Share This Article
Belum lama ini viral tentang pasangan gancet di jalanan yang menghebohkan. Pasangan tersebut ditemukan dalam kondisi berpelukan, bahkan saat diamankan oleh kepolisian. Apa sebenarnya gancet dan apakah ada penjelasn medis mengenai kondisi ini?
Penjelasan gancet dari sisi medis
Dalam istilah medis, gancet disebut dengan penis captivus. Yaitu kondisi penis yang terjepit dan terjebak di dalam vagina saat berhubungan seksual. Penis tidak bisa dikeluarkan dari vagina, sehingga pasangan akan tetap menempel satu sama lain.
Menurut Healthline, penis captivus adalah kondisi yang sangat jarang terjadi. Karena itu tidak banyak penelitian ilmiah yang membahas penis captivus.
Walaupun ada, mungkin orang yang mengalaminya tidak melaporkannya, karena bisa menyelesaikan masalah tersebut tanpa bantuan medis.
Apa yang menyebabkan gancet atau penis captivus?
Gancet terjadi saat pasangan berhubungan seksual. Ketika berhubungan seksual, penis dalam keadaan ereksi hingga orgasme. Di mana ukuran penis dapat terus membesar selama ereksi selama belum mengalami orgasme.
Sementara dinding vagina akan mengalami kontraksi saat berhubungan seksual. Otot-otot vagina juga dapat berdenyut saat mengalami orgasme.
Dalam beberapa kondisi memungkinkan kontraksi otot lebih kuat dari biasanya dan ini menyebabkan vagina menyempit.
Di saat penis membesar dan vagina menyempit inilah dapat menyebabkan penis terjepit dan tidak bisa dikeluarkan dari vagina. Kondisi ini yang kemudian dikenal dengan nama gancet.
Apa yang harus dilakukan jika mengalaminya?
Saat mengalaminya, yang perlu diketahui adalah pasangan mungkin akan saling menempel selama beberapa waktu. Tetaplah tenang untuk membantu otot-otot rileks. Jika otot lebih rileks akan membantu melepaskan diri.
Sementara untuk laki-laki, kondisi tersebut akan berakhir saat penis mulai kembali ke ukuran normal tanpa ereksi. Jadi cobalah untuk tenang dan tidak memaksakan diri untuk menarik penis keluar dari vagina.
Apakah gancet atau penis captivus berbahaya dan menyebabkan kematian?
Saat menyadari penis tersangkut sehingga tidak bisa melepaskan diri tentunya akan membuat orang yang mengalaminya panik. Namun, menurut Healthline, seharusnya kondisi ini tidak berbahaya.
Saat ukuran pensi sudah kembali normal dan otot-otot vagina sudah tidak lagi mengalami kontraksi, maka pasangan bisa melepaskan diri tanpa harus berusaha keras.
Memaksa penis keluar saat masih mengalami ereksi dan saat otot vagina masih kontraksi justru dapat menyakiti pasangan yang mengalaminya.
Namun, hingga kini belum ada jurnal atau penelitian yang menyebutkan kematian yang diakibatkan gancet atau penis captivus.
Apa kata penelitian tentang gancet atau penis captivus?
Seperti yang disebutkan di awal, karena terlalu jarang sehingga tidak banyak penelitian yang menuliskan masalah ini. Gancet belum banyak tertulis di dalam literatur medis.
Satu laporan dipublikasikan di BMJ, pernah menuliskan tentang penis captivus berasal dari tahun 1979 lalu. Tentang pengalaman tenaga medis yang melihat langsung kejadian penis captivus.
Dalam laporan dituliskan pengalaman satu pasangan yang mengalami gancet, di mana pria dan wanita merasakan hal yang normal saat berhubungan seksual. Sampai pria menyadari penisnya terjebak.
Sang pria berusaha melepaskan diri, akan tetapi usahanya justru membuat dirinya dan pasangan terasa sakit. Akhirnya pasangan itu hanya bisa menunggu.
Meski tidak disebutkan dengan detail berapa waktu yang dibutuhkan, namun mereka menyatakan bisa melepaskan diri setelah bersabar dan tidak melakukan apapun sampai penis bisa dikeluarkan. Kejadian itu bisa diatasi tanpa memerlukan tindakan medis khusus.
Sementara itu, ada juga yang mengaitkan kondisi penis captivus dengan vaginismus. Seperti dilansir dari Healthline, jika gancet adalah salah satu manifestasi dari vaginismus.
Apa itu vaginismus?
Vaginismus adalah kondisi saat vagina mengalami kontraksi saat akan berhubungan seksual. Sehingga penis sulit untuk memasuki vagina.
Wanita yang mengalaminya akan kesulitan berhubungan seksual atau akan membuat wanita merasakan nyeri parah karena memaksakan masuknya penis ke vagina. Ada dua jenis vaginismus yang mungkin terjadi, yaitu:
- Vaginismus primer: kontraksi membuat penis tidak bisa memasuki vagina
- Vaginsimus sekunder: pernah berhubungan seksual, namun kemudian kesulitan berhubungan seksual, yang mungkin terjadi karena adanya trauma, faktor operasi ginekoligi atau pengaruh radiasi.
Meski vaginismus dikaitkan dengan terjadinya gancet atau penis captivus, sayangnya belum ada penelitian yang secara khusus membahas kondisi tersebut. Sehingga belum bisa dibuktikan secara ilmiah.
Punya pertanyaan lain seputar kesehatan? Konsultasikan masalah kesehatan melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!