Share This Article
Penyakit herpes genital atau sering disebut sebagai herpes kelamin adalah salah satu gangguan seksual pada pria dan wanita. Kamu perlu berhati-hati karena penyakit sangat mudah menular.
Lalu apa saja penyebab dari penyakit herpes genital ini? Yuk simak ulasan lengkapnya!
Apa itu penyakit herpes genital?
Dilansir Healthline, herpes genital adalah penyakit menular seksual yang bisa terjadi pada pria maupun wanita. Penyakit ini menyebabkan luka lenting dan menyakitkan yang berair.
Penyebab herpes genital
Tentu saja penyakit ini tidak muncul begitu saja. Perlu kamu ketahui bahwa pemicu timbulnya penyakit ini karena dua jenis virus herpes simpleks yaitu HSV-1 (yang biasanya menyebabkan luka dingin) dan HSV-2 (yang biasanya menyebabkan herpes genital).
Virus tersebut langsung masuk ke dalam tubuh kamu melalui selaput lendir. Selaput lendir adalah lapisan tipis jaringan yang melapisi bukan tubuhmu. Selaput lendir ini dapat ditemukan pada bagian hidung, mulut, dan juga area pada alat kelamin.
Setelah virus tersebut berada di dalam tubuhmu, mereka mulai bergerak masuk ke dalam sel dan kemudian menetap di sel-sel saraf panggul. Virus cenderung berkembang atau beradaptasi dengan lingkungan mereka. Hal tersebut yang membuat mereka sulit untuk terdeteksi dengan baik.
HSV-1 atau HSV-2 dapat ditemukan dalam cairan tubuh orang yang terinfeksi, termasuk melalui air liur, air mani dan juga sekresi vagina.
Gejala herpes genital
Munculnya benjolan yang berisi cairan atau terlihat seperti melepuh menjadi gejala awal kamu terinfeksi herpes genital. Pada umumnya gejala tersebut akan muncul pertama kali paling cepat dua hari setelah kamu tertular virus atau paling lambat 30 hari sesudahnya.
Tak hanya itu saja, gejala umum lain yang biasanya dialami para pria yaitu lecet pada penis, skrotum, atau bokong (dekat atau sekitar anus). Begitu juga dengan gejala umum untuk wanita timbulnya benjolan berisi cairan atau terlihat seperti melepuh di sekitar atau dekat vagina, anus, dan bokong.
Berikut ini beberapa gejala umum yang paling sering dialami pria dan wanita.
- Adanya benjolan pada mulut, bibir, wajah, dan di tempat lain yang bersentuhan dengan daerah yang terinfeksi
- Situs yang terinfeksi sering mulai gatal, atau kesemutan, sebelum munculnya benjolan yang berisi cairan
- Ketika kamu mengalami rasa melepuh, bisa menjadi ulserasi (luka terbuka) dan mengeluarkan cairan
- Kerak dapat muncul di atas luka dalam waktu satu minggu setelah kamu terinfeksi
- Kelenjar getah bening kamu mungkin menjadi bengkak karena melawan infeksi dan peradangan dalam tubuh
- Kamu mungkin mengalami sakit kepala, sakit tubuh, dan demam
- Gejala umum untuk bayi yang lahir dengan herpes biasanya akan mengalami bisul pada wajah, tubuh, dan alat kelamin. Bayi yang dilahirkan dengan herpes genital dapat mengalami komplikasi dan pengalaman yang sangat parah seperti kebutaan hingga kematian
Sangat penting untuk memberi tahu dokter jika kamu memiliki herpes genital dalam keadaan hamil. Biasanya dokter akan mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah virus agar bayi tidak tertular selama persalinan berlangsung.
Demi mencegah bayi tertular saat persalinan biasanya akan dilakukan dengan salah satu metode yang efektif yaitu bayi akan dilahirkan melalui operasi caesar daripada melahirkan secara normal.
Herpes genital pada pria
Herpes genital merupakan infeksi menular seksual (IMS) yang diperkirakan diderita 8,2 persen pria berusia antara 14 dan 49 tahun. Gejala herpes genital pada pria sering kali awalnya sangat ringan.
Bahkan tak sedikit yang salah mengira mereka sebagai tanda-tanda jerawat kecil atau rambut yang tumbuh ke dalam. Luka herpes tampak seperti benjolan kecil berwarna merah atau lepuh putih. Mereka dapat muncul di area mana pun di alat kelamin.
Jika salah satu dari lepuh ini pecah, kamu mungkin melihat terbentuknya ulkus yang menyakitkan. Ini mungkin mengeluarkan cairan atau menyebabkan kamu merasa sakit saat buang air kecil. Saat ulkus sembuh, akan membentuk keropeng.
