Share This Article
Menjaga kadar gula menjadi hal yang penting, apalagi untuk kamu yang punya segudang kesibukan. Pasalnya hal ini berkaitan dengan diabetes.
Menurut data Kemenkes pada 2014, diabetes menjadi penyebab kematian nomor 3 di Indonesia. Baik kadar gula tinggi dan rendah sama-sama dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Nah, yang jarang kita sadari juga, kadar gula darah sendiri tidak terpaku pada satu angka baku saja. Angka dapat berubah saat sebelum tidur, di waktu makan, atau di saat kita tidur.
Makanan manis dengan juga dapat menjadi pemicu peningkatan gula darah yang bila dikonsumsi dalam jangka panjang dapat menyebabkan beberapa masalah pada kesehatan seperti obesitas.
Baca Juga: Cara Tepat Gunakan Candesartan, Obat untuk Tekanan Darah Tinggi
Apa itu gula darah?
Gula darah atau glukosa adalah molekul yang ditemukan dalam darah. Tubuh kita mendapatkan gula dari hasil pemecahan karbohidrat dari apa yang kita makan.
Penyerapan, penyimpanan dan produksi glukosa diatur secara konstan oleh proses kompleks yang melibatkan usus kecil, hati, dan pankreas. Di mana sistem endokrin membantu menjaga kadar glukosa pada aliran darah dengan menggunakan pankreas.
Kemudian organ inilah yang menghasilkan hormon insulin, dan melepaskannya setelah kita mengonsumsi protein atau karbohidrat. Insulin mengirim kelebihan glukosa di hati sebagai glikogen. Insulin mempunyai peran penting menjaga agar kadar gula tetap normal, tidak tinggi atau rendah.
Kadar gula darah normal
Kadar glukosa ditentukan juga dari nutrisi yang kita makan, untuk itu ada perbedaan kadar gula ketika sebelum makan dan sesudah makan.
Kisaran normal untuk kadar glukosa pada orang dewasa yang tidak memiliki diabetes sebelum makan atau berpuasa, kisaran dimulai pada 72-99 mg/dL.
Ada juga beberapa kondisi yang membuat kadar gula kita berbeda. Hal tersebut didasari pada waktu, kondisi tubuh, atau beberapa keadaan lainnya.
1. Kadar gula darah normal di pagi hari
Waktu terbaik untuk memeriksakan kadar gula darah adalah pada pagi hari. Saat kita baru bangun tidur dan belum makan apapun.
Kadar gula sewajaranya berada di bawah 70 mg/dL jika kamu tidak menderita diabetes. Jika kamu menderita diabetes kadar gula berada pada angka 70 hingga 130 mg/dL.
Pengukuran kadar gula pada pagi hari bagi penderita diabetes menyebabkan hasil yang lebih tinggi. Hal ini karena kecenderungan tubuh dalam bersiap-siap untuk aktivitas meningkatkan gula dengan meningkatkan kadar hormon anti-regulasi.
Sementara dengan diabetes, kamu tidak memiliki kapasitas untuk mengimbangi kenaikan gula darah ini, sehingga kadarnya bisa sangat tinggi.
Cara untuk menurunkan nilai gula darah pagi hari meliputi:
- Makan malam lebih awal
- Berjalan-jalan setelah makan malam
- Tambahkan protein dalam makan malam
2. Kadar gula darah setelah makan
Gula darah didapat dari makanan yang mengandung karbohidrat. Oleh karena itu, bukan sesuatu yang mengherankan setelah makan, gula kita akan naik. Apalagi jika makanan yang kita makan banyak mengandung karbohidrat.
Kalau sebelum makan, gula darah kita ada di kisaran kurang dari 110 mg/dL. Maka setelah 1-2 jam makan bisa jadi berada di kisaran 70-130 mg/dL. Sebelum tidur, 100-140 mg/dL.
Tapi, bagi penderita diabetes tipe 1 kadar gula dikatakan normal berkisar antara 80 -130 mg/dL setelah makan.
3. Kadar gula darah selama hamil
Gula darah yang sehat selama kehamilan dapat membantu menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2. Ini juga dapat menurunkan risiko bayi lahir prematur, dengan berat lahir berlebih, dan memiliki masalah pernapasan.
