Share This Article
Darah tinggi pada pekerja kantoran kini menjadi masalah kesehatan yang sering terjadi di berbagai perusahaan. Tekanan pekerjaan, gaya hidup tidak sehat, dan kebiasaan duduk di depan layar terlalu lama sangat memicu tingginya angka hipertensi di kalangan karyawan. Ironisnya, banyak kasus darah tinggi berlangsung tanpa gejala hingga akhirnya menimbulkan komplikasi serius.
Karyawan yang mengalami hipertensi lebih berisiko tinggi mengalami beberapa gangguan seperti konsentrasi, kelelahan, hingga stres. Hal ini tentu menghambat jalannya operasional perusahaan. Oleh sebab itu, penting bagi perusahaan dan HRD untuk memahami risiko darah tinggi pada pekerja kantoran serta menerapkan langkah pencegahan efektif. Artikel ini akan mengulas lengkap tentang definisi, penyebab, dampak, hingga peran perusahaan dalam mengendalikan hipertensi di lingkungan kerja.
Apa Itu Darah Tinggi pada Pekerja Kantoran?
Menurut penjelasan WHO, hipertensi atau sering juga disebut sebagai tekanan darah tinggi bisa terjadi ketika tekanan dalam pembuluh darah Anda terlalu tinggi (140/90 mmHg atau bahkan lebih). Kondisi ini umum terjadi tetapi dapat menjadi serius jika tidak segera diobati. Lebih bahayanya lagi, orang yang mengalami tekanan darah tinggi umumnya tidak merasakan gejala apapun. Sehingga satu-satunya cara untuk menjaga kestabilan kondisi tubuh adalah melakukan pemeriksaan tekanan darah secara berkala.Â
Data dari Kemkes, di Indonesia menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 penyakit hipertensi adalah salah satu faktor tertinggi penyebab kematian nomor empat dengan persentase 10,2%. Darah tinggi pada pekerja kantoran bisa terjadi berbagai macam faktor, dan bila tidak segera ditangani dengan baik atau mengambil langkah pencegahan tentu saja dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, hingga kematian mendadak di usia produktif.
Lalu, Apa Penyebab Darah Tinggi pada Pekerja Kantoran?
Berbagai faktor dapat menjadi pemicu darah tinggi pada pekerja kantoran, dan sebagian besar berkaitan erat dengan pola hidup serta tekanan lingkungan kerja. Salah satu penyebab utamanya adalah gaya hidup sedentari, yaitu kebiasaan duduk terlalu lama tanpa aktivitas fisik yang cukup. Kondisi ini kerap terjadi karena tuntutan pekerjaan yang mengharuskan karyawan berjam-jam berada di depan layar.Â
Selain itu, konsumsi makanan tinggi garam dan lemak, seperti fast food dan camilan asin di sela waktu kerja, juga menjadi pemicu yang terbilang signifikan. Stres pekerjaan akibat tekanan target, deadline, dan tanggung jawab yang menumpuk turut memperburuk kondisi tekanan darah. Ditambah lagi dengan pola tidur yang tidak teratur karena jam kerja yang padat, membuat tubuh tidak mendapatkan waktu istirahat yang optimal.
Tak jarang pula, kebiasaan para karyawan yaitu merokok dan konsumsi kafein secara berlebihan karena menjadi pelarian saat stres, padahal kedua hal ini terbukti dapat meningkatkan risiko darah tinggi pada pekerja kantoran. Kombinasi berbagai faktor ini secara langsung berkontribusi terhadap meningkatnya angka hipertensi di kalangan karyawan.
Dampak Darah Tinggi Terhadap Produktivitas
Darah tinggi pada pekerja kantoran tidak hanya membahayakan kesehatan, tetapi juga berpengaruh besar terhadap produktivitas perusahaan. Beberapa dampak darah tinggi pada pekerja kantoran yang perlu diwaspadai antara lain:
- Menurunnya stamina dan konsentrasi saat bekerja.
- Meningkatkan risiko sakit mendadak, bahkan saat jam kerja.
- Angka ketidakhadiran kerja meningkat karena gangguan kesehatan.
- Potensi penurunan kualitas kerja akibat kelelahan dan stres.
- Beban biaya kesehatan perusahaan bertambah untuk penanganan hipertensi.
Semua ini tentu berdampak negatif terhadap efisiensi dan performa kerja secara keseluruhan.
