Berminggu-minggu Tanpa Gejala, Benarkah?
- Covid-19
Sudah Masuk ke Indonesia, Apa Saja Gejala Omicron BA4 BA5?