Saat tukak sembuh, keropeng akan terbentuk. Penting untuk tidak memencet atau mengiritasi luka herpes. Gejala potensial herpes genital pada pria di antaranya:
- Gatal di alat kelamin
- Sakit di alat kelamin
- Gejala mirip flu, termasuk nyeri tubuh dan demam
- Pembengkakan kelenjar getah bening di area selangkangan
Herpes genital pada wanita
Kasus herpes genital memang lebih umum terjadi pada wanita. Banyak orang yang terinfeksi herpes genital memiliki gejala atau gejala ringan yang disalah artikan sebagai kondisi lain.
Ada juga orang yang terinfeksi virus dan tidak memiliki gejala herpes. Tidak setiap wanita yang terinfeksi mungkin menyadari infeksi tersebut.
Tanda dan gejala yang muncul terdiri dari:
- Biasanya lepuh berisi cairan yang menyakitkan (yang mungkin tampak seperti “jerawat”) di sekitar area vagina
- Lepuh di sekitar vagina, anus, atau bokong
- Pembentukan ulkus setelah lepuh pecah
- Lepuh membutuhkan waktu 2 hingga 4 minggu untuk sembuh.
Jika kamu baru pertama terserang herpes genital, kamu mungkin juga mengalami gejala mirip flu termasuk:
- Demam
- Panas dingin
- Pegal-pegal
- Kelenjar getah bening membengkak
Diagnosis herpes genital
Dokter biasanya dapat mendiagnosis infeksi herpes dengan pemeriksaan visual dari herpes. Meskipun tidak selalu diperlukan, dokter dapat mengkonfirmasi diagnosis mereka melalui tes laboratorium.
Tes darah dapat mendiagnosis virus herpes simpleks sebelum kamu terinfeksi. Sangat disarankan untuk segera membuat janji dengan dokter jika kamu merasa mengalami beberapa gejala. Tak ada salahnya juga melakukan pengecekan karena penyakit ini bisa saja timbul tanpa gejala.
Cara pengobatan herpes genital
Pengobatan dapat menurunkan risiko peningkatan penyakit yang lebih parah, tetapi tidak dapat menyembuhkan secara total dari virus herpes simpleks.
Cara mengobati penyakit ini dibagi menjadi dua, ada yang melalui perawatan dengan obat-obatan dan perawatan mandiri.
1. Obat-obatan
Obat antivirus dapat membantu mempercepat waktu penyembuhan luka dan mengurangi rasa sakit yang kamu alami akibat penyakit herpes genital.
Obat dapat mulai dikonsumsi ketika kamu merasakan tanda-tanda gejala awal seperti kesemutan, gatal, dan gejala lainnya.
Orang yang terinfeksi penyakit ini mungkin juga akan diresepkan obat-obatan lain dari dokter untuk mengurangi risiko kembalinya penyakit herpes genital ke tubuhmu.
2. Perawatan mandiri
Gunakan sabun yang tidak banyak mengandung bahan-bahan kimia saat mandi. Selain itu kamu juga bisa mandi menggunakan air hangat. Pastikan area yang terinfeksi penyakit herpes genital ini tetap bersih dan kering.
Hal terakhir yang perlu kamu ingat adalah gunakan pakaian katun longgar untuk menjaga kulit tetap nyaman.
Apakah herpes genital bisa sembuh total?
Tidak ada obat untuk herpes. Namun, ada obat-obatan yang dapat mencegah atau mempersingkat gejala. Salah satu dari obat anti-herpes ini dapat diminum setiap hari, dan memperkecil kemungkinan kamu menularkan infeksi ke pasangan.
Jika seseorang terkena salah satu bentuk infeksi virus herpes, mereka akan mengidapnya seumur hidup, baik mereka mengalami gejala atau tidak.
Para peneliti telah melakukan beberapa uji klinis yang menyelidiki vaksin melawan infeksi herpes, tetapi saat ini tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial.
Herpes sulit untuk disembuhkan karena sifat virusnya. Virus HSV dapat menyembunyikan diri di sel-sel saraf seseorang berbulan-bulan atau bertahun-tahun sebelum muncul kembali dan mengaktifkan infeksi.
Kini ada beberapa obat yang dapat mengurangi frekuensi dan keparahan gejala serta menurunkan kemungkinan menularkan infeksi kepada orang lain. Obat antivirus saat ini untuk mengobati herpes termasuk obat – obatan berikut :
- Asiklovir
- Valasiklovir
- Famciclovir
- Penciclovir
Penyakit herpes genital pada ibu hamil
Perlu kamu ketahui bahwa penyakit ini bisa menyebar hingga memengaruhi kondisi bayi yang ada di dalam kandungan. Jadi tak ada salahnya kamu beritahu dokter tentang semua kondisi kesehatan yang sedang dialami.
