Share This Article
Puasa seharusnya tidak menjadi alasan bagi kamu untuk tidak berolahraga. Salah satu olahraga yang cocok dilakukan saat puasa adalah bodyweight training.
Olahraga jenis ini tidak membutuhkan alat dan bisa dilakukan di mana saja serta kapan saja. Pelajari lebih dalam mengenai bodyweight training pada ulasan berikut ini!
Apa itu bodyweight training?
Bodyweight training adalah olahraga yang memanfaatkan bobot tubuh untuk melatih otot-otot tanpa alat.
Contoh olahraga bodyweight training di antaranya adalah push up, squat, plank, lunges, dan jumping jacks. Bodyweight training bisa menjadi jenis latihan kekuatan yang efektif dan tambahan yang bagus untuk program kebugaran kamu.
Latihan beban tubuh atau bodyweight training bisa sama efektifnya dengan latihan dengan beban bebas atau mesin angkat beban. Bodyweight training dapat berkisar dari intensitas rendah hingga tinggi tergantung pada status kesehatan, tingkat kebugaran, dan tujuan latihan kekuatan kamu.
Kelebihan bodyweight training
Bodyweight training dapat dirancang untuk melatih seluruh tubuh untuk membangun massa otot dan meningkatkan daya tahan, fleksibilitas, kecepatan, presisi, koordinasi, keseimbangan, dan stabilitas.
Tingkat intensitas dan jumlah pengulangan bisa kamu sesuaikan dengan kondisi kesehatan. Bodyweight training memiliki beberapa kelebihan lain, di antaranya:
- Kamu tidak memerlukan penggunaan mesin dan peralatan luar, artinya dapat dilakukan di rumah atau di area tanpa gym. Sebagian besar bodyweight training dapat dilakukan hampir di mana saja dan kapan saja
- Lebih irit karena tidak ada biaya untuk peralatan. Satu-satunya pengeluaran mungkin adalah tikar atau mat
- Bodyweight training juga bagus untuk pemula karena mudah dipelajari, dengan atau tanpa pelatih pribadi. Saat kebugaran meningkat, kamu dapat membuat latihan menjadi lebih sulit atau rumit
- Kemungkinan cedera juga lebih sedikit karena kamu tidak perlu bergelayutan di sekitar beban yang mungkin tidak dapat kamu kendalikan
- Dapat membangun keseimbangan dan fleksibilitas karena saat latihan tubuh harus menstabilkan dirinya sendiri
Latihan ini juga dapat memperkuat otot dan meregangkan ligamen dan tendon yang membantu tetap seimbang saat berjalan, berlari, melakukan pekerjaan rumah tangga, atau melakukan aktivitas fisik lainnya.
Kontrol tubuh sangat penting untuk mencegah cedera, terutama seiring bertambahnya usia.
Bolehkah melakukan olahraga saat puasa?
Berolahraga saat berpuasa diperbolehkan karena kunci penurunan berat badan dan penambahan otot bukan hanya kalori dan olahraga, tetapi optimalisasi hormon.
Melansir Prospect Medical, olahraga dengan perut kosong tidak hanya diperbolehkan, tetapi sebenarnya juga meningkatkan manfaat olahraga dan puasa.
Ini dianggap sebagai pendekatan multi-terapi, di mana sinergi dari dua hal yang mempromosikan kesehatan secara individu benar-benar meningkatkan manfaat satu sama lain.
Jika kamu merasa baik-baik saja berolahraga saat perut kosong, kamu dapat terus melakukannya. Namun jika kamu mulai merasa lemah atau bahkan pening, mungkin ada baiknya kamu harus mempertimbangkan ulang rencana olahraga kamu.
Tips melakukan bodyweight training saat puasa
Saat puasa, kita akan memiliki rutinitas harian yang berbeda karena harus makan sahur pada dini hari.
Berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan saat ingin melakukan bodyweight training di kala berpuasa:
1. Memilih waktu latihan yang tepat
Pemilihan kapan waktu olahraga sangat tergantung dengan kondisi fisik dan juga aktivitas harian kamu. Puasa berbeda untuk setiap orang, jadi yang terpenting adalah menemukan waktu olahraga yang terbaik untuk diri kamu sendiri.
Salah satu pilihan ideal adalah di sore hari menjelang waktu berbuka. Karena setelah selesai berolahraga kamu bisa langsung menggantikan energi yang terkuras dengan makanan.
2. Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik
Saat sahur dan berbuka, pastikan kamu mendapatkan cukup asupan air. Ini dilakukan untuk mencegah dehidrasi di siang hari.
Cobalah untuk mengonsumsi setidaknya 8 gelas air putih per hari atau lebih banyak jika kamu banyak berkeringat.
Minuman rendah kalori seperti air kelapa atau minuman olahraga dapat membantu memastikan tubuh kamu mendapatkan pengisian elektrolit saat berbuka puasa.
3. Jangan lupa pemanasan
Sebelum kamu memulai bodyweight training jangan lupa untuk melakukan pemanasan ringan selama 5–10 menit. Ini bisa dilakukan dengan berjalan atau sekadar melangkah dari sisi ke sisi.
Tujuan dari pemanasan adalah untuk membuat darah bersirkulasi, memompa jantung, dan suhu tubuh kamu naik untuk mempersiapkan otot dan persendian untuk latihan dengan intensitas yang lebih tinggi.
4. Lakukan dengan durasi cukup dan tak berlebihan
Bergantung pada latihan mana yang ingin dilakukan, kamu dapat melanjutkan rutinitas bodyweight training selama kamu suka, tetapi cobalah untuk menargetkan setidaknya 10 menit per hari.
Itu mungkin berarti menyelesaikan beberapa set dari setiap latihan, tergantung pada berapa banyak latihan yang kamu pilih. Banyak jenis bodyweight training yang dapat dilakukan berulang-ulang selama 30 detik hingga 2 menit, tergantung pada kondisi tubuh.
Idenya adalah beralih dari satu jenis gerakan ke gerakan berikutnya dengan lancar tetapi cepat, beristirahat di antara setiap gerakan hingga satu menit, jika perlu.
5. Peregangan setelah olahraga
Setelah selesai, lakukan pendinginan dengan setidaknya 5 menit peregangan lembut dan gerakan sederhana. Penting untuk memerhatikan tubuh saat melakukan latihan ini.
Jika kamu merasakan sakit, segera hentikan latihan dan istirahatlah. Mendengarkan tubuh dan mengetahui batasan diri sendiri dapat membantu mencegah cedera.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar kesehatan? Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!