Share This Article
Diabetes menjadi salah satu penyakit tidak menular yang semakin meresahkan banyak negara, termasuk Indonesia. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF), Indonesia mencatat jumlah kasus diabetes yang sangat tinggi dan bahkan berada di posisi kelima sebagai negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia pada tahun 2021. Penyebab diabetes pada karyawan tidak hanya memengaruhi kesehatan pribadi, tetapi juga dapat menurunkan produktivitas karyawan secara keseluruhan.
Diabetes pada karyawan dapat memengaruhi kesehatan fisik, mental, serta menambah beban biaya kesehatan bagi perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mengetahui penyebab diabetes pada karyawan agar dapat mengambil langkah preventif yang efektif. Artikel ini akan mengulas berbagai penyebab utama diabetes pada karyawan, serta langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mencegahnya.
Penyebab Diabetes pada Karyawan
1. Gaya Hidup Sedentari di Tempat Kerja
Gaya hidup minim aktivitas fisik atau sedentari menjadi salah satu penyumbang utama meningkatnya risiko diabetes pada kalangan karyawan. Banyak karyawan yang menghabiskan sebagian besar waktu mereka duduk di depan komputer tanpa cukup bergerak. Kurangnya aktivitas fisik dapat menurunkan sensitivitas insulin, yang berujung pada resistensi insulin dan peningkatan kadar gula darah.Â
Sebuah studi yang dipublikasikan di PubMed juga menemukan bahwa terlalu lama duduk dapat meningkatkan risiko diabetes. Karena itu, perusahaan perlu berperan aktif dalam mengedukasi karyawan tentang pentingnya bergerak setiap 30 menit, misalnya dengan berjalan santai atau melakukan peregangan ringan untuk menjaga kebugaran.
2. Stres Kerja yang Tinggi
Pekerjaan yang penuh tekanan dan stres secara tidak langsung dapat menjadi salah satu faktor pemicu diabetes. Pasalnya, ketika tubuh merespons stres, hormon kortisol dilepaskan ke dalam darah, yang dapat mengganggu keseimbangan gula darah. Jika stres berlanjut dalam jangka waktu lama, maka risiko diabetes akan semakin meningkat.
Menurut penjelasan dari Cureus yang dikutip dari PMC, berbagai penelitian telah mengaitkan potensi stres, baik fisik maupun emosional, dengan peningkatan risiko munculnya diabetes tipe 2. Stres telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, yang menyebabkan banyak masalah dalam metabolisme tubuh.
Hal itu pun juga sama dengan pekerjaan sehari-hari yang penuh tenggat waktu, konflik interpersonal, atau tanggung jawab yang besar sehingga dapat menambah tekanan mental bagi karyawan. Karena itu, perusahaan sebaiknya mulai menerapkan kebijakan pengelolaan stres dan menyediakan akses layanan dukungan psikologis untuk karyawan.
3. Pola Makan Tidak Sehat
Kebiasaan makan yang buruk di tempat kerja juga berperan besar dalam meningkatnya risiko diabetes pada karyawan. Karyawan seringkali terjebak dalam kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji yang mengandung banyak kalori, gula, dan lemak jenuh. Pola makan yang tidak teratur, seperti melewatkan sarapan atau makan terlalu banyak pada malam hari, dapat memengaruhi metabolisme tubuh dan menyebabkan fluktuasi kadar gula darah.
Menyediakan pilihan makanan sehat di pantry atau menyediakan fasilitas makan yang lebih bergizi dapat menjadi solusi praktis yang dapat diimplementasikan oleh perusahaan. Mengadakan program edukasi mengenai pola makan sehat sangat disarankan sebagai langkah untuk meningkatkan kesadaran karyawan terhadap pentingnya gizi seimbang.
4. Kurangnya Aktivitas Fisik di Luar Pekerjaan
Selain gaya hidup sedentari di kantor, kurangnya aktivitas fisik di luar jam kerja juga menjadi salah satu faktor risiko diabetes. Banyak karyawan yang terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga mengabaikan waktu untuk berolahraga. Padahal, olahraga teratur dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu mengontrol kadar gula darah.
Perusahaan dapat menyediakan fasilitas olahraga atau mendorong partisipasi dalam program kebugaran yang dapat dilakukan bersama-sama, seperti lari pagi atau yoga. Hal ini dapat meningkatkan keterlibatan karyawan dalam menjaga kesehatan fisiknya.
Dampak Diabetes pada Karyawan dan Perusahaan
1. Penurunan Produktivitas dan Absensi
Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan penurunan produktivitas karyawan, karena gejalanya kelelahan, gangguan konsentrasi, dan lain-lain. Karyawan yang menderita diabetes tipe 2 cenderung merasa cepat lelah, kurang fokus, dan sering mengalami gangguan kesehatan lainnya. Selain itu, diabetes juga dapat menyebabkan absensi yang lebih tinggi, karena karyawan harus menjalani pemeriksaan rutin atau mengatasi komplikasi kesehatan lainnya.