Biasanya dokter akan mendiskusikan apa yang akan terjadi sebelum, selama, dan setelah melahirkan. Mereka dapat meresepkan perawatan yang aman bagi kehamilan untuk memastikan persalinan yang sehat bagi calon bayi.
Tak hanya itu saja, dokter juga dapat memilih untuk melahirkan bayi yang ada di dalam kandunganmu melalui operasi caesar. Namun kamu juga perlu berhati-hati karena herpes genital juga dapat menyebabkan komplikasi kehamilan seperti keguguran atau kelahiran prematur.
Cara pencegahan herpes genital
Penyakit ini bisa menular hanya dengan melalui kontak kulit ke kulit dengan seseorang yang sudah terinfeksi. Beberapa cara tertularnya bisa seperti saat sedang berhubungan intim vaginal, anal, dan oral.
Dengan begitu cara terbaik yang bisa kamu lakukan agar terhindar dari penyakit ini dengan tidak melakukan kontak dengan mulut atau alat kelamin orang lain, ya.
Sejauh ini cara yang efektif yaitu dengan menggunakan kondom ketika berhubungan intim. Berikut adalah beberapa cara lain untuk mencegah hal tersebut:
Hindari hubungan intim dengan pengidap herpes genital
Bertanya seputar penyakit menular seksual ke pasangan tak ada salahnya. Hal tersebut untuk menghindari kamu tertular penyakit herpes genital ini.
Namun, hingga saat ini ternyata masih banyak orang yang memiliki herpes genital tetapi tidak tahu apabila terinfeksi. Jadi, tanyakan apakah orang tersebut pernah mengidap penyakit menular seksual lainnya.
Memang benar, ketika bertanya seputar penyakit seksual menular pada pasangan sangat tidak nyaman mungkin akan terasa aneh. Tetapi saling jujur antara satu sama lain, dapat membantu menurunkan risiko seseorang terkena penyakit herpes genital.
Rutin pemeriksaan
Kamu bisa melakukan pemeriksaan terkait penyakit yang dapat terjadi pada kelamin seseorang, salah satunya seperti herpes genital.
Jenis-jenis penyakit menular seksual lainnya
Selain herpes genital, ada beberapa jenis penyakit menular seksual lain yang perlu kamu waspadai. Dilansir Healthline, istilah penyakit menular seksual (PMS) digunakan untuk merujuk pada suatu kondisi yang ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak seksual.
Beberapa jenis penyakit menular seksual lainnya yaitu:
1. Klamidia
Paling umum sering terjadi, penyakit menular seksual ini disebabkan karena bakteri chlamydia trachomatis.
Biasanya orang yang terinfeksi penyakit seksual jenis ini, mengalami beberapa gejala seperti sakit ketika buang air kecil, sakit pada bagian bawah perut, keluar cairan tak normal dari vagina atau penis, hingga pendarahan vagina di antara satu menstruasi.
2. Gonore
Sama halnya dengan klamidia, penyakit ini juga menjadi penyakit kelamin yang umum terjadi. Namun lebih parahnya, bakteri pada penyakit ini bisa berpindah menginfeksi mulut, mata, tenggorokan, dan anus.
Berikut ini beberapa gejala yang ditimbulkan dari penyakti seksual menular gonore yaitu cairan kental, keruh, atau berdarah keluar dari penis atau vagina.
Tak hanya itu biasanya kamu juga mengalami nyeri dan bengkak pada testis, gatal pada anus, hingga nyeri buang air besar.
3. Trikomoniasis
Penyakit ini disebabkan oleh parasit bersel satu yang bisa juga disebut sebagai trichomonas vaginalis. Jika kamu berhubungan seks tanpa kondom dengan seseorang yang memiliki infeksi, maka dengan mudah kamu akan tertular.
Walaupun bukan penyakit yang fatal, tetapi dapat memicu komplikasi, seperti ketidaksuburan dan infeksi jaringan kulit vagina (selulitis) pada wanita. Kemudian pada pria dapat menyebabkan penyumbatan uretra (lubang kemih).
Gejala-gejala yang ditimbulkan dari penyakit seksual jenis ini yaitu cairan vagina yang bening, putih, atau kehijauan, bau yang menyengat pada vagina, dan sakit ketika buang air kecil.
Demikian ulasan tentang penyakit herpes genital yang perlu kamu ketahui. Segera cek ke dokter jika curiga mengalami gejalanya, ya.
Baca juga: Vaksin HPV Jadi Cara Paling Efektif Cegah Kanker Serviks
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!