Share This Article
Pastikan untuk mengecek kesehatanmu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Periksa kesehatan kulit dan kelamin dengan mitra dokter spesialis kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!
Setelah jerawat hilang, masalah baru muncul yaitu bekas jerawat. Masalah ini dapat terjadi pada wanita maupun pria dari berbagai kalangan usia, dan banyak di antaranya yang masih kebingungan mencari cara menghilangkan bekas jerawat.
Kenapa jerawat meninggalkan bekas?
Jerawat umumnya terjadi ketika hormon dalam tubuh mengalami ketidakseimbangan. Setiap perubahan pada hormon dapat menyebabkan kelenjar menghasilkan lebih banyak minyak daripada biasanya.
Hal ini kemudian menyebabkan pori-pori tersumbat sehingga bakteri tumbuh di permukaan kulit wajah.
Saat kulit wajah berjerawat, terkadang kamu menjadi tidak sabar untuk menghilangkannya dengan terus menyentuh dengan tangan yang kotor. Padahal, kebiasaan ini bisa menyebabkan bekas luka setelah jerawatnya sembuh.
Bekas jerawat terbentuk ketika luka akibat jerawat menembus kulit dalam dan merusak jaringan di bawahnya.
Bekas jerawat ini tidak akan mudah hilang dan biasanya akan mengakibatkan kerusakan pada kulit wajah secara permanen. Kulit wajah kemudian akan berwarna merah atau coklat dengan tekstur seperti parit yang tidak rata.
Baca juga: Cegah Sakit, Ini Vitamin yang Dibutuhkan Saat Puasa
Cara menghilangkan bekas jerawat pada wajah
Jerawat baru yang sudah sembuh bisa menyebabkan bekas jerawat dengan tekstur yang tidak beraturan. Hal ini membuat siapa saja yang memiliki bekas jerawat menjadi tidak percaya diri.
Namun, tak perlu khawatir karena bekas jerawat bisa dihilangkan dengan menggunakan obat jerawat biasa atau ditambah dengan bahan alami.
Cara menghilangkan bekas jerawat dengan obat apotek
Sekarang ini sudah banyak bermunculan obat jerawat dengan kandungan bagus dan mudah ditemukan di apotek. Reaksi terhadap obat bisa berbeda-beda pada setiap orang, namun tidak ada salahnya untuk dicoba.
1. Asam salisilat
Cara menghilangkan bekas jerawat dapat dilakukan dengan menggunakan asam salisilat. Asam salisilat merupakan senyawa alami yang sering digunakan sebagai bahan dalam produk perawatan bekas jerawat.
Asam salisilat diketahui mampu membantu membersihkan kotoran, sel-sel kulit, dan masalah lain yang menyebabkan jerawat pada wajah.
Tak hanya itu, asam salisilat juga dapat mengurangi pembengkakan di area bekas jerawat dan meminimalkan munculnya jaringan parut.
Seseorang dengan kondisi kulit sensitif harus memperhatikan aturan pemakaian pada produk yang mengandung asam salisilat. Perhatikan instruksi pemakaian karena asam salisilat bisa menyebabkan kekeringan atau bahkan iritasi.
2. Retinoid
Beberapa retinoid topikal dapat membantu menghilangkan bekas jerawat pada wajah. Dalam sebuah ulasan di jurnal Dermatology and Therapy, retinoid bisa memblokir peradangan, mengurangi lesi jerawat, dan mempercepat regenerasi sel.
Selain itu, retinoid juga mampu membantu meringankan bekas jerawat yang hiperpigmentasi termasuk pada orang dengan warna kulit lebih gelap.
Namun, perlu diketahui jika retinoid bisa membuat kulit sensitif terhadap matahari.
Karena itu, dianjurkan bagi siapa saja yang menggunakan retinoid untuk perawatan pada bekas jerawat harus menggunakan tabir surya ketika pergi ke luar ruangan.
Hal ini dilakukan untuk melindungi kulit dari paparan langsung sinar matahari yang mungkin saja berbahaya.
3. Asam laktat
Asam laktat dapat bertindak sebagai obat yang membantu pengelupasan lembut dengan cara menarik sel-sel kulit mati. Asam laktat dapat mengurangi penampilan bekas jerawat dan menghaluskan tekstur kulit.
