Share This Article
Gejala hipertensi pada pekerja kantor sering kali tidak disadari karena muncul dalam bentuk yang ringan dan dianggap wajar akibat aktivitas sehari-hari. Banyak karyawan yang kelelahan disertai pusing, atau sulit tidur, namun hal itu tentu dianggap sekadar efek samping pekerjaan. Padahal, kondisi ini bisa menjadi gejala awal hipertensi yang berbahaya jika diabaikan.
Pekerja kantoran dengan tekanan kerja tinggi, pola makan tidak sehat, dan aktivitas fisik yang minim memiliki risiko besar mengalami hipertensi. Fakta ini jarang diperhatikan hingga terjadi komplikasi serius, seperti stroke atau serangan jantung. Karena itu, penting untuk mengenali gejala hipertensi pada pekerja kantor sejak dini untuk mencegah dampak yang lebih berat.
Melalui artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang gejala, komplikasi, hingga strategi yang bisa dilakukan perusahaan dan karyawan dalam mencegah hipertensi di lingkungan kerja.
Tentang Hipertensi di Indonesia
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah seseorang berada di atas angka normal, yaitu 140/90 mmHg atau lebih. Di Indonesia angka prevalensi hipertensi mencapai hingga 34,1 persen pada kelompok usia produktif, data tersebut berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018.Â
Pekerja kantoran sangat rentan mengalami hipertensi akibat pola hidup sedentari, pola makan tidak sehat, stres pekerjaan, serta kurangnya aktivitas fisik. Hal ini menjadikan gejala hipertensi pada pekerja kantor sebagai kondisi yang wajib diwaspadai sejak dini.
Gejala Hipertensi pada Pekerja Kantor yang Sering Dianggap Sepele
Gejala hipertensi pada sebagian orang memang terlihat ringan dan seringkali hanya dianggap efek kelelahan biasa. Padahal, tanda-tanda ini bisa menjadi sinyal awal tekanan darah tinggi yang berpotensi membahayakan. Berikut ini beberapa gejalanya:
- Sakit kepala, khususnya saat siang hari akan muncul tanpa sebab yang jelas, terutama di area belakang kepala atau pelipis. Kondisi ini sering dianggap akibat terlalu lama menatap layar komputer atau kurang tidur.
- Pandangan kabur saat menatap layar, di mana mata terasa berat, buram, atau sulit fokus saat bekerja di depan komputer.Â
- Detak jantung cepat tanpa sebab, yaitu sensasi jantung berdebar-debar meski tidak sedang beraktivitas berat atau dalam kondisi istirahat. Kondisi ini jadi salah satu reaksi tubuh terhadap tekanan darah yang sedang meningkat.Â
- Kelelahan tanpa aktivitas berat, ketika tubuh mudah lelah meskipun pekerjaan tidak terlalu menuntut secara fisik. Banyak pekerja kantoran yang mengabaikan gejala ini dan menganggapnya efek dari jam kerja yang panjang.
- Insomnia ringan, berupa kesulitan tidur di malam hari meskipun tubuh sudah terasa lelah.Â
Jika gejala hipertensi pada pekerja kantor ini sering terjadi, jangan dianggap sepele. Kondisi yang dibiarkan tanpa pemeriksaan atau tindakan lanjut bisa berujung pada masalah kesehatan yang lebih serius, bahkan berbahaya di kemudian hari.
Bahaya Komplikasi Jika Gejala Hipertensi Diabaikan
Tanpa penanganan yang tepat, gejala hipertensi pada pekerja kantor dapat berkembang menjadi komplikasi serius yang tidak hanya membahayakan produktivitas, tapi juga nyawa. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi pada penderita hipertensi adalah:
1. Stroke
Penjelasan dari American Heart Association, tekanan darah tinggi dapat memicu pecahnya pembuluh darah di otak atau menyumbat aliran darah, sehingga menyebabkan stroke. Kondisi ini bisa mengakibatkan kelumpuhan hingga kematian mendadak.
2. Serangan Jantung
Komplikasi yang juga mungkin terjadi akibat hipertensi adalah serangan jantung. Kondisi ini timbul karena pembuluh darah di sekitar jantung terjadi penyempitan. Akibatnya, aliran darah ke jantung terganggu, meningkatkan risiko serangan jantung yang bisa berakibat fatal.
3. Gagal Ginjal
Jika gejala hipertensi pada pekerja kantor dibiarkan, maka tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di ginjal. Dalam jangka panjang, ini bisa menyebabkan gagal ginjal yang memerlukan cuci darah rutin.
4. Kerusakan Mata (Retinopati Hipertensi)
Peningkatan tekanan darah juga berdampak pada pembuluh darah di retina yang menyebabkan kerusakan mata. Akibatnya, penglihatan menjadi kabur, terganggu, bahkan bisa berujung pada kebutaan jika tidak segera diatasi.