Ciri-Ciri Darah Tinggi yang Perlu Diwaspadai
Dijelaskan oleh Mayo Clinic, bahwa sebagian orang yang mengalami darah tinggi seringkali tidak merasakan gejala apapun. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa darah tinggi ini cukup berbahaya karena Anda mungkin bisa mengalami tekanan darah tinggi selama bertahun-tahun tanpa gejala apa pun. Namun, ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai di antaranya adalah:
- Sakit kepala berulang, terutama saat stres atau kelelahan.
- Mudah lelah meskipun aktivitas ringan.
- Dada berdebar-debar tanpa sebab jelas.
- Pandangan kabur dan sulit fokus.
- Telinga berdenging di sela aktivitas.
- Mudah marah dan gelisah saat menghadapi tekanan kerja.
Mengenali gejala ini penting agar tindakan pencegahan dapat segera dilakukan.
Upaya Pencegahan Darah Tinggi di Lingkungan Kerja
Pencegahan darah tinggi pada pekerja kantoran harus menjadi prioritas perusahaan agar produktivitas tetap terjaga. Lingkungan kerja yang sehat dapat membantu menekan risiko hipertensi sekaligus meningkatkan kesejahteraan karyawan. Untuk itu, perusahaan perlu menerapkan berbagai strategi yang mendukung gaya hidup sehat, mengurangi stres, dan menyediakan fasilitas pendukung. Berikut upaya-upaya pencegahan darah tinggi di lingkungan kerja yang bisa dilakukan:
- Program olahraga rutin seperti senam, yoga, atau jalan sehat bersama.
- Penyediaan makanan camilan sehat rendah garam di kantin perusahaan untuk membantu mengontrol asupan garam harian karyawan..
- Seminar kesehatan berkala terkait hipertensi dan gaya hidup sehat untuk memberikan edukasi rutin bagi seluruh karyawan.
Langkah-langkah tersebut jika diterapkan secara konsisten akan berkontribusi menurunkan risiko darah tinggi pada pekerja kantoran.
Peran Perusahaan dalam Mengendalikan Darah Tinggi
Selain pencegahan, perusahaan juga memiliki tanggung jawab penting dalam pengendalian darah tinggi pada pekerja kantoran. Perusahaan tidak hanya berperan menyediakan fasilitas, tetapi juga memastikan deteksi dini dan layanan kesehatan mudah diakses. Dengan keterlibatan aktif, perusahaan bisa membantu karyawan menjaga kesehatannya sejak awal. Beberapa bentuk peran perusahaan dalam pengendalian hipertensi di tempat kerja antara lain:
- Menyediakan fasilitas kesehatan kerja, seperti layanan medical check-up rutin untuk memantau kondisi tekanan darah.
- Bekerja sama dengan layanan kesehatan profesional guna memudahkan deteksi dini hipertensi di kalangan karyawan.
- Konsultasi ke dokter online secara berkala, khususnya bagi karyawan yang sudah teridentifikasi memiliki risiko hipertensi sebelumnya.Â
- Program edukasi kesehatan terkait pola makan, aktivitas fisik, dan manajemen stres yang dapat dilakukan secara rutin.
- Rutin melakukan pemantauan tekanan darah di area kerja dengan menggunakan alat pengukur otomatis yang mudah diakses secara mandiri oleh karyawan.
Melalui langkah-langkah konkret ini, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang sehat, produktif, dan menurunkan prevalensi darah tinggi pada pekerja kantoran.
Hal ini bisa ditangani lebih efektif jika perusahaan bermitra dengan Good Doctor yang sudah menyediakan berbagai fasilitas lengkap seperti, medical check-up rutin, konsultasi dokter 24/7, edukasi kesehatan interaktif, dan pemantauan kesehatan digital berbasis aplikasi. Semua fitur ini memungkinkan perusahaan menjaga kesehatan karyawan secara menyeluruh tanpa mengganggu produktivitas kerja. Jadikan Good Doctor sebagai mitra strategis dalam membangun lingkungan kerja yang sehat, aman, dan produktif.
Mengenali darah tinggi pada pekerja kantoran serta menerapkan langkah pencegahan secara menyeluruh adalah investasi penting dalam membangun perusahaan yang produktif dan sehat. Risiko komplikasi serius akibat hipertensi dapat ditekan jika setiap pihak peduli terhadap gaya hidup sehat dan keseimbangan beban kerja.
Bila memahami darah tinggi pada pekerja kantoran, tentu saja perusahaan dapat lebih tanggap dalam menyediakan fasilitas kesehatan, menerapkan program pencegahan, serta bermitra dengan layanan profesional seperti Good Doctor. Karyawan yang sehat adalah aset berharga untuk kesuksesan bisnis jangka panjang.
Referensi: