Share This Article
Apa itu paracetamol? Kamu mungkin cukup familiar mendengar kata tersebut. Tapi apa sih sebenarnya paracetamol itu? Apa saja manfaatnya? Yuk, cari tahu selengkapnya.
Untuk apa obat paracetamol?
Paracetamol adalah obat pereda nyeri dan peredam demam. Obat ini digunakan untuk mengobati banyak kondisi seperti sakit kepala, nyeri otot, radang sendi, sakit punggung, sakit gigi, pilek, dan demam.
Obat ini umum tersedia di banyak toko swalayan atau apotik sebagai tablet/kapsul dan juga berbentuk obat cair.
Apa fungsi dan manfaat obat paracetamol
Parasetamol adalah obat penghilang rasa sakit yang umum digunakan untuk mengobati sakit dan nyeri. Ini juga dapat digunakan untuk mengurangi suhu badan yang tinggi akibat infeksi.
Dikenal juga dengan nama acetaminophen, obat ini dapat dikombinasikan dengan obat penghilang rasa sakit dan anti-penyakit lainnya. Acetaminophen juga merupakan bahan dalam berbagai pengobatan flu dan flu.
Merk dan harga obat acetaminophen
Ada banyak merek dan bentuk paracetamol yang tersedia dan tidak semua merek terdaftar secara resmi dan jangan menggunakan obat ini lebih dari yang direkomendasikan.
Dilansir dari Drugs, acetaminophen dipasarkan dalam beberapa merk seperti Tylenol, Paracetamol, Aceta, Panadol. Di Indonesia sendiri, menurut BPOM, merk obat ini yang banyak ditemukan adalah:
- Acetram
- Novagesic
- Afibramol
- Novagesic
- Afidol
- Novagesic Forte
- Aknil
- Nufadol
- Alaxan
- Nufadol
- Alaxan, dan lain-lain.
Adapun harganya relatif terjangkau yakni sekitar Rp. 2000,- / butir sampai dengan sekitar Rp. 20.000,- / per strip.
Bagaimana cara minum acetaminophen
Sebelum minum paracetamol, bacalah terlebih dahulu informasi cetak dari dalam kemasan obat.
Keterangan yang tertera dalam bungkus obat tersebut akan memberi kamu lebih banyak informasi tentang obat ini dan daftar lengkap efek samping yang mungkin kamu alami setelah meminumnya.
Minumlah obat ini persis seperti yang diperintahkan oleh dokter atau apoteker, atau sesuai petunjuk pada label kemasan obat.
Berapa dosis obat acetaminophen
Paracetamol tentu aman dikonsumsi dalam dosis standar, tetapi karena mudah didapat, overdosis obat baik sengaja ataupun tidak sering terjadi.
Berbeda dengan obat analgesik yang lain seperti aspirin dan ibuprofen, paracetamol tak memiliki sifat antiradang. Jadi obat ini tidak tergolong dalam obat jenis obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS). Kemasan paracetamol biasanya berupa ukuran yaitu:
- Paracetamol tablet 500 mg.
- Paracetamol sirup 125 mg/5 ml
- Obat Paracetamol sirup 160 mg/5 ml
- Paracetamol sirup 250 mg/5 ml
- Paracetamol suppositoria.
Gambaran umum pemberian dosis paracetamol untuk orang dewasa adalah sebagai berikut:
- Untuk orang dewasa dan anak-anak berusia 16 tahun ke atas: 500 mg-1 g setiap 4-6 jam hingga maksimum 4 g setiap hari.
- Dosis dewasa dan anak dengan berat badan lebih dari 50 kg : 1 gram diberikan secara infus intravena selama 15 menit. Obat diberikan hingga 4 x sehari. Dosis maksimal 4 gram.
- Dosis dewasa dan anak dengan berat badan 30-50 kg: 15 mg/kg BB diberikan secara infus intravena selama 15 menit. Obat diberikan hingga 4 x sehari. Dosis maksimal 60 mg/kg BB/hari.
- Obat diberikan dengan interval waktu minimal 4 jam.
Kamu dapat minum obat ini setiap 4-6 jam jika diperlukan, hingga empat kali sehari. Ingatlah jangan mengambil lebih dari empat dosis paracetamol dalam periode 24 jam. Kamu bisa minum paracetamol sebelum atau sesudah makan.
Jumlah maksimum obat ini untuk orang dewasa adalah 1 gram (1000 mg) per dosis dan 4 gram (4000 mg) per hari. Jika kamu ragu atau punya riwayat masalah pada hati dan harus mengonsumsi paracetamol, segera konsultasikan dengan dokter.