Tak hanya itu, asam laktat juga dapat meringankan jaringan bekas luka gelap, meski terkadang menyebabkan hiperpigmentasi.
Banyak produk untuk menghilangkan bekas jerawat yang mengandung asam laktat. Salah satu produk yang mudah ditemukan di pasaran adalah cuka sari apel. Produk satu ini memang efektif menyembuhkan bekas jerawat secara alami dan dengan biaya yang cukup hemat.
Cara menghilangkan bekas jerawat dengan bahan alami
Obat rumahan banyak digunakan karena mampu membantu mengatasi jerawat dan mengurangi bekas luka. Pengobatan rumahan ini bisa dipraktikkan secara mandiri, namun tetap harus bersabar dan rutin melakukannya untuk mendapatkan hasil maksimal.
Nah, beberapa obat alami yang bisa digunakan untuk menghilangkan bekas jerawat, seperti:
1. Aloe vera
Lidah buaya dikenal sebagai antiinflamasi dan memiliki sifat antibakteri sehingga merupakan salah satu obat yang hebat dalam perawatan terhadap bekas luka jerawat.
Cara membuat obat alami satu ini adalah dengan mencampurkan 1 sendok makan gel lidah buaya dan 2 sampai 3 tetes minyak esensial tea tree.
Perawatan bekas jerawat dengan menggunakan lidah buaya dilakukan dengan mengambil gelnya, lalu oleskan pada luka dan pijat perlahan.
Diamkan selama 10 sampai 15 menit dan bilas dengan menggunakan air dingin. Ulangi perawatan sebanyak 2 hingga 3 kali dalam sehari untuk hasil lebih maksimal.
2. Lemon
Lemon merupakan cara alami yang baik untuk memperbaiki bekas luka pada wajah akibat jerawat. Lemon berfungsi sebagai pemutih alami dan dapat membantu meringankan berbagai jenis bekas luka yang ada pada kulit, termasuk area wajah.
Manfaat lain dari lemon adalah menghilangkan sel-sel kulit mati, membantu pertumbuhan sel kulit baru, serta meningkatkan keelastisitasan kulit. Lemon segar bisa langsung dioleskan pada bekas luka dengan menggunakan jari ataupun cotton bud.
Campurkan cairan lemon dengan madu dalam jumlah yang sama. Oleskan pada area yang terdapat bekas luka dan diamkan selama 10 hingga 15 menit lalu bilas dengan air.
Selain itu, bisa juga dengan menambahkan 1 sendok teh minyak vitamin E ke dalam cairan lemon.
Oleskan ke bekas jerawat sebelum tidur dan cuci keesokan paginya. Untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal, ulangi cara ini sekali dalam sehari.
3. Minyak kelapa
Minyak kelapa bisa digunakan sebagai obat alami untuk menghilangkan bekas jerawat karena merupakan sumber yang kaya vitamin E dan asam lemak.
Oleskan minyak kelapa ke bekas luka di kulit dan pijat selama 5 hingga 10 menit. Biarkan selama satu jam lalu bilas dengan air hangat.
Cara lain untuk mengaplikasikan obat alami ini juga bisa dilakukan dengan mencampurkan minyak lavender dengan 1 sendok makan minyak kelapa.
Oleskan di bagian luka jerawat dan pijat selama beberapa menit. Biarkan selama 20 sampai 30 menit lalu bilas dengan air hangat. Ulangi sekali atau dua kali selama beberapa minggu untuk hasil optimal.
Terapi medis sebagai cara menghilangkan bekas jerawat
Bekas jerawat membandel terkadang sulit untuk hilang dengan mudah meski sudah melakukan berbagai cara, mulai dari menggunakan obat apotek hingga obat alami.
Nah, tak perlu khawatir karena sekarang tersedia beberapa perawatan medis untuk membantu mengurangi bekas jerawat.
Dokter kulit merekomendasikan prosedur perawatan yang berbeda tergantung pada jenis kulit dan luasnya jaringan parut. Perawatan medis yang bisa dilakukan untuk mengatasi bekas jerawat pada wajah, seperti:
1. Chemical peels
Prosedur medis satu ini direkomendasikan oleh dokter dengan menentukan metode perawatan berdasarkan jenis kulit, tingkat keparahan jerawat, dan jaringan parut.
Dalam sebuah studi ditemukan bahwa 6 dari 10 peserta yang memiliki jenis kulit dengan asam trikloroasetat atau TCA setidaknya memiliki peningkatan 70% pada jaringan parut.
