Kamus Obat

Ramipril Obat untuk Hipertensi: Kenali Dosis, Efek Samping & Cara Pemakaiannya

June 16, 2020 | Dani Kosasih | dr. Raja Friska Yulanda
feature image

Ramipril adalah obat ACE inhibitor atau inhibitor angiotensin-converting enzyme (ACE) untuk menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Ramipril bekerja dengan cara menghentikan produksi hormon yang disebut angiotensin II.

Hormon ini biasanya menyebabkan pembuluh darah menyempit. Ketika hormon ini tidak lagi diproduksi, maka darah yang akan mengalir melalui pembuluh menjadi lebih efektif. Jika pembuluh darah sudah rileks dan berkembang, tekanan darah pun akan turun.

Setelah tekanan darah turun dan kembali normal, maka risiko terserang komplikasi seperti stroke, serangan jantung, dan gagal ginjal dapat dicegah.

Ketersediaan ramipril

Ramipril tersedia melalui resep dokter dalam bentuk kapsul dengan merek dagang altace.

Pemberian obat ini harus didasarkan pada prinsip dosis titrasi, mulai dari dosis terkecil hingga tercapai dosis dengan hasil tekanan darah terbaik.

Dosis ramipril

Pemberian resep ramipril didasari oleh beberapa pertimbangan seperti usia, tingkat keparahan kondisi, dan adanya kondisi medis lain.

Dosis untuk hipertensi

Dewasa usia 18-64 tahun

Jika kamu tidak mengonsumsi obat diuretik, dosis yang diberikan adalah 2,5mg sampai 20mg. Diminum dalam 1 atau 2 dosis terbagi per hari.

Saat kamu mengonsumsi obat diuretik, dosis yang diberikan adalah 1,25mg diminum sekali sehari. Obat ini belum dipelajari pada anak-anak dan tidak boleh digunakan pada anak-anak di bawah 18 tahun.

Usia 65 tahun ke atas

Seiring bertambahnya usia, kemampuan ginjal untuk bekerja mungkin tidak berfungsi sebaik dulu. Hal ini dapat menyebabkan tubuh memproses obat lebih lambat. Akibatnya, obat akan menetap lebih lama di dalam tubuh hingga meningkatkan risiko efek samping.

Karena pertimbangan khusus ini, dokter mungkin akan memberi dosis yang lebih rendah atau jadwal yang berbeda. Dosis ini diberikan untuk membantu menjaga agar kadar obat tidak menumpuk terlalu banyak di tubuh.

Dosis untuk orang dengan masalah ginjal diberikan 1,25mg sekali sehari. Dokter dapat meningkatkan dosis hingga 5mg diminum sekali sehari jika diperlukan untuk mengontrol tekanan darah.

Dosis untuk orang dengan stenosis atau dehidrasi arteri ginjal diberikan dosis awal 1,25mg diminum sekali sehari. Dokter dapat mengubah dosis sesuai kebutuhan.

Dosis untuk mengurangi risiko serangan jantung, stroke, atau kematian

Dewasa usia 18-64 tahun

Dokter akan memberikan dosis 2,5mg yang diminum sekali sehari selama 1 minggu. Lalu 5mg diminum sekali sehari selama 3 minggu. Dokter baru akan meningkatkan dosis sesuai toleransi tubuh hingga 10mg yang diminum sekali sehari.

Kamu mungkin juga perlu mengonsumsi 2 dosis yang terbagi per hari jika tekanan darah terlalu tinggi atau jika kamu baru saja mengalami serangan jantung.

Obat ini tidak boleh digunakan pada anak-anak di bawah 18 tahun.

Usia 65 tahun ke atas

Jika kamu memiliki stenosis atau dehidrasi arteri ginjal, dokter akan memberikan dosis awal 1,25mg yang diminum sekali sehari. Jika dibutuhkan, dokter dapat mengubah dosis sesuai kebutuhan.

Dosis untuk gagal jantung setelah mengalami serangan jantung

Dewasa usia 18-64 tahun

Dokter akan memberikan dosis 2,5mg diminum dua kali sehari dengan total 5mg per hari. Jika tekanan darah turun terlalu rendah, kamu mungkin perlu menurunkan dosis hingga 1,25mg yang diminum dua kali sehari.

Setelah satu minggu, dokter dapat meningkatkan dosis hingga 5 mg jika tubuh telah toleran.

Dokter mungkin akan melakukan pengawasan setidaknya 2 jam setelah kamu meminum dosis pertama untuk memastikan bahwa konsumsi obatnya aman untuk tubuh kamu.

Usia 65 tahun ke atas

Jika kamu memiliki masalah ginjal, dokter akan meresepkan dosis 1,25mg yang diminum sekali sehari.