Karyawan dengan diabetes yang tidak terkendali mungkin juga lebih sulit menjalani pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi atau tenaga fisik. Dengan demikian, hal ini dapat mengurangi efisiensi tim dan perusahaan secara keseluruhan.
2. Biaya Kesehatan yang Meningkat
Diabetes yang tidak dikelola dengan baik juga berisiko meningkatkan biaya kesehatan perusahaan. Karyawan yang menderita diabetes berisiko mengalami komplikasi serius, seperti gangguan penglihatan, masalah jantung, atau kerusakan ginjal. Perusahaan yang tidak menyediakan layanan kesehatan yang memadai untuk mendeteksi dan mengelola diabetes pada karyawan berisiko menanggung biaya pengobatan yang tinggi.
Dengan memberikan fasilitas kesehatan dan program pencegahan yang tepat, perusahaan dapat mengurangi risiko klaim kesehatan yang tinggi dan menjaga anggaran mereka tetap stabil.
Solusi Pencegahan yang Dapat Dilakukan Perusahaan
1. Mengimplementasikan Program Kesehatan di Tempat Kerja
Perusahaan dapat mengimplementasikan berbagai program kesehatan yang mendukung karyawan untuk menjalani gaya hidup sehat. Misalnya, menyediakan fasilitas olahraga, atau menyediakan sesi olahraga ringan di sela-sela jam kerja. Selain itu, perusahaan juga bisa menyelenggarakan seminar atau pelatihan mengenai pola makan sehat dan pentingnya rutin beraktivitas fisik, untuk meningkatkan kesadaran dan mendukung gaya hidup sehat karyawan.
Program kesehatan ini tidak hanya membantu mencegah diabetes, tetapi juga meningkatkan semangat dan keterlibatan karyawan dalam menjaga kesehatan mereka. Program ini idealnya diselaraskan dengan target produktivitas yang spesifik dan dapat dievaluasi secara berkala.
2. Menyediakan Layanan Kesehatan Berbasis Teknologi
Pemanfaatan teknologi memungkinkan perusahaan untuk melakukan pemantauan kesehatan karyawan secara lebih efektif dan real-time. Contohnya adalah aplikasi kesehatan yang mampu memantau asupan makanan, tingkat aktivitas fisik, serta kualitas tidur para karyawan.Â
Dengan menggunakan sistem berbasis data, perusahaan dapat mendapatkan informasi yang lebih akurat dan real-time tentang kesehatan karyawan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk segera mengidentifikasi karyawan yang berisiko tinggi dan memberikan solusi atau intervensi dini sebelum masalah kesehatan menjadi lebih serius.
3. Edukasi dan Kesadaran Tentang Diabetes
Penyuluhan tentang diabetes dan cara mencegahnya harus menjadi bagian integral dari program perusahaan. Edukasi mengenai tanda-tanda awal diabetes, pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin, serta cara menjaga gaya hidup sehat dapat membantu karyawan untuk lebih waspada terhadap kondisi tubuh mereka. Perusahaan juga dapat memfasilitasi akses ke pemeriksaan gula darah secara berkala dan memberikan insentif bagi karyawan yang menunjukkan komitmen untuk menjaga kesehatan mereka.
Penyebab diabetes pada karyawan sangat beragam dan dapat dipengaruhi oleh gaya hidup sedentari, stres, dan pola makan yang buruk. Oleh karena itu, perusahaan memiliki peran penting dalam mengidentifikasi faktor-faktor penyebab diabetes dan menerapkan langkah-langkah preventif yang dapat mengurangi risiko ini. Implementasi program kesehatan yang mendukung kesejahteraan karyawan tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan individu, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan pengurangan biaya kesehatan perusahaan.Â
Jika memahami berbagai penyebab diabetes pada karyawan, seperti pola makan tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, hingga stres berkepanjangan, perusahaan dapat menyusun strategi preventif yang lebih efektif. Salah satunya dengan memperkenalkan kebijakan dan fasilitas kesehatan yang tepat, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif, serta menjaga karyawan tetap fit untuk bekerja secara optimal. Jangan biarkan diabetes mengganggu kesehatan dan performa tim Anda, mulai sekarang, jadikan pencegahan sebagai bagian dari budaya perusahaan.
Untuk informasi lebih lanjut tentang cara perusahaan dapat mencegah dan menangani penyebab diabetes pada karyawan, serta mendapatkan layanan kesehatan berbasis teknologi, hubungi Good Doctor sekarang juga. Berikan kesehatan terbaik untuk karyawan Anda dan ciptakan perusahaan yang lebih produktif.
Referensi:
- https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/blog/20240110/5344736/saatnya-mengatur-si-manis/Â
- https://kemkes.go.id/app_asset/file_content_download/1737347004678dcfbc66f892.86462222.pdf
- https://iris.who.int/bitstream/handle/10665/364452/9789240062740-eng.pdf Â
- https://www.nhs.uk/live-well/exercise/why-sitting-too-much-is-bad-for-us/#:~:text=Studies%20have%20linked%20being%20inactive,and%20break%20down%20body%20fat.Â
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28054097/Â