Mulailah untuk mengenali gejala hipertensi pada pekerja kantor karena sangat penting untuk mencegah risiko komplikasi beberapa penyakit di atas yang justru akan memperburuk kondisi tubuh. Deteksi dan pencegahan sejak awal bukan hanya melindungi kesehatan individu, tapi juga menjaga performa perusahaan secara keseluruhan.
Mengapa HR Perlu Peka terhadap Gejala Hipertensi?
HR memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan karyawan dan mengantisipasi gejala hipertensi pada pekerja kantor. Pasalnya, bila gejala hipertensi pada pekerja kantor sudah tidak terkendali maka akan berdampak cukup parah, seperti:
- Penurunan produktivitas kerja
- Meningkatnya angka absensi karena sakit
- Risiko kecelakaan kerja akibat kondisi tubuh yang tidak stabil
Perusahaan perlu menerapkan kebijakan proaktif untuk mencegah hipertensi di lingkungan kerja. Deteksi dini menjadi kunci agar karyawan tetap sehat, produktif, dan terhindar dari komplikasi.
Strategi Menekan Risiko Hipertensi Lewat Rutinitas Kantor
Salah satu langkah penting dalam menekan risiko gejala hipertensi pada pekerja kantor adalah mendorong gaya hidup sehat. Lingkungan kerja yang sehat tak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga menjaga kesehatan jangka panjang para karyawan. Beberapa strategi sederhana yang dapat diterapkan perusahaan di antaranya:
- Ambil waktu istirahat setiap 2 jam
Lakukan gerakan ringan di sela-sela waktu istirahat ternyata juga dapat membantu menjaga sirkulasi darah tetap lancar dan menurunkan tekanan darah. - Menyediakan air mineral dan buah-buahan
Asupan cairan yang cukup dan konsumsi makanan sehat seperti buah kaya kalium dapat membantu menjaga tekanan darah tetap stabil. - Mengatur jam kerja agar tidak terlalu panjang dan memberlakukan cuti stres
Work-life balance yang baik akan menurunkan tingkat stres, salah satu pemicu utama hipertensi di lingkungan kerja. - Mengadakan seminar kesehatan tentang hipertensi dan gaya hidup sehat
Edukasi rutin akan meningkatkan kesadaran karyawan terhadap pentingnya pencegahan gejala hipertensi pada pekerja kantor sejak dini. - Cek tekanan darah secara berkala
Pemeriksaan rutin membantu mendeteksi potensi hipertensi lebih awal, sehingga bisa segera ditangani sebelum menimbulkan komplikasi.
Langkah-langkah ini tidak hanya efektif untuk menurunkan risiko gejala hipertensi pada pekerja kantor, tapi juga menciptakan lingkungan kerja yang sehat, nyaman, dan produktif.
Solusi Teknologi Kesehatan sebagai Deteksi Dini
Teknologi kesehatan kini semakin mudah diakses untuk memantau kondisi tekanan darah. Beberapa solusi yang bisa digunakan pekerja dan perusahaan::
- Wearable device seperti smartwatch dengan fitur pengukur tekanan darah.
- Aplikasi layanan kesehatan seperti Good Doctor atau BPJS Digital untuk konsultasi online.
- Program medical check-up yang terintegrasi dengan sistem perusahaan.
Penerapan teknologi ini mempermudah pemantauan rutin dan deteksi gejala hipertensi pada pekerja kantor sebelum berkembang menjadi komplikasi.
Gejala hipertensi pada pekerja kantor memang sering terabaikan karena dianggap kelelahan biasa. Padahal, jika tidak segera ditangani, dapat berujung pada komplikasi serius seperti stroke dan serangan jantung. Oleh karena itu, melalui edukasi, program kesehatan kerja, dan pemanfaatan teknologi kesehatan, risiko hipertensi di lingkungan kerja dapat ditekan secara signifikan.
Menekan gejala hipertensi pada pekerja kantor bukan hanya soal rutinitas sehat, tapi juga soal komitmen perusahaan dalam menyediakan fasilitas kesehatan yang berkelanjutan. Good Doctor hadir sebagai solusi layanan kesehatan terpadu untuk karyawan, mulai dari konsultasi dokter secara online, medical check-up rutin, hingga program edukasi hipertensi berbasis digital. Dengan kemitraan bersama Good Doctor, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat, produktif, dan minim risiko. Saatnya berinvestasi pada kesehatan karyawan demi performa bisnis yang optimal.
Referensi:
- http://repo.poltekkestasikmalaya.ac.id/917/4/BAB%201%20PENDAHULUAN.pdfÂ
- https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdfÂ
- https://www.heart.org/en/health-topics/high-blood-pressure/health-threats-from-high-blood-pressure/how-high-blood-pressure-can-lead-to-strokeÂ
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-pressure/in-depth/high-blood-pressure/art-20045868Â