Dokter dapat meningkatkan dosis hingga 1,25mg jika diperlukan dengan pemberian dosis maksimum 2,5mg yang diminum dua kali sehari.

Jika kamu memiliki stenosis atau dehidrasi arteri ginjal, dokter akan memberikan dosis awal 1,25mg diminum sekali sehari. Dokter dapat mengubah dosis sesuai kebutuhan.

Jika dosis terlewat

Jika kamu lupa atau tertinggal meminum dosis ramipril, segeralah minum setelah kamu ingat. Jangan pernah menambah dosis untuk mengejar ketinggalan dosis dengan mengambil dua dosis sekaligus.

Konsumsi ramipril sesuai petunjuk

Penggunaan ramipril dilakukan dalam jangka panjang. Apabila kamu tidak melakukan kontrol dan disiplin sesuai dengan anjuran, kamu akan mengalami risiko komplikasi.

Berikut beberapa hal yang perlu kamu tahu jika kamu tidak menggunakan ramipril dengan tepat:

Hipertensi tanpa meminum ramipril

Jika kamu memiliki hipertensi, konsumsi ramipril akan membantu mengurangi tekanan darah tinggi yang kamu alami.

Jika tekanan darah tinggi tidak diobati, dapat menyebabkan stroke, serangan jantung, gagal jantung, gagal ginjal, dan masalah penglihatan.

Berhenti minum ramipril tiba-tiba

Jika kamu berhenti mengonsumsi ramipril secara tiba-tiba tanpa berkonsultasi dengan dokter, maka risiko tekanan darah akan meningkat.

Jika kondisi ini terjadi, kamu akan lebih berisiko meningkatkan peluang untuk terkena serangan jantung atau stroke.

Konsumsi ramipril tidak sesuai jadwal

Jika kamu tidak mengonsumsi ramipril sesuai jadwal, tekanan darah kamu mungkin tidak membaik atau mungkin bertambah buruk. Kondisi ini menempatkan kamu pada risiko terkena serangan jantung atau stroke yang lebih tinggi.

Konsumsi ramipril terlalu banyak

Jika kamu mengonsumsi terlalu banyak ramipril melebihi dosis, kamu akan meningkatkan risiko komplikasi dan bahaya dalam tubuh.

Berikut beberapa gejala yang mungkin terjadi jika kamu mengonsumsi ramipril lebih banyak daripada dosis yang diberikan:

  • Tekanan darah sangat rendah
  • Pusing
  • Kerusakan ginjal
  • Mual dan muntah
  • Penurunan jumlah urine saat buang air kecil
  • Kelelahan
  • Kehilangan selera makan

Jika kamu merasa sudah terlalu banyak mengonsumsi obat, segera hubungi rumah sakit terdekat.

Cara pakai ramipril

Ramipril merupakan obat golongan ACE inhibitor dapat di konsumsi dengan atau tanpa makanan, tapi cobalah untuk meminum obat teratur (selalu sama jam konsumsi) obatnya setiap hari.

Penyimpanan

Ada beberapa langkah yang seharusnya dilakukan untuk menyimpan ramipril, seperti:

  • Simpan pada suhu 59° F hingga 86° F atau 15° C hingga 30° C
  • Jauhkan dari cahaya
  • Jangan menyimpan obat ini di tempat yang lembab seperti kamar mandi

Interaksi ramipril dengan obat lain

Jika kamu mengonsumsi ramipril bersamaan dengan obat atau vitamin lain, maka kemungkinan risiko interaksi obat akan terjadi.

Interaksi obat akan mengubah cara kerja obat yang bisa menjadi berbahaya atau menghambat manfaat obat untuk bekerja dengan baik. Beberapa di antaranya, seperti:

Suplemen kalium

Suplemen kalium mampu meningkatkan kalium darah saat dikonsumsi bersamaan dengan ramipril. Beberapa suplemen kalsium ini seperti:

  • Potasium klorida
  • Potasium glukonat
  • Kalium bikarbonat

Obat diuretik hemat kalium

Mengonsumsi obat diuretik bersamaan dengan ramipril dapat meningkatkan potasium dalam darah.

Beberapa jenis obat-obatan ini adalah:

  • Spironolakton
  • Amilorida
  • Triamterene

Obat dengan produk emas

Meminum ramipril bersamaan dengan obat dengan produk emas seperti emas suntik atau sodium aurothiomalate dapat menimbulkan efek samping, seperti:

  • Wajah memerah dan terasa hangat
  • Mual
  • Muntah
  • Tekanan darah rendah

Obat NSAID

Konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) bersamaan dengan ramipril akan mengurangi efek ramipril pada tekanan darah dan menyebabkan masalah ginjal.

