Share This Article
Batuk merupakan salah satu gejala yang sering timbul pada anak dan menyebabkan kekhawatiran orang tua. Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernafasan dan merupakan suatu reaksi tubuh terhadap rangsangan pada reseptor batuk misal ada mukus (lendir), makanan, debu, asap, dan sebagainya.1 Jadi batuk sebenarnya merupakan refleks yang membersihkan tenggorokan dan saluran pernafasan. Batuk membantu menyembuhkan dan melindungi paru-paru.5
Batuk dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang tinggi dan dapat disertai gejala insomnia (tidak bisa tidur), suara serak, nyeri otot dan tulang, serta kesulitan mengendalikan buang air kecil.1
Umumnya, anak normal dan sehat dapat mengalami batuk hingga 11 kali per hari (batuk sesekali).1,5 Batuk dapat menjadi semakin parah saat terjadi infeksi saluran pernafasan atas atau bila ada iritan (bahan yang dapat menyebabkan peradangan).1,3
Frekuensi dan intensitas batuk yang terlalu tinggi dapat menurunkan kualitas hidup seorang anak.1 Aspek kualitas hidup seorang anak meliputi fungsi psikis, emosi, sosial dan fungsi sekolah.2 Batuk yang hebat dapat mengganggu kualitas tidur, bermain dan kehadiran di sekolah.1
Di Indonesia, batuk dan pilek pada anak-anak usia dibawah 5 tahun diperkirakan terjadi 3 – 6x di setiap tahunnya. 20,274% anak dengan usia 1 – 3 tahun yang mengalami batuk dan pilek serta berlanjut menjadi pneumonia berat mempunyai risiko meninggal.4
Batuk yang disertai gejala lain atau berlangsung lama mungkin merupakan tanda suatu kondisi yang memerlukan perawatan. Batuk akut dapat berlangsung hanya 2 – 3 minggu, sedangkan batuk kronis dapat berlangsung 8 minggu atau lebih.5
Penyebab Batuk
Batuk, secara umum disebabkan oleh infeksi dari saluran pernafasan (baik oleh virus atau bakteri), menghirup udara yang mengandung substansi yang mengiritasi paru-paru (tar, nikotin, karbonmonoksida), alergi, asma, lendir dari belakang kerongkongan, asam lambung yang naik ke esofagus atau obat-obat tertentu (lisinopril, enalapril).5,6,7
Do dan Don’t penanganan batuk di rumah
Obat-obatan
- Penggunaan atau pemberian obat-obat over the counter (obat bebas terbatas) harus didasarkan pada konsultasi dengan tenaga ahli kesehatan.5
- Tidak direkomendasikan untuk memberikan obat-obatan yang menekan batuk (antitusif), kecuali sudah melalui konsultasi dengan tenaga ahli kesehatan.5
- Tidak direkomendasikan untuk memberikan madu atau obat batuk mengandung madu pada anak dengan usia dibawah 1 tahun karena risiko botulism (penyakit yang menyerang saraf dan dapat menimbulkan kelumpuhan bahkan kematian).
- Tidak direkomendasikan untuk memberikan aspirin karena risiko Reye’s syndrome (pembengkakan otak dan gangguan fungsi hati, biasa terjadi setelah infeksi virus).5
Home remedies4,8
Beberapa makanan dan/atau herbal yang ada di rumah, dapat digunakan untuk membantu meredakan batuk, yaitu, antara lain:
- Pada anak usia lebih dari 1 tahun dapat diberikan madu, karena madu dapat membantu meringankan/menekan batuk. Madu juga meminimalkan penggunaan antibiotika.4,5,8,10
- Pemberian jahe dapat mengurangi batuk pada balita. Jahe mempunyai efek radang, serta mempunyai efek menghilangkan nyeri dan mual.4,8,10
- Minum cairan dengan suhu sesuai suhu ruangan (sekitar 25oC11) dapat membantu mengurangi batuk, hidung meler dan bersin.10
- Minum cairan dengan suhu panas dapat membantu meredakan nyeri tenggorokan, mengigil dan kelelahan. Contoh cairan tersebut antara lain sup ayam, teh herbal, teh hitam non kafein, air hangat, atau jus hangat.10
- Berkumur dengan air garam (untuk anak-anak yang dinilai dapat melakukannya) dapat membantu meredakan nyeri tenggorokan.10
Gaya Hidup5
- Jauhkan anak-anak dari asap rokok atau asap lain (misal api unggun).
- Pastikan anak-anak terhidrasi dengan baik (minum cairan dengan cukup), dengan parameter warna air seni kuning pucat.
- Hindari anak-anak minum minuman mengandung kafein.
