Share This Article
COVID-19 bisa menimbulkan berbagai gejala, mulai dari gejala ringan hingga berat. Pada sebagian kasus COVID-19 tanpa gejala atau dengan gejala ringan dapat melakukan isolasi mandiri.
Akan tetapi, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan untuk menjaga lingkungan dan kamar saat melakukan isolasi mandiri (isoman), apa saja?
Baca juga: Wajib Tahu! Ini Ragam Gangguan Pencernaan yang Dapat Terjadi Usai Pulih dari COVID-19
Menjaga lingkungan dan kamar saat isoman
Berdasarkan publikasi yang diterbitkan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), pasien tanpa gejala biasanya memiliki frekuensi napas sebanyak 12-20 kali per menit dengan saturasi di atas 95 persen.
Sementara itu, beberapa kondisi yang termasuk ke dalam gejala ringan di antaranya adalah sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, demam, batuk, hingga kehilangan indra penciuman atau perasa.
Isolasi mandiri dilakukan untuk memisahkan seseorang yang terinfeksi COVID-19 dari mereka yang tidak terinfeksi. Nah, berikut ini adalah beberapa cara menjaga lingkungan dan kamar saat isolasi mandiri yang penting untuk diketahui.
1. Memiliki sirkulasi udara yang baik dalam ruangan
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah memastikan ruangan atau kamar memiliki sirkulasi udara yang baik. Tak hanya itu, pasien COVID-19 juga dapat membuka jendela kamar agar cahaya matahari masuk ke dalam ruangan dengan sirkulasi udara yang baik.
Jika memungkinkan, tinggalah di kamar yang terpisah dari anggota keluarga yang lain atau menggunakan kamar mandi terpisah. Ingat, selama masa pemulihan pasien tidak boleh untuk keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan perawatan medis.
Sebaiknya, perbanyak istirahat dan pastikan untuk selalu memenuhi asupan cairan dalam tubuh. Untuk meredakan gejala yang dirasakan, konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat-obatan.
2. Terapkan etika batuk dan bersin
Pada umumnya, COVID-19 menyebar melalui percikan pernapasan (droplets). Tetesan pernapasan dapat menyebar ke udara ketika kamu batuk, bersin, ataupun berbicara. Seseorang yang berada di dekatmu dapat menghirup percikan tersebut atau percikan dapat menempel pada permukaan.
Maka dari itu, penting bagi kamu untuk selalu memerhatikan etika batuk dan bersin. Sebaiknya, ketika batuk ataupun bersin, tutup mulut dan hidung dengan menggunakan tisu. Jika tisu tidak tersedia, kamu dapat menggunakan lengan atas bagian dalam.
Kemudian, kamu harus segera mencuci tangan dengan air dan sabun mengalir setidaknya selama 20 detik. Namun, jika sabun dan air tidak tersedia, kamu dapat menggunakan hand sanitizer yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol.
Ketika kamu harus berada di sekitar orang lain dalam rumah, sebaiknya pakai masker dan menjaga jarak setidaknya satu meter dari orang lain.
Dikutip dari laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), masker sendiri juga merupakan penghalang untuk mencegah percikan pernapasan mencapai orang lain.
3. Pisahkan pakaian kotor dari anggota keluarga lain
Pakaian yang kotor dimasukkan ke dalam kantung plastik atau wadah tertutup dan terpisah dengan pakaian anggota keluarga lainnya sebelum dicuci.
Baca juga: Virus Corona Bisa Bertahan Hidup di Tembok, Bagaimana Cara Membersihkannya?
4. Sering mencuci tangan
Cuci tangan dengan air dan sabun mengalir sesering mungkin setidaknya selama 20 detik. Utamanya, penting untuk dilakukan setelah kamu bersin, batuk, pergi ke kamar mandi, maupun sebelum makan atau menyiapkan makanan.
Jika sabun dan air tidak tersedia, seperti yang sudah dijelaskan bahwa kamu dapat menggunakan hand sanitizer yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol. Meskipun demikian, air dan sabun merupakan pilihan yang paling baik.
Ingat, hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum dibersihkan.
5. Hindari berbagi barang pribadi
Hindari berbagai alat makan, minum, handuk, serta alas tidur dengan anggota keluarga lainnya. Setelah menggunakan barang-barang tersebut, cuci secara menyeluruh dengan sabun dan air.
6. Disinfeksi permukaan yang sering disentuh
Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuh dengan menggunakan disinfektan. Ketika membersihkan permukaan, sebaiknya gunakanlah sarung tangan sekali pakai.
Apabila permukaan atau benda sangat kotor, bersihkan terlebih dahulu menggunakan air dan sabun, kemudian disinfektan.
Beberapa permukaan yang sering disentuh termasuk meja, gagang pintu, ataupun perlengkapan kamar mandi. Setelah membersihkan permukaan yang sering disentuh, segera cuci tangan atau mandi. Ini dilakukan untuk mencegah paparan virus yang mungkin menempel pada kulit atau pakaian.
Di samping hal-hal yang sudah disebutkan di atas, pasien yang melakukan isolasi mandiri juga harus selalu memantau gejala. Jika timbul gejala nyeri dada, kesulitan bernapas, atau bahkan kulit dan bibir pucat atau kebiruan, maka ini memerlukan penanganan medis dengan segera.
Nah, itulah beberapa tips menjaga lingkungan dan kamar selama isolasi mandiri. Untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, jangan lupa selalu terapkanlah protokol kesehatan, ya.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!