Kadar gula dan insulin selama trimester pertama kehamilan cenderung lebih rendah dari biasanya, tetapi kadar ini meningkat selama trimester kedua dan awal trimester ketiga.
4. Kadar gula normal menurut usia
Gula darah juga dipengaruhi oleh faktor usia. Umumnya, kadar gula darah cenderung naik seiring bertambahnya usia karena peningkatan resistensi insulin dan penurunan sensitivitas insulin. Sehinnga kadar gula normal menurut usia dapat berbeda-beda.
Berikut adalah penjelasan terkait kadar gula normal menurut usia:
Usia <6 tahun
- Gula darah normal: 100-200 mg/dL
- Gula darah sebelum makan: ± 100 mg/dL
- Gula darah setelah makan dan sebelum tidur: ± 200 mg/dL
Usia 6-12 tahun
- Gula darah normal: 70-150 mg/dL
- Gula darah sebelum makan: ± 70 mg/dL
- Gula darah setelah makan dan sebelum tidur: ± 150 mg/dL
Usia >12 tahun
- Gula darah normal: < 100 mg/dL
- Gula darah sebelum makan: 70-130 mg/dL
- Gula darah setelah makan dan sebelum tidur: < 180 mg/dL (setelah makan) dan 100-140 mg/dL (sebelum tidur)
5. Kadar gula normal wanita
Sebenarnya tidak ada penentuan khusus soal kadar gula normal wanita maupun pria. Karena gender tidak berpengaruh pada kadar gula. Secara umum kadar gula normal wanita adalah sebagai berikut:
- Gula darah normal: < 100 mg/dL
- Gula darah sebelum makan: 70-130 mg/dL
- Gula darah setelah makan: >140 mg/dL
6. Kadar gula normal ibu hamil
Di masa kehamilan, kadar gula ibu hamil sangatlah penting untuk diperhatikan agar terhindar dari risiko diabetes gestasional. Terutama bagi ibu hamil yang sudah memiliki penyakit diabetes sebelum hamil.
Berikut adalah kadar gula normal ibu hamil:
- Sebelum makan: 95 mg / dL atau kurang
- Satu jam setelah makan: 140 mg / dL atau kurang
- Dua jam setelah makan: 120 mg / dL atau kurang
7. Kadar gula normal usia 50 tahun
Kadar gula normal usia 50 tahun harus dijaga dan dipelihara. Pasalnya bila kadar gula tidak terkendali kemudian terkena diabetes, orang yang berusia di atas 50 tahun atau lansia juga akan lebih rentan terkena penyakit kardiovaskular, seperti jantung dan stroke.
Berikut adalah kadar gula normal usia 50 tahun:
- Sebelum makan: kurang dari 100 mg/dL
- Setelah makan: kurang dari 150 mg/dL
8. Kadar gula darah diabetes
Untuk memeriksa gula darah, biasanya kamu akan diminta untuk berpuasa. Setelah itu kamu bisa mengetahui apakah gula darahmu termasuk dalam kategori wajar, prediabetes atau justru diabetes. Berikut adalah kadar darah diabetes:
Kadar gula diabetes sebelum makan
- Prediabetes: 108-125 mg/dL
- Diabetes: di atas 125 mg/dL
Kadar gula diabetes setelah makan
- Prediabetes: 140-199 mg/dL
- Diabetes: 200 mg/dL atau lebih
Akibat gula darah rendah
Hipoglikemia adalah sebuah kondisi ketika gula darah kamu rendah. Kondisi ini sendiri umumnya sering dialami oleh penderita diabetes, tapi kadang-kadang orang yang tidak menderita diabetes juga bisa mendapatkan glukosa darah rendah.
Kebanyakan orang merasakan gejala hipoglikemia ketika gula darahnya 70 mg/dL atau lebih rendah.
Tanda dan gejala awal hipoglikemia adalah:
- Bibir kesemutan
- Gemetar di tangan dan bagian tubuh lainnya
- Wajah pucat
- Berkeringat
- Palpitasi atau peningkatan denyut jantung
- Rasa gelisah
- Pusing
Otak kita membutuhkan pasokan glukosa yang konstan. Glukosa yang sangat rendah dapat memiliki efek sebagai berikut:
- Kebingungan dan disorientasi
- Kesulitan berkonsentrasi
- Mentalitas paranoid atau agresif
- Bisa mengalami kejang atau kehilangan kesadaran
Di antara penderita diabetes, hipoglikemia berat bisa berakibat fatal.
