Share This Article
Pembuluh darah merupakan bagian dari sistem peredaran darah yang berfungsi untuk mengangkut darah ke seluruh tubuh. Ketika pecah pembuluh darah di otak terjadi, ini harus sangat diwaspadai karena dapat sangat berbahaya.
Pembuluh darah tak hanya betugas untuk membawa darah ke setiap bagian tubuh saja, tetapi pembuluh darah juga memastikan jantung, paru-paru, dan semua organ vital mendapatkan nutrisi serta oksigen yang dibutuhkan.
Baca juga: Seluk Beluk Pembuluh Darah Pecah, dari Memar Sampai Stroke!
Mengenal lebih dalam pecah pembuluh darah di otak
Perlu kamu ketahui bahwa, pecahnya pembuluh darah bisa terjadi di beberapa lokasi, seperti mata, kulit, atau bahkan otak. Ketika pecah pembuluh darah di otak terjadi, ini dapat menyebabkan brain hemorrhage atau yang lebih dikenal sebagai perdarahan otak.
Perdarahan di otak adalah salah satu jenis stroke. Kondisi ini dapat disebabkan oleh arteri di otak yang pecah, yang dapat menyebabkan perdarahan di jaringan sekitarnya. Perdarahan di otak adalah kondisi yang serius karena bisa membunuh sel-sel otak.
Pembuluh darah pecah yang terjadi di otak juga dapat terjadi akibat aneurisma otak (brain aneurysm). Aneurisma otak adalah pembengkakan atau tonjolan pada pembuluh darah di otak. Aneurisma otak bisa bocor atau pecah, yang mana dapat menyebabkan pendarahan ke otak.
Aneurisma otak yang pecah, seringkali terjadi di ruang antara otak dan jaringan tipis yang menutupi otak. Kondisi ini harus mendapatkan penanganan medis dengan segera karena dapat mengancam jiwa.
Apa penyebab pecah pembuluh darah di otak?
Kondisi ini tidak terjadi begitu saja, tetapi ada beberapa penyebab dan faktor risiko yang perlu kamu ketahui, di antaranya adalah:
- Kelainan pembuluh darah (arteriovenous malformation): Kondisi ini adalah lemahnya pembuluh darah di dalam dan sekitar otak, yang dapat muncul sejak lahir
- Trauma kepala: Pada mereka yang berusia di bawah 50 tahun, penyebab perdarahan di otak yang paling umum adalah cedera kepala
- Tekanan darah tinggi: Tekanan darah tinggi yang bersifat kronis dan dalam jangka waktu yang lama, dapat melemahkan dinding pembuluh darah
- Kelainan pembekuan darah atau kelainan darah: Anemia sel sabit dan hemofilia adalah kondisi yang dapat berkontribusi pada penurunan tingkat trombosit darah dan pembekuan
- Aneurisma: Lemahnya dinding pembuluh darah yang membengkak. Ini dapat pecah dan menyebabkan perdarahan ke otak, yang mana juga dapat menyebabkan stroke
- Angiopati amiloid: Kelainan pada dinding pembuluh darah. Tanpa disadari, kondisi ini dapat menyebabkan banyak perdarahan kecil sebelum menjadi perdarahan besar
- Penyakit hati: Kondisi ini berhubungan dengan peningkatan perdarahan secara umum
- Tumor otak: Perdarahan di otak juga dapat terjadi akibat tumor otak
Selain penyebab, kamu juga harus memerhatikan serta mewaspadai faktor risiko pecah pembuluh darah di otak. Adapun beberapa faktor risiko tersebut di antaranya adalah merokok, penggunaan obat-obatan terlarang, terutama kokain, serta terlalu sering mengonsumsi alkohol.
Baca juga: Benarkah Stres dapat Menyebabkan Stroke? Simak 5 Fakta Menarik Berikut
Apa ciri-ciri pecah pembuluh darah di otak?
Perdarahan di otak sebagai akibat dari pecahnya pembuluh darah memiliki gejala yang bervariasi. Gejala bergantung pada lokasi, jumlah jaringan yang terkena, serta tingkat keparahan. Perlu kamu ketahui bahwa gejala dapat berkembang secara tiba-tiba.
Berikut adalah ciri-ciri pecah pembuluh darah di otak seperti yang telah dilansir Webmd:
- Sakit kepala parah yang terjadi secara tiba-tiba
- Mual atau bahkan muntah
- Kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan, menelan, menulis, atau bahkan membaca
- Kewaspadaan menurun
- Kehilangan keterampilan motorik halus, seperti tremor tangan, serta kehilangan koordinasi dan keseimbangan
- Kesemutan atau mati rasa
- Kehilangan kesadaran
Apa efek pecah pembuluh darah di otak?
Kondisi yang harus benar-benar diwaspadai karena dapat berakibat fatal. Pada kasus aneurisma otak yang pecah, darah dapat menyebabkan kerusakan langsung pada sel di sekitarnya.
Selain itu, kondisi tersebut juga bisa meningkatkan tekanan di dalam tengkorak. Jika tekanan menjadi terlalu tinggi, suplai darah dan oksigen ke otak dapat tenganggu. Ketika ini terjadi, dapat menyebabkan terjadinya kehilangan kesadaran atau bahkan kematian.
Beberapa komplikasi lainnya yang dapat terjadi akibat aneurisma otak yang pecah di antaranya adalah:
- Pendarahan ulang
- Vasospasme. Kondisi ini dapat membatasi aliran darah ke sel-sel otak (stroke iskemik) dan menyebabkan kerusakan dan kehilangan sel tambahan
- Hidrosefalus. Kondisi ini dapat mengakibatkan kelebihan cairan serebrospinal (cairan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang), yang mana dapat meningkatkan tekanan pada otak yang dapat merusak jaringan
- Hiponatremia. Perdarahan subarachnoid akibat pecahnya aneurisma otak dapat mengganggu keseimbangan natrium dalam darah
Sedangkan untuk kasus, perdarahan otak (brain hemorrhage) beberapa komplikasi yang mungkin terjadi antara lain, stroke, hilangnya fungsi otak, serta kejang. Pada kasus yang lebih parah, kematian mungkin saja dapat terjadi.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!