Chemical peels menggunakan asam kuat untuk menghilangkan lapisan atas kulit serta mengurangi bekas luka yang lebih dalam. Ada banyak jenis chemical peels yang bisa digunakan di rumah, namun tetap bicarakan dengan dokter mengenai perawatan paling baik untuk kulit wajah.
2. Suntikan kortikosteroid
Suntikan kortikosteroid dapat membantu pengobatan jaringan parut jerawat yang biasanya meningkat jika seseorang memiliki bekas luka hipertrofik atau keloid.
Perawatan satu ini biasanya terdiri dari serangkaian suntikan yang dokter kulit lakukan selama beberapa minggu sekali. Pemantauan akan terus dokter lakukan untuk melihat hasil perawatan.
3. Dermal filler
Dalam beberapa kasus, dokter kulit akan merekomendasikan perawatan dengan menggunakan dermal filler sebagai pengisi jaringan lunak untuk mengurangi tampilan bekas luka. Dokter dapat memilih filler yang terdiri dari produk berbasis kolagen.
Dermal filler bekerja cukup baik untuk membantu mengatasi bekas luka atrofi, namun masih bersifat sementara. Karena itu, perawatan terhadap bekas jerawat paling tidak dilakukan selama 6 sampai 18 bulan.
4. Microneedling
Microneedling adalah proses memasukkan jarum kecil ke kulit di sekitar bekas luka untuk merangsang tubuh mendapatkan lebih banyak kolagen. Hal ini dikarenakan kolagen dapat membantu mengurangi bekas jerawat dan menghaluskan kulit.
Metode satu ini diketahui memberikan peningkatan 31% hingga 62% pada penampilan jerawat. Namun, perlu diketahui jika perawatan bekas luka dengan metode ini dapat menyebabkan efek samping seperti kemerahan, rasa sakit, dan peradangan yang bisa mereda seiringnya waktu.
5. Perawatan laser sebagai cara menghilangkan bekas jerawat
Perawatan laser untuk menghilangkan bekas jerawat bekerja dengan melapisi kembali kulit tanpa menggunakan bahan kimia. Laser akan membantu menghilangkan lapisan kulit paling atas untuk memunculkan sel-sel kulit yang lebih muda di bawahnya.
Metode satu ini tidak cocok untuk semua orang karena tingkat keberhasilannya bergantung pada jaringan parut jerawat dan jenis kulit yang dimiliki. Perawatan ini juga bisa menyebabkan efek samping, terutama jika memiliki kulit yang sensitif.
Baca juga: Ini 7 Nutrisi Wajib untuk Wanita yang Diperlukan Tubuh
Beberapa jenis bekas luka jerawat yang perlu diketahui
Berbagai pilihan pengobatan di atas biasanya tergantung pada jenis jaringan parut yang dimiliki akibat munculnya jerawat. Nah, untuk memastikan perawatan paling cocok yang bisa dilakukan maka simak jenis bekas jerawat di bawah ini.
1. Bekas luka atrofik
Bekas luka satu ini muncul dengan tampilan berupa lekukan kecil di kulit. Bekas luka terjadi karena kulit tidak membuat fibroblast yang cukup dalam proses penyembuhan. Fibroblast adalah sel yang memainkan peran penting dalam penyembuhan luka dan sintesis kolagen.
2. Bekas luka hipertrofik
Bekas luka ini terjadi ketika kulit membuat terlalu banyak fibroblast saat tempat tumbuhnya jerawat sembuh sehingga menyebabkan luka terangkat.
3. Bekas luka keloid
Bekas luka jenis ini hampir mitrip dengan bekas luka hipertrofik namun biasanya jauh lebih tebal daripada bekas jerawat aslinya. Biasanya akan muncul dengan warna lebih gelap dari kulit di sekitar dan menyebabkan gejala berupa rasa gatal dan sakit.
Berbagai cara menghilangkan bekas jerawat bisa dilakukan dengan selalu memperhatikan faktor penyebab dan risiko yang mungkin saja bisa terjadi. Jika bekas jerawat masih sulit dihilangkan, konsultasikan bersama dokter ahli untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Pastikan untuk mengecek kesehatanmu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Periksa kesehatan kulit dan kelamin dengan mitra dokter spesialis kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!