Akibat gula darah tinggi
Kadar gula darah yang tinggi disebut hiperglikemia. Kondisi ini biasa dialami oleh orang dengan diabetes yang tidak terkontrol, sindrom Cushing, dan beberapa penyakit lain sering mengalami hiperglikemia.
Hiperglikemia biasanya berkembang ketika tidak ada cukup insulin dalam tubuh, atau ketika sel-sel menjadi kurang sensitif terhadap insulin. Tanpa insulin, glukosa tidak dapat memasuki sel, dan menumpuk di aliran darah.
Gejala umum hiperglikemia meliputi:
- Rasa haus meningkat
- Sakit kepala
- Kesulitan berkonsentrasi
- Penglihatan kabur
- Sering kencing
- Kelelahan (lemah, perasaan lelah)
- Penurunan berat badan
- Glukosa lebih dari 180 mg/dL
Gula darah tinggi, dapat menyebabkan beberapa masalah, seperti:
- Luka dan penyembuhan luka lambat
- Kerusakan saraf yang menyebabkan kaki dingin atau tidak sensitif
- Masalah perut dan usus seperti sembelit kronis atau diare
- Kerusakan mata, pembuluh darah, atau ginjal
Penelitian juga menghubungkan kadar glukosa darah yang sangat tinggi atau rendah dengan penurunan kognitif.
Cara menormalkan kadar gula darah
Menjaga kadar gula kita agar tetap wajar adalah hal yang penting, tidak rendah atau juga tinggi. Jika kamu merasa memiliki kadar darah tinggi atau rendah, tidak ada salahnya untuk mengunjungi dokter.
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan di rumah untuk menjaga kadar darah tetap wajar, seperti berikut ini:
1. Berolahraga secara teratur
Olahraga teratur dapat membantu kita menurunkan berat badan dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Sensitivitas insulin yang meningkat berarti sel-sel kita lebih mampu menggunakan gula yang tersedia dalam aliran darah.
Olahraga juga membantu otot, menggunakan gula darah untuk energi dan kontraksi otot.
Kamu bisa melakukan olahraga angkat berat, jalan cepat, lari, bersepeda, menari, hiking, berenang, dan banyak lagi.
2. Mengontrol asupan karbohidrat
Ketika kamu makan terlalu banyak karbohidrat atau memiliki masalah dengan fungsi insulin, proses ini gagal dan kadar glukosa darah meningkat.
American Diabetes Association (ADA) merekomendasikan pengendalian asupan karbohidrat dengan menghitung karbohidrat atau menggunakan sistem pertukaran makanan.
Beberapa penelitian menemukan bahwa metode ini juga dapat membantu kita merencanakan makanan dengan tepat, yang selanjutnya dapat meningkatkan kontrol gula darah.
Atau juga, kamu bisa melakukan diet rendah karbohidrat, karena berdasarkan penelitian diet rendah karbohidrat membantu mengurangi kadar gula darah dan mencegah lonjakan gula darah, dan mengontrolnya dalam jangka panjang.
3. Minum air dan tetap terhidrasi
Minum cukup air dapat membantu kamu untuk menjaga kadar glukosa dalam batas yang wajar.
Dengan minum air, tidak hanya membuat kita tetap terhidrasi tapi juga membantu ginjal untuk membuang kelebihan gula darah melalui urin.
Sebuah studi juga mengatakan bahwa, dengan meminum lebih banyak air membuat kita memiliki risiko yang lebih rendah terkena kadar gula darah tinggi.
4. Mengubah kebiasaan makan
Cobalah untuk mulai memilih makanan yang memiliki indeks glikemik rendah. Indeks glikemik dapat membantu kita memilih makanan yang tidak akan mengganggu kadar glukosa.
Mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah telah terbukti mengurangi kadar glukosajangka panjang pada penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Makanan dengan indeks glikemik rendah termasuk makanan laut, daging, telur, gandum, barley, kacang-kacangan, lentil, kacang-kacangan, ubi jalar, jagung, ubi jalar, sebagian besar buah-buahan dan sayuran.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!