Dosis obat paracetamol untuk anak
Saat kamu memberikan obat ini kepada anak, selalu periksa label dengan hati-hati untuk memastikan kamu memberikan dosis yang tepat untuk usia anak.
- Untuk anak-anak berusia 12-15 tahun: 480-750 mg setiap 4-6 jam hingga maksimal empat dosis setiap hari.
- Anak-anak berusia 10-11 tahun: 480-500 mg setiap 4-6 jam hingga maksimal empat dosis setiap hari.
- Untuk anak-anak berusia 8-9 tahun: 360-375 mg setiap 4-6 jam hingga maksimal empat dosis setiap hari.
- Untuk anak usia 6-7 tahun: 240-250 mg setiap 4-6 jam hingga maksimal empat dosis setiap hari.
- Paracetamol sirup:
- Anak usia 0 – 1 tahun: 1/2 sendok takar (5 mL), 3 – 4 kali sehari.
- Anak usia 1 – 2 tahun: 1 sendok takar (5 mL), 3 – 4 kali sehari.
- Untuk Anak usia 2 – 6 tahun: 1 – 2 sendok takar (5 mL), 3 – 4 kali sehari.
- Anak usia 6 – 9 tahun: 2 – 3 sendok takar (5 mL), 3 – 4 kali sehari.
- Anak usia 9 – 12 tahun: 3 – 4 sendok takar (5 mL), 3 – 4 kali sehari.
Jangan pernah mengambil lebih dari dosis yang direkomendasikan pada label kemasan obat yang tertera.
Jika obat ini yang dikonsumsi berbentuk cair, ukur dengan sendok atau gelas pengukur dosis khusus yang biasanya sudah tersedia di dalam kemasan, bukan menggunakan sendok makan biasa.
Apakah obat acetaminophen aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Banyak merek obat penghilang rasa sakit yang mengandung acetaminophen, seperti halnya yang terdapat pada banyak obat flu.
Penting bahwa kamu memeriksa label pada setiap kemasan yang dibeli untuk memastikan bahwa kamu tidak mengambil lebih dari satu jenis obat yang mengandung paracetamol.
Kebanyakan orang dapat menggunakan obat ini tanpa masalah, tetapi untuk memastikan itu adalah pengobatan yang tepat. Bicarakan dengan dokter atau apoteker terlebih dahulu. Apabila kamu dalam kondisi hamil dan menyusui kamu hanya boleh minum obat atas rekomendasi dokter.
Apa efek samping obat paracetamol yang mungkin terjadi?
Segera hentikan saat mengonsumsi paracetamol jika terjadi efek samping paracetamol yang bisa diakatan serius, beberapa hal yang bisa dideteksi, di antaranya:
- Perut terasa mual, sakit perut bagian atas, gatal-gatal, kehilangan nafsu makan. Urine berwarna gelap.
- Kulit dan mata menjadi terlihat kuning. Atau bisa juga berupa kelelahan, berkeringat lebih banyak, kulit terlihat memar atau pendarahan yang tidak wajar.
- Obat ini bisa menyebabkan kerusakan hati terutama jika penggunaanya melebihi dosis yang dianjurkan. Potensi efek samping ini meningkat pada orang-orang yang mengonsumsi alkohol.
- Efek samping ringan pada saluran pencernaan misalnya mual dan muntah. Pada penggunaan dosis yang lebih tinggi, paracetamol diketahui meningkatkan resiko terjadinya perdarahan lambung
- Efek samping pada ginjal relatif jarang. Namun pada penggunaan jangka panjang, obat ini dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal, termasuk gagal ginjal.
Mungkin tidak semunya mengalami efek samping seperti disebutkan di atas. Mungkin ada beberapa efek samping yang berbeda. Bila kamu memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, segerakanlah konsultasikan dengan dokter.
Peringatan dan perhatian obat acetaminophen
Meski bisa dikonsumsi bebas secara umum namun jika kamu memiliki kondisi di bawah, maka harus berkonsultasi lebih dulu dengan dokter.
- Kamu memiliki masalah serius dengan hati, atau jika kamu minum alkohol dalam jumlah besar secara teratur.
- Kamu sedang minum obat yang diresepkan oleh dokter.
- Pernah memiliki reaksi alergi terhadap obat ini.
- Hati-hati mengonsumsi obat ini jika kamu mempunyai penyakit asma.
Penggunaan paracetamol juga harus dihentikan, bila ada indikasi terjadi beberapa kondisi di bawah ini:
- Kamu masih mengalami demam setelah 3 hari mengonsumsi.
- Kamu masih merasakan sakit setelah 7 hari penggunaan.
- Memiliki ruam kulit, sakit kepala berkelanjutan, mengalami kemerahan atau pembengkakan.
- Jika gejala kamu memburuk, atau malah jika kamu memiliki gejala baru.
Tes glukosa, atau tes urine dapat menghasilkan hasil yang salah saat kamu menggunakan obat ini. Bicaralah dengan dokter, jika kamu penderita diabetes dan kamu melihat perubahan kadar glukosa kamu selama perawatan.
Jangan menggunakan obat batuk, pilek, alergi, atau pereda nyeri yang dijual bebas tanpa terlebih dahulu bertanya kepada dokter atau apoteker kamu. Paracetamol terkandung dalam banyak obat kombinasi tersebut.
Baca label obat terlebih dahulu apakah obat yang kamu maksud mengandung paracetamol, asetaminofen atau APAP. Hindari minum alkohol saat minum obat ini. Alkohol dapat meningkatkan risiko kerusakan hati saat mengonsumsi paracetamol.
Berbagai jenis parasetamol
Paracetamol banyak tersedia dalam bentuk tablet dan kapsul. Bagi kamu yang kesulitan menelan tablet atau kapsul, paracetamol juga tersedia sebagai sirup atau tablet larut yang memudahkan untuk kamu konsumi.
Apa yang terjadi jika kamu overdosis?
Cari bantuan medis darurat jika kamu merasa telah menggunakan terlalu banyak obat ini. Tanda-tanda pertama overdosis paracetamol termasuk kehilangan nafsu makan, mual, muntah, sakit perut, berkeringat, dan badan terasa lemah.
Gejala selanjutnya mungkin termasuk rasa sakit di perut bagian atas, urine berwarna gelap, dan kulit atau bagian putih mata kamu menguning.
Interaksi paracetamol dengan obat lain
Obat-obatan yang berinteraksi dengan paracetamol dapat mengurangi efek kerjanya, memengaruhi berapa lama ia bekerja, dan bisa pula meningkatkan efek samping atau memiliki lebih sedikit efek ketika diminum dengan paracetamol.
Interaksi antara dua obat tidak selalu berarti bahwa kamu harus berhenti minum salah satu obat. Namun, terkadang memang demikian. Konsultasi terlebih dahulu dengan dokter tentang bagaimana interaksi obat yang sekiranya akan kamu konsumsi bersamaan.
Obat-obatan umum yang mungkin memiliki interaksi moderat (tidak terlalu berbahaya) dengan paracetamol termasuk:
- antikonvulsan, seperti fosfenytoin atau fenitoin
- barbiturat
- busulfan
- carbamazepine
- dapson
- flucloxacillin
- isoniazid
- lamotrigin
- fenilefrin
- probecid
- warfarin
Perhatikan bahwa daftar ini tidak termasuk semua dan hanya mencakup obat-obatan umum yang dapat berinteraksi dengan paracetamol. Kamu harus merujuk pada informasi resep dari dokter untuk berkonsultasi lebih lanjut.
Kekurangan dari paracetamol
Obat ini memang efektif untuk menghilangkan sementara sakit ringan, nyeri, dan sakit kepala. Dapat digunakan dalam pengobatan berbagai kondisi seperti radang sendi, sakit punggung, pilek, nyeri haid, dan sakit gigi.
Paracetamol dapat menurunkan demam tetapi tidak dapat mengontrol peradangan. Obat ini dipilih untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang karena relatif harganya yang murah.
Penyimpanan paracetamol
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan yang sejuk, jauhkan dari cahaya matahari langsung dan tempat yang lembap. Tidak disarankan, paracetamol untuk disimpan di kamar mandi. Jangan dimasukkan ke dalam lemari es atau dibekukan.
Merek lain dari jenis obat ini ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker saat kamu membeli paracetamol. Jauhkan dari jangkauan anak-anak atau hewan peliharaan.
Buang paracetamol bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi.
Bagaimana jika lupa mengonsumsi paracetamol
Jika kamu minum obat ini secara teratur dan melewatkan satu dosis, maka tunggu saja jadwal minum selanjutnya. Jangan pernah mengonsumsi paracetamol dengan dosis ganda atau mengambil dosis tambahan untuk menebus yang sudah terlewat.
Jika kamu sering lupa dosis, ada baiknya kamu mengatur alarm untuk mengingatkan waktu meminum obat ini. Kamu juga dapat meminta saran apoteker tentang cara lain untuk membantu supaya kamu ingat jadwal minum obat.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.