Share This Article
Moms, tahukah kamu bahwa diare merupakan salah satu kondisi yang sering menimpa si kecil? Kondisi tersebut dapat menakutkan dan berbahaya. Diare tidak terjadi begitu saja, akan tetapi disebabkan oleh beberapa hal. Lalu, apa saja penyebab diare pada bayi?
Diare merupakan penyakit yang membuat penderitanya memiliki frekuensi buang air besar (BAB) yang lebih sering. Bayi baru lahir hingga berusia dua bulan yang mengonsumsi ASI pada umumnya dan memiliki frekuensi BAB yang lebih sering lalu akan berkurang seiring pertambahan usia.
Penyebab diare pada bayi
Diare yang terjadi pada bayi tak jarang membuat si kecil rewel. Tinja bayi yang lunak sebenarnya merupakan hal yang normal, terutama selama beberapa bulan pertama bayi.
Akan tetapi jika tinja memiliki konsistensi berair dan frekuensi BAB terjadi lebih sering, Moms harus mewaspadai hal ini karena bisa saja si kecil terkena diare.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan bayi mengalami diare. Berikut adalah penyebab diare pada bayi yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
Baca juga: Kenali Obat Sakit Perut pada Anak dari Kimia hingga Alami
1. Infeksi virus
Rotavirus adalah penyebab diare paling umum pada anak usia 2 tahun ke bawah. Untungnya, jumlah anak-anak yang memiliki infeksi usus yang disebabkan oleh rotavirus ini telah menurun secara signifikan sejak diperkenalkannya vaksin rotavirus pada 2006.
Namun anak-anak yang telah divaksinisasi masih bisa menderita infeksi virus ini, tetapi cenderung memiliki gejala yang lebih ringan dan pemulihannya pun lebih cepat.
2. Antibiotik
Dilansir dari Parents.com, sekitar 1 dari 10 anak yang minum antibiotik mengalami diare, mual, dan sakit perut.
Iona Mujal, M.D, yang merupakan direktur Program Pengawasan Antimikroba Pediatrik di The Children’s Hospital di New York mengatakan bahwa selain menargetkan bakteri jahat, antibiotik juga dapat membunuh bakteri sehat dalam saluran cerna.
Terjadinya hal tersebut dapat menyebabkan sakit perut atau diare.
Jika Moms merasa antibiotik menjadi penyebab diare pada bayi, sebaiknya berkonsultasilah terlebih dahulu pada dokter sebelum menghentikan pengobatan. Hal ini dikarenakan jika menghentikan pengobatan antibiotik tiba-tiba dapat menyebabkan resistensi antibiotik.
3. Parasit
Bayi yang dititipkan di pusat penitipan anak memiliki risiko lebih tinggi terkena giardiasis, yakni infeksi usus yang disebabkan oleh parasit.
Paparan dapat terjadi ketika bayi memasukkan mainan, makanan, atau bahkan benda lain yang terkontaminasi ke dalam mulut.
4. Penyebab diare pada bayi akibat alergi susu
Moms, ternyata diare yang terjadi pada si kecil juga dapat disebabkan oleh alergi susu lho!
Sebanyak 3 persen anak-anak memiliki alergi pada protein susu yang ditemukan di dalam produk susu, termasuk susu formula. Tak hanya itu saja, bayi yang disusui juga dapat mengembangkan alergi terhadap protein susu dalam produk susu yang dikonsumsi oleh ibu mereka.
Bayi yang memiliki alergi terhadap protein susu dapat menderita gejala seperti muntah, menderita gatal-gatal, serta diare.
Jika bayi memiliki alergi protein susu, dokter anak mungkin saja akan membuat formula khusus serta ibu menyusui juga harus meninggalkan susu atau makanan yang mengandung protein susu.
Baca juga: Penggunaan Susu Formula untuk Bayi, Ketahui Kelebihan dan Kekurangannya
Bagaimana pengobatan diare pada bayi?
Mengobati diare pada bayi biasanya difokuskan untuk menjaga bayi agar terhidrasi dengan baik. Hal ini dikarenakan diare dapat menyebabkan dehidrasi pada bayi.
Jika diare yang terjadi ringan, Moms dapat mengobatinya sendiri di rumah.
- Hal terpenting yang harus selalu diperhatikan untuk mengobati diare adalah dengan terus memberikan bayi makan, serta menyusui lebih sering ketika anak mengalami diare untuk memberikan cairan tambahan
- Jika bayi menyusu dengan baik, Moms tidak perlu memberikan cairan tambahan seperti cairan rehidrasi oral, kecuali jika itu merupakan saran yang diberikan dokter
- ASI mengandung cairan dan nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk menggantikan apa yang hilang akibat diare. Tak hanya itu saja, ASI juga memiliki antibodi yang membantu bayi melawan infeksi dan penyakit
- Selalu awasi tanda-tanda dehidrasi yang terjadi pada bayi. Diare yang parah dapat menyebabkan dehidrasi yang mungkin memerlukan perawatan dengan cairan intravena (IV) di rumah sakit
Jika diare yang terjadi pada si kecil tidak kunjung sembuh, segeralah hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan secara cepat sebelum menyebabkan penyakit berbahaya lainnya.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!