Beberapa jenis bat-obatan ini, seperti:

  • Naproxen
  • Ibuprofen
  • Diklofenak

Obat tekanan darah

Mengonsumsi obat tekanan darah bersamaan dengan ramipril dapat meningkatkan risiko tekanan darah sangat rendah, kalium darah tinggi, dan dapat memengaruhi fungsi ginjal.

Beberapa jenis obat-obatan ini adalah:

  • Aliskiren

Obat angiotensin receptor blockers (ARBs), seperti:

  • Losartan
  • Valsartan
  • Olmesartan
  • Candesartan

Obat inhibitor angiotensin-converting enzyme (ACE), seperti:

  • Benazepril
  • Kaptopril
  • Enalapril
  • Lisinopril

Obat gagal jantung

Jangan pernah mengonsumsi obat gagal jantung tertentu seperti inhibitor neprilysin bersamaan dengan ramipril.

Apabila dikonsumsi bersamaan dengan ramipril, obat ini akan meningkatkan risiko angioedema (pembengkakan parah pada kulit).

Efek samping ramipril

Walaupun konsumsi ramipril tidak menyebabkan kantuk, tetapi ramipril juga memiliki efek samping umum maupun berbahaya.

Jika efek yang terjadi ringan, maka komplikasi yang terjadi mungkin akan hilang dalam beberapa hari atau beberapa minggu.

Namun, jika berkembang menjadi lebih parah atau tidak berhenti, segera hubungi rumah sakit terdekat.

Efek samping ramipril yang lebih umum

Beberapa efek samping yang lebih umum terjadi saat mengonsumsi ramipril adalah:

  • Pusing atau pingsan karena tekanan darah rendah
  • Batuk
  • Nyeri dada
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Kelelahan

Efek samping yang serius

Jika kamu memiliki satu dari beberapa efek samping serius, segeralah hubungi rumah sakit terdekat.

Beberapa efek samping serius ini adalah:

Tekanan darah rendah

Tekanan darah rendah adalah efek samping yang umum terjadi seperti kepala pusing saat kamu baru mulai mengonsumsi ramipril atau saat baru ingin meningkatkan dosis.

Reaksi alergi

Reaksi alergi merupakan efek samping umum yang terjadi pada beberapa kasus yang memiliki kondisi hipersensitivitas (angioedema). Beberapa gejalanya seperti:

  • Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan
  • Kesulitan bernafas
  • Sakit perut dengan atau tanpa mual dan muntah

Masalah hati (ikterus)

Masalah hati atau ikterus merupakan efek samping serius yang mungkin terjadi saat kamu mengonsumsi ramipril.

Beberapa gejala masalah hati ini adalah:

  • Kulit menguning
  • Sakit perut
  • Kelelahan

Pembengkakan (edema)

Risiko pembengkakan atau edema mungkin terjadi pada beberapa orang yang mengonsumsi ramipril. Beberapa gejala edema ini adalah:

  • Pembengkakan pada kaki
  • Pembengkakan pada tangan

Jumlah sel darah putih rendah

Efek samping mengonsumsi obat ini akan memengaruhi jumlah sel darah putih. Beberapa gejalanya seperti:

  • Sakit tenggorokan
  • Demam

Detak jantung tidak normal

Efek samping obat ini juga bisa memengaruhi detak jantung yang berdetak cepat dan tidak normal.

Kadar kalium tinggi

Mengonsumsi ramipril dapat menimbulkan efek samping terhadap kadar kalium tinggi. Beberapa gejalanya seperti:

  • Kelelahan
  • Aritmia atau detak jantung tidak teratur

Fungsi ginjal yang memburuk

Konsumsi obat ini juga memengaruhi ginjal yang menyebabkan efek samping pada fungsi ginjal yang memburuk. Beberapa gejalanya adalah:

  • Mual
  • Muntah
  • Penurunan jumlah urin saat buang air kecil
  • Kelelahan
  • Kehilangan selera makan

Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!

Reference

1. kemkes.go.id. Diakses 12 Juni 2020. http://e-fornas.binfar.kemkes.go.id/front/Daftarobat/get_id_detail/713
2. healthline.com (2018). Diakses 12 Juni 2020. https://www.healthline.com/health/ramipril-oral-capsule#interactions
3. healthline.com (2020). Diakses 12 Juni 2020. https://www.healthline.com/health/heart-disease/ACE-inhibitors#benefits
4. nhs.uk. Diakses 12 Juni 2020. https://www.nhs.uk/medicines/ramipril/
5. mayoclinic.org. Diakses 12 Juni 2020. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/ramipril-oral-route/description/drg-20069179
6. mims.com. D iakses 12 Juni 2020. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ramipril?mtype=generic
7. kemkes.go.id (2018). Diakses 12 Juni 2020. http://www.yankes.kemkes.go.id/read-penggunaan-obat-yang-efektif-dan-aman-6022.html

    register-docotr