Panduan Umum
- Jika batuk memburuk di malam hari, anak-anak dengan usia lebih dari 1 tahun dapat diminta tidur dengan posisi setengah tegak. Untuk anak-anak usia dibawah 1 tahun tidak direkomendasikan meletakkan bantal, ganjalan, bumper, atau barang lain serupa di boks bayi dan konsultasikan ke tenaga ahli kesehatan mengenai bagaimana posisi terbaik saat bayi batuk.5
- Perhatikan baik-baik perubahan pada batuk anak (mengi, mendengus, serak).5,9
- Jika udara kering, gunakan alat penguap atau pelembab udara dingin di kamar tidur anak, atau di rumah untuk membantu mengencerkan lendir/dahak.5
- Memandikan anak dengan air hangat sebelum tidur juga membantu.5
- Pastikan anak beristirahat sesuai kebutuhan.5
Kapan harus kontak ke tenaga ahli kesehatan ?5,9
- Saat batuk anak menjadi menggonggong, mengi atau serak saat menarik dan menghembuskan nafas.
- Saat anak mengalami gejala baru.
- Saat batuk anak semakin memburuk/parah.
- Saat anak selalu terbangun di malam hari karena batuk.
- Selama 2 minggu atau lebih, anak masih terus mengalami batuk.
- Muntah karena batuk.
- Demam yang hilang timbul dalam 24 jam.
- Demam yang terus memburuk/ semakin parah dalam 3 hari.
- Berkeringat di malam hari.
- Berat badan turun tanpa dapat dijelaskan sebabnya.
Kapan harus segera mencari “pertolongan”?5
- Jika nafas menjadi pendek.
- Bibir membiru atau berubah warna.
- Batuk berdarah.
- Kemungkinan menelan benda atau mainan.
- Jika ada nyeri dada atau nyeri perut saat bernafas atau batuk.
- Terlihat bingung dan sangat letih / lelah.
- Anak berusia kurang dari 3 bulan dan suhu tubuh mencapai 38oC atau lebih.
Hal-hal tersebut di atas menandakan adanya kegawat daruratan, sehingga jangan menunggu gejala hilang atau mereda, tetapi harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
Epilog
- Batuk adalah refleks yang membersihkan tenggorokan dan saluran pernafasan anak.
- Batuk sesekali adalah normal, tetapi batuk disertai gejala lain atau berlangsung lama mungkin merupakan tanda atau kondisi yang memerlukan perawatan.
- Batuk menurunkan kualitas hidup anak (kualitas tidur, bermain dan kehadiran di sekolah).
- Batuk pada anak-anak usia 1 – 3 tahun dapat menjadi risiko terjadinya pneumonia dan kematian.
- Berikan obat bebas terbatas atau obat lain hanya sesuai dengan rekomendasi tenaga ahli kesehatan.
- Jangan berikan aspirin karena kaitannya dengan Reye’s syndrome.
- Jangan berikan madu pada anak-anak usia dibawah 1 tahun karena kaitannya dengan botulism.
- Madu, jahe, air suhu ruang, air hangat/panas dan air garam dapat membantu meredakan batuk dan gejala lain pada anak-anak usia lebih dari 1 tahun.
- Segera hubungi fasilitas kesehatan terdekat jika batuk anak tidak kunjung membaik atau malah memburuk.
⚠️ Jangan tunggu batuk anak semakin parah.
Klik di sini untuk konsultasi langsung dengan dokter dan temukan penanganan terbaik.
Referensi:
- IDAI. 2017. Rekomendasi Diagnosis dan Tata Laksana Batuk pada Anak.
- https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/penilaian-kualitas-hidup-anak-aspek-penting-yang-sering-terlewatkan
- https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/iritan
- Susilowati E et al. Herbal extract of ginger and honey to acute espiratory infection in toddler: literature review.JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati). Vol. 8 (No. 4). October 2022. 796 – 801.
- Cough, Pediatric. Elsevier Interactive Patient Education © 2020 Elsevier Inc.
- https://web.rshs.go.id/masih-keukeuh-untuk-merokok-inilah-jawabannya/#
- https://www.gooddoctor.co.id/parenting/kesehatan-anak/9-cara-menghilangkan-batuk-berdahak-pada-anak-secara-alami/
- Anggarini NV et al. Analysis of family nursing care through the intervention of eucalyptus oil inhalation and honey ginger drinks for toddlers to acute respiratory tract infection in RW001 Grogol village, Depok City. http://e-journal.unair.ac.id/IJCHN
- Indian Academy of Pediatric. Standard Treatment Guideline 2022. Management of Cough in Office Practice.
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/322394#natural-cough-remedies
- https://id.wikipedia.org/wiki/